Masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan pastor dan pendeta. Bagi orang–orang di luar agama Kristen atau Katolik, biasanya memang sulit memahami perbedaan antara keduanya. Bahkan umat Kristen dan Katolik terkadang juga masih tidak tahu perbedaannya.
Baca juga: Mengenal Konklaf serta Sistem Pemilihan Paus Katolik
Pastor serta pendeta sebenarnya adalah sebutan untuk pemimpin dalam gereja tempat orang Kristen dan Katolik melakukan ibadah. Tugas umum pastor dan pendeta adalah sama dengan pemuka lainnya, yaitu memberikan ilmu kebenaran dan mengajak ke jalan yang benar.
Jika kalian beragama Kristen atau Katolik, tentu informasi tentang perbedaan pastor dan pendeta harus dipahami dengan baik dan benar. Salah dalam menyebut pemuka agama, tentu dapat berakibat fatal pada pemahaman serta keyakinan tentang agamanya itu sendiri.
Jika kalian sering bingung membedakan antara kedua pemuka agama di Kristen dan Katolik, pastikan memahami beberapa perbedaan yang paling umum berikut ini.
7 Perbedaan Pastor dan Pendeta
Pemuka agama adalah seseorang yang memiliki ilmu lebih baik tentang agama daripada orang lain. Hal ini membuat pemuka agama menjadi seseorang yang terhormat serta menjadi guru bagi setiap umat beragama.
Sama dengan pastor atau pendeta, pemuka agama seperti ini memiliki tugas penting untuk menuntun hamba yang tersesat. Agar kalian lebih memahami lagi tentang perbedaan kedua pemuka agama tersebut, coba pahami penjelasan tentang perbedaannya berikut ini.
Gender dan Pendidikan
Perbedaan pastor dan pendeta pertama dapat kalian lihat pada gender serta pendidikan. Umumnya umat Kristen serta Katolik memiliki pemahaman bahwa menjadi pemuka agama harus seorang laki–laki. Sedangkan wanita hanya boleh menjadi biarawati saja.
Pemahaman ini tidak benar, karena faktanya seorang pastor harus berjenis kelamin laki–laki. Sedangkan menjadi seorang pendeta diperbolehkan untuk laki–laki dan wanita. Sehingga aturan menjadi pastor harus laki–laki hanya berlaku di Katolik saja.
Kemudian pendidikannya juga berbeda. Jika ingin menjadi pastor, maka harus menempuh pendidikan seminari sekitar 9 sampai 12 tahun. Kemudian seorang pendeta hanya perlu sekolah teologi saja sampai benar–benar lulus serta menguasai ilmunya.
Tempat Bekerja
Melihat dari tempat kerja, sebenarnya kedua jenis pemuka agama ini sama–sama bekerja di gereja. Namun hal yang menjadi perbedaan pastor dan pendeta adalah pastor bekerja di gereja Katolik, sedangkan pendeta bekerja di gereja Kristen.
Itu sebabnya, kalian jangan sampai salah menyebutkan pemuka agama selama berada di gereja. Jika kalian beragama Kristen, pastikan memanggil pemuka agama dengan sebutan pendeta. Kemudian panggil pastor untuk kalian yang beragama Katolik.
Aturan Bekerja
Juga terdapat aturan bekerja yang menjadi perbedaan pastor dan pendeta. Dalam Kristen, pemuka agama boleh bekerja selama mungkin di sebuah gereja milik pendahulunya. Dengan kata lain, pendeta mengabdi untuk meneruskan pekerjaan para pendahulunya.
Sedangkan pastor harus bekerja di gereja yang sudah ditentukan oleh organisasi dan sejenisnya. Tentu saja dalam Katolik, pemuka agama juga harus mengabdi pada agamanya. Namun lebih mengikuti perintah dari asosiasi atau organisasi yang menentukannya.
Dalam aturan bekerja ini, kalian bisa melihat bahwa pemuka agama di Kristen memiliki kebebasan dalam memilih tempat kerja. Sedangkan tidak untuk pemuka agama Katolik.
Masa Bekerja
Masa bekerja juga menjadi perbedaan pastor dan pendeta. Masa bekerja seorang pendeta bisa selama mungkin sesuai keinginan untuk mengabdi. Tidak ada asosiasi yang membatasi masa bekerja di sebuah gereja. Bahkan seorang pendeta bisa saja bekerja di 1 gereja sama selamanya.
Sedangkan seorang pastor masa bekerjanya juga bisa selamanya di sebuah gereja, namun sudah ada ketentuan lokasinya dari asosiasi atau organisasi. Masa bekerjanya yang paling lama adalah 3 tahun di sebuah gereja, kemudian organisasi atau asosiasi akan memindahkannya.
Sehingga perpindahannya adalah setiap 3 tahun sekali. Kemudian biasanya tidak ada pembantahan terhadap lokasi kerja tersebut, karena perintah dari organisasi atau asosiasi tersebut harus dipenuhi.
Penginjilan
Dalam Kristen atau Katolik juga terdapat penginjilan, yaitu aktif dalam memberikan khotbah tentang kitab injil kepada orang–orang. Dalam melakukan penginjilan, semua pemuka agama tentu aktif, namun tetap ada perbedaan pastor dan pendeta dalam hal ini.
Dalam hal penginjilan, pastor memiliki tugas pokok untuk menyebarkan ilmu–ilmu tentang injil kepada para jemaat. Namun kegiatan ini hanya dilakukan di gereja saja saat sudah waktunya ibadah. Sehingga tidak ada kegiatan penginjilan sampai ke luar gereja tersebut.
Sedangkan bagi pendeta, penginjilan akan dilakukan secara aktif yaitu sampai ke luar gereja dan waktunya bisa kapan saja. Tujuan melakukan penginjilan sampai ke luar gereja ini adalah untuk mendapatkan jemaat baru dan jumlahnya semakin banyak.