Perbedaan Nabi dan Rasul Secara Mendasar

Kitab sendiri berisikan berbagai ajaran pokok, ajaran tersebut harus dan wajib untuk menyampaikan kepada kaum tertentu atau seluruh umat manusia. Jika nabi hanya bertugas untuk mengokohkan syariat terdahulu, syariat tersebut berasal dari pendahulunya.

Sedangkan rasul bertindak untuk mengajarkan syariat terbaru yang berasal dari Allah SWT, kepada suatu kaum tertentu maupun seluruh umat manusia. Syariat itu menjadi sebuah kitab, sehingga kitab menjadi salah satu tolak ukur perbedaan nabi dan rasul karena menjadi pedoman hidup.

  1. Dilihat dari Status

Berdasar penjelasan sebelumnya dapat menyimpulkan bahwa fungsi utama dari hadirnya kedua orang tersebut sangat berkaitan dengan wahyu Tuhan, sehingga dalam status keduanya juga terdapat perbedaan tertentu. Perbedaan ini dapat merupakan  hal paling dasar.

Secara dasar perbedaan nabi dan rasul bisa melihat dari statusnya, rasul sendiri adalah nabi. Namun tidak semua nabi adalah rasul, acuannya terletak pada fatwa dari Syaikh Islam Ibnu Taimiyah yang merupakan sumber asli dari pernyataan tersebut.

Namun diantara ratusan rasul tersebut terdapat yang mendapat gelar ulul azmi, dimana ulul azmi sendiri merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang ketika memiliki ketabahan luar biasa. Hanya nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad yang mendapat gelar ini.

Baca juga : Doa Nabi Ibrahim Ketika Saat Dibakar dalam Al Quran

Sebagai dasar agama islam tidak ada salahnya untuk mempelajari perbedaan nabi dan rasul, sehingga lebih mengerti.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini