Ketahui Fenomena Pink Moon, Fakta Menarik dan Prosesnya

Fenomena pink moon menjadi salah satu kejadian fantastis, yang banyak dibicarakan masyarakat. Mengingat kejadian alam tersebut tidak bisa terjadi setiap saat. Sehingga akan banyak masyarakat menunggu datangnya peristiwa alam ini.

Baca juga : Mobil Terbang sebagai Transportasi Masa Depan

Meski demikian masih banyak masyarakat yang belum mengetahui definisinya secara lengkap. Namun bagi pecinta antariksa pastinya hal ini bukan informasi baru lagi. Bagi masyarakat tentu bisa mengakses informasi lengkap seputar kejadian ini.

Sehingga ketika terjadinya peristiwa tersebut semua orang dapat menikmatinya. Pastinya hal ini akan membantu masyarakat dalam memahami kejadian alam dengan baik. Maka dari itu silahkan simak secara lengkap disini.

Apa Itu Fenomena Pink Moon? 

Di tahun 2021 lalu masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan kemunculan bulan berwarna kemerahan. Warnanya cenderung pink halus dan memiliki kilau yang sangat indah. Tentu saja hal ini menyita perhatian masyarakat secara luas.

Mengingat peristiwa alam tersebut tidak terjadi setiap saat dan hanya dalam jangka waktu tertentu saja. Aktivitas tersebut tentunya tidak hanya hadir di Indonesia saja. Seluruh negara di dunia juga bisa melihat aktivitas langka tersebut dengan waktu berbeda.

Ketika terjadi maka bulan dan langit di sekitarnya memiliki warna merah jambu. Hal ini yang menjadi alasan kenapa disebut sebagai fenomena pink moon. Tentu sebelum kemunculan di langit NASA akan memberikan pengumuman melalui website resminya.

Tujuannya adalah agar masyarakat di seluruh dunia bisa menantikan untuk sama-sama menikmati keajaiban alam tersebut. Kemunculannya untuk pertama kali terjadi di tahun 1930 an. Penemunya adalah seorang ahli bernama Maine Farmer’s Almanac.

Ketika itu aktivitas ini terjadi di bulan April yang bertepatan dengan tumbuhnya moss pink. Moss pink merupakan tumbuhan dari Amerika Serikat wilayah Timur. Tumbuhan tersebut termasuk salah satu bunga, yang penyebarannya terjadi paling awal di musim semi.

Namun ada sedikit perbedaan dari kemunculannya di tahun 2021 tersebut. Fenomena pink moon ini disebut sebagai supermoon dan mengacu pada pembentukan bulan baru. Istilah tersebut pertama kali diutarakan oleh Richard Nolle tahun 1979.

Kemunculan bulan purnama secara sempurna dan berwarna merah jambu. Selain itu peristiwanya juga membuat bulan memiliki jarak dekat dengan bumi. Dimana purnama berjarak sekitar 90% dari perigee.

Hal ini membuat bulan tampak sangat jelas. Tentu saja masyarakat umum bisa melihatnya dengan jelas meskipun tanpa bantuan teleskop.

Fakta Menarik Seputar Fenomena Pink Moon yang Perlu Diketahui

Fakta Menarik Seputar Fenomena Pink Moon yang Perlu Diketahui

Ada beragam fakta menarik berkaitan dengan peristiwa tersebut dengan kondisi alam semesta. Meski terkesan tidak berkaitan namun fakta menyebutkan bahwa peristiwa tersebut memberikan dampak besar pada kondisi alam di bumi.

Ada banyak aktivitas dan kondisi alam yang berkaitan dengan peristiwa ini. Maka dari itu untuk mengetahui informasinya, silahkan melihat fakta menarik fenomena pink moon di bawah ini:

  1. Sangat Dekat dengan Bumi

Data menyebutkan bahwa pada umumnya jarak bulan dengan bumi pada orbit normalnya berjarak 384.400 kilometer. Tentunya jarak tersebut sangat jauh jika dibandingkan ketika terjadinya aktivitas alam ini.

Ketika hal ini terjadi maka jarak keduanya berada dalam jarak sangat dekat. Sedangkan saat titik purnama terkecil dan terjauhnya terjadi di tanggal 19 Desember 2021. Pada kesempatan itu sering disebut sebagai mikromoon.

Sedangkan untuk fenomena micromoon sendiri bulan dan bumi berada di posisi 405.932 km. Jarak yang sangat jauh dibandingkan pada posisi normalnya. Sedangkan pada perhitungan sekitar Mei April – Juni dapat diketahui jaraknya sebagai berikut:

Jarak Bulan dan Bumi:

  • 357.615 kilometer tanggal 27 April
  • 357.462 kilometer tanggal 26 Mei
  • 361.558 kilometer tanggal 24 Juni
  1. Konstelasi Terlihat

Sewaktu fenomena pink moon terjadi maka berada dalam konstelasi libra. Hal tersebut membuat bulan membentuk segitiga siku-siku bersama Arcturus. Bintang paling gemerlap di Bootes, spica dan gembala yang juga masuk paling terang pada Virgo.

Fenomena tersebut terjadi saat bulan berada di garis lintang utara. Sedangkan Arcturus berada di utara bulan. Lalu Spica terletak lebih tinggi sedikit ke kanan dari bulan.

Selain itu dari peristiwa ini akan ada planet yang bisa disaksikan secara jelas. Setelah matahari terbenam maka masyarakat bisa berjumpa Mars, yang letaknya di sebelah Barat Daya. Hal tersebut bisa dilihat sekitar 9 malam.

  1. Air Laut Pasang Surut

Peristiwa di tahun 2021 tersebut juga memberikan dampak dari berbagai sisi. Salah satunya adalah pada terjadinya pasang surut air laut. Hal ini menjadi informasi resmi yang dilansir langsung oleh NASA.

Sedangkan pasangnya air laut akibat peristiwa tersebut dinamai dengan perigean atau pasang pegas. Bahkan pasang surut tersebut diprediksi bisa mendatangkan banjir maupun cuaca ekstrem.

  1. Perayaan Keagamaan

Fenomena pink moon pada beberapa kepercayaan dianggap sebagai perayaan khusus. Bagi umat muslim hal ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Sedangkan untuk umat Kristen dimaknai dengan datangnya perayaan Paskah.

Selanjutnya bagi umat Hindu fenomena alam tersebut disebut sebagai Hanuman Jayanti. Hal tersebut merupakan perayaan pada kelahiran salah satu dewa bernama Hanuman. Bagi masyarakat India juga diperingati sebagai perayaan besar di Chaitra.

Terakhir bagi umat Budha terutama negara Sri Lanka memperingati bulan ini sebagai Bak Poya. Tujuannya adalah perayaan ketika Buddha berkunjung di negara tersebut bertujuan menyelesaikan perselisihan dan perang.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini