Apa itu morning sickness? Pertanyaan tersebut sampai saat ini masih banyak ditanyakan oleh berbagai kalangan, terutama mereka yang masih awam. Hal itu wajar mengingat istilah tersebut memang jarang digunakan sehari-hari.
Baca juga: 4 Skil Pertolongan Pertama Wajib dalam Keadaan Darurat
Secara singkat, banyak ibu hamil istilah ini biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi tertentu pada wanita hamil. Di periode kehamilan tertentu yang mengalaminya sehingga istilah menjadi umum digunakan.
Jika istilah ini masih terdengar asing di telinga, maka kalian saat ini sedang berada di artikel yang tepat. Pasalnya, kami akan membahas pengertian, gejala, hingga cara mengatasi kejadian morning sickness di bawah ini!
Mengenal Apa Itu Morning Sickness pada Ibu Hamil
Morning sickness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan mual dan muntah pada ibu hamil, tepatnya di trimester pertama kehamilan. Meskipun sebutannya “morning sickness“, kondisi ini sebenarnya dapat terjadi pada siang, sore, atau malam hari.
Gejala morning sickness dapat bervariasi antara wanita hamil satu dengan wanita hamil lainnya. Beberapa wanita hanya mengalami mual ringan, sementara yang lain mengalami mual parah dan muntah dengan intensitas berulang.
Gejala utamanya adalah mual yang persisten dan terus-menerus. Wanita hamil yang mengalami morning sickness mungkin akan merasa mual sepanjang hari, namun efek gejalanya sering kali lebih parah di pagi hari.
Selain itu, muntah juga dapat terjadi, baik hanya sekali maupun berulang kali. Sensitivitas terhadap bau atau makanan tertentu juga kerap berpengaruh. Ibu hamil dapat merasa kurang nyaman pada makanan tertentu yang sebelumnya disukai.
Hal ini dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan atau kesulitan makan. Morning sickness juga bisa membuat wanita hamil merasa lelah dan lemas. Itulah alasan kenapa kita perlu mengetahui apa itu morning sickness.
Mengenal Apa Saja Gejala Morning Sickness
Di samping mual dan muntah, ada beberapa gejala lain yang juga dirasakan saat apa itu morning sickness mulai datang. Adapun gejala-gejala tersebut meliputi beberapa hal berikut ini:
- Badan panas atau demam.
- Kepala nyeri berulang.
- Perut terasa nyeri.
- Jantung berdetak cepat.
- Berat badan menurun.
- Terasa sangat pusing hingga ingin pingsan.
- Urine berwarna gelap dan hanya keluar sedikit.
- Ada darah dalam muntahan.
- Rasa lelah, letih, dan lesu.
- Merasa linglung atau bingung.
- Tidak nafsu makan dan minum.
Setiap ibu hamil mungkin akan memiliki gejala yang berbeda-beda sehingga kondisi di atas adalah akumulasi gejala yang mungkin dirasakan. Karena gejalanya cukup umum, maka kita harus benar-benar mengenal morning sickness lebih detail lagi.
3 Penyebab Apa Itu Morning Sickness Bisa Terjadi
Sampai saat ini, penyebab pasti morning sickness belum sepenuhnya dipahami. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam terjadinya kondisi ini. Adapun faktor-faktor pemicu morning sickness meliputi:
Perubahan Hormon
Perubahan hormon, terutama peningkatan kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) selama kehamilan, diyakini berperan dalam memicu mual dan muntah. Selain itu, peningkatan kadar estrogen juga dapat berkontribusi terhadap apa itu morning sickness.
Makanan Pedas
Meski tidak selalu, tetapi gejala morning sickness sering muncul pada ibu hamil setelah memakan makanan pedas. Hal ini mungkin masih berkaitan dengan perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil sehingga sensitivitas terhadap makanan pedas menjadi naik.
Sensitivitas terhadap Bau
Seperti pembahasan tentang apa itu morning sickness di atas, sensitivitas terhadap bau pada ibu hamil bisa jadi semakin meningkat. Bau bisa dari banyak hal, mungkin saja oleh wewangian atau bahkan makanan.
6 Cara Mudah Mengatasi Morning SIckness
Dokter dapat merekomendasikan beberapa langkah untuk membantu mengatasi permasalahan ini. Penanganannya tentu saja didasarkan pada gejala apa yang muncul sehingga akan berbeda penanganannya dengan ibu hamil lain, seperti:
Makan Makanan Ringan
Penanganan pertama bisa dengan memberi makanan ringan sebelum beranjak dari tempat tidur. Makanan ringan tersebut bisa berupa biskuit, wafer, dan sebagainya. Setidaknya jangan biarkan perut kalian kosong.
Perbanyak Air Mineral
Selanjutnya, dokter mungkin juga akan menyarankan agar kalian mengonsumsi air mineral lebih banyak. Meski begitu, kalian tidak perlu minum sampai perut terasa kembung. Cukup lakukan dengan konsisten setiap beberapa waktu.
Makan Lebih Sering dengan Porsi Tertentu
Umumnya, seseorang akan makan 3 kali dalam sehari, yaitu pagi, siang, dan sore. Cobalah untuk makan lebih sering, yaitu 4-5 kali, tetapi dengan porsi yang lebih sedikit dari biasanya. Hal ini untuk memangkas jeda waktu makan kalian.
Hindari Parfum atau Pewangi Ruangan yang Terlalu menyengat
Saat penciuman terlalu sensitif, sebaiknya hindari menghirup parfum atau pewangi ruangan yang terlalu menyengat. Pada kondisi tersebut, wangi yang kalian hirup justru bisa membuat kepala pusing dan perut mual.
Beristirahat dengan Cukup
Pada ibu hamil, rasa lelah akibat kurang tidur bisa memicu mual sehingga membuatnya semakin tidak nyaman untuk beraktivitas. Seperti pembahasan tentang apa itu morning sickness di atas, sebaiknya kalian menghindari pemicu kondisi tersebut.
Hindari Makanan Berlemak atau Pedas
Mengonsumsi makanan berlemak atau berminyak bisa memicu perut mual lantaran sel-sel parietal pada dinding mukosa lambung menjadi hiperaktif. Begitu juga pada makanan pedas yang bisa sebabkan perut mulas.
Komplikasi Morning Sickness
Setelah mengetahui gambaran umum dari apa itu morning sickness, kalian juga harus tahu apa saja komplikasi yang bisa ditimbulkan dari kondisi tersebut. Adapun komplikasi umumnya adalah sebagai berikut:
- Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.
- Terjadi kelahiran prematur.
- Gangguan perkembangan pada janin di dalam perut.
- Terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh sehingga bisa memicu diare.
- Malnutrisi.
Penanganan yang cepat terhadap apa itu morning sickness dapat mencegah terjadinya komplikasi di atas. Itulah kenapa, kalian harus mengenali apa saja gejala yang sering terjadi pada ibu hamil, terutama setelah memasuki trimester pertama.