Mengenal Sejarah Gereja Katolik Roma dan Ajaran Pokoknya

Sejarah gereja Katolik Roma maupun perkembangan agamanya dari masa ke masa sangat panjang untuk bisa sampai hingga titik sekarang. Perjalanannya tidak mudah, bahkan sempat melalui berbagai macam konflik keagamaan.

Baca Juga : Perbedaan Garden Tomb dan Gereja Makam Kudus

Di Indonesia sendiri, agama ini adalah salah satu kepercayaan yang jumlah pemeluknya cukup signifikan. Menurut data terbaru, jumlah pemeluknya sudah mencapai hingga 20,55 juta jiwa pada tahun 2022.

Dari semua pemeluk Kristen Indonesia, 30% di antaranya adalah Katolik, sementara 70% sisanya merupakan Protestan. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak protestan, namun ini tetap lebih banyak dibanding agama lain seperti Hindu, Buddha, serta Konghucu.

Sejarah Gereja Katolik Roma dari Masa ke Masa

sejarah Gereja Katolik Roma

Sebenarnya, sejarah dari penyebaran agama ini maupun pembangunan gerejanya hingga mendapat pengakuan resmi sangat panjang. Sebagai rangkuman, berikut ini penjelasannya secara singkat dalam bentuk urutan kronologis:

Awal Mula dan Penyebaran Pertama

Pada awalnya, semua umat Kristen sama-sama bersatu di bawah kepemimpinan seorang Paus. Hingga akhirnya pada 1517 Martin Luther memulai gerakan reformasi lalu memisahkan diri karena menganggap kebijakan gerejanya ada yang menyimpang dari Alkitab.

Selain itu, sejarah bermula dengan Gereja Latin, sebagai salah satu dari 23 Gereja yang membentuk sejarah gereja Katolik Roma. Sebutan tersebut pertama kali muncul oleh kaum Protestan untuk merujuk pada pihak yang setia kepada Uskup Roma.

Agamanya sendiri muncul di tengah-tengah masyarakat pada awal abad ke-4 M. Tepatnya yaitu ketika gereja mendapat pengakuan resmi dari Kaisar Romawi Konstantin Agung pada tahun 380 M.

Ini adalah era di mana Katolik Ortodoks berdiri, dengan kedudukan monopoli dalam wilayah Kekaisaran Romawi. Dari abad pertama hingga abad keempat, ajarannya menyebar di sekitar Laut Tengah.

Ajarannya bahkan membentuk akar-akar kokoh di Palestina dan sekitarnya. Namun, sejarah gereja Katolik Roma mengalami perubahan besar terjadi ketika agama ini memasuki abad ke-4, saat Konstantin Agung memberikan dukungan resminya.

Perkembangan di Eropa dan Penyebaran Global

Melalui abad-abad berikutnya, ajarannya terus berkembang di Eropa dan kemudian merambah ke benua Amerika, sebagian Afrika, bahkan Asia. Pada abad ke-19, ajaran agamanya telah meluas ke seluruh dunia.

Ziarah dan misi Kristen memainkan peran penting dalam memperkenalkan ajaran tersebut kepada masyarakat di berbagai belahan dunia. Gerakan zending internasional pada abad ke-20 juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya.

Konsili Yerusalem dan Konsili Vatikan Kedua

Untuk memperjelas ajaran-ajarannya, Konsili Yerusalem terselenggara oleh para Rasul sekitar tahun 50 Masehi. Konsili ini menjadi tolok ukur bagi konsili-konsili selanjutnya yang berlangsung sepanjang sejarah.

Konsili terakhir adalah Konsili Vatikan Kedua pada tahun 1965. Adalah bagian dari peristiwa sejarah gereja Katolik Roma yang menandai momen penting dalam pemantapan ajaran dan tata kelola gerejanya. 

Pusat Kekristenan di Vatikan

Saat ini, gerejanya sudah memiliki pengikut melimpah, tersebar di seluruh dunia. Pusat kekristenan terletak di Vatikan, dengan seorang Paus sebagai tokoh utama dan sentral dalam agamanya. Paus saat ini adalah Paus Fransiskus I, bertahta di Vatikan, Roma.

7 Sejarah Masuknya Ajaran Katolik ke Indonesia

Sejarah Gereja Katolik Roma

Lalu, bagaimana dengan sejarah gereja Katolik Roma hingga masuk ke negara Indonesia? Apabila ditelusuri dari awal sampai sekarang, awal masuknya ajaran tersebut hingga berkembang sampai sekarang yaitu sebagai berikut:

Kedatangan Bangsa Portugis dan Pembaptisan Pertama

Sejarahnya bermula pada abad ke-16 ketika Portugis pertama kali menginjakkan kaki ke kepulauan Maluku. Pada 1534, Kolano Mamuya, kepala kampung di Maluku Utara, menjadi orang pertama yang dibaptis.

Ia melakukan pembaptisan setelah menerima pemberitaan Injil dari Gonzalo Veloso, seorang saudagar Portugis. Seiring dengan para pelaut dan pedagang Portugis, para imam Katolik juga tiba untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama.

Pembaptisan Massal

Salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah sejarah gereja Katolik Roma hingga masuk ke Indonesia adalah Santo Fransiskus Xaverius. Pada tahun 1546-1547, beliau mengunjungi pulau-pulau seperti Ambon, Saparua, dan Ternate dan melakukan pembaptisan massal.

Era VOC

Masuknya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) ke Indonesia pada tahun 1619 membawa perubahan signifikan. VOC beragama Protestan sehingga melarang Katolik secara mutlak.

Mereka hanya memperbolehkan keberadaannya di wilayah tertentu seperti Flores dan Timor. Akibatnya, para Imam yang berasal dari Portugis diusir, dan ajaran agamanya mengalami tekanan besar sera mengalami berbagai penganiayaan oleh rezim VOC.

Perubahan Politik dan Kebebasan Beragama

Perubahan politik di Belanda sejak kenaikan tahta Raja Lodewijk yang beragama Katolik, membawa pengaruh positif. Pada tahun 1807, Raja Louis Napoleon memberikan persetujuan untuk mendirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini