Perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial cukup jelas. Kedua sistem ini adalah model utama dalam pemerintahan yang memiliki perbedaan mendasar dalam struktur kekuasaan, pembagian wewenang, dan mekanisme kerja.
Baca juga: Daftar Negara Terkecil di Dunia yang Terdata Secara Internasional
Perlu diketahui, pemilihan sistem sendiri menjadi salah satu dasar dalam pembentukan negara. Normalnya kebijakan yang ke depannya muncul akan sangat dipengaruhi oleh sistem yang dipilih.
Perbedaan Sistem Negara Parlementer dan Presidensial
Banyak orang mengaku perbedaan kedua sistem ini sulit dipahami. Jika merasa demikian, berikut adalah perbedaan antara sistem negara parlementer dan presidensial:
Sistem Negara Parlementer
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama sistem parlementer dan membedakannya dengan sistem negara lain yang ada di dunia. Sebagai berikut:
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
Hal pertama yang bisa dilihat dari perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial adalah kepala negara dan kepala pemerintahan dapat berbeda.
Kepala negara biasanya adalah seorang monarki konstitusional atau presiden seremonial, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana menteri yang bertanggung jawab atas administrasi sehari-hari.
Peran Kepala Pemerintahan
Perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial berikut bisa dilihat dari kepala pemerintahan.
Perdana Menteri adalah pemimpin eksekutif yang memimpin pemerintahan sehari-hari dan bertanggung jawab kepada parlemen. Mereka biasanya berasal dari partai mayoritas atau koalisi mayoritas di parlemen.
Parlemen Kuat
Perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial selanjutnya bisa dilihat dari kekuatan parlemen. Parlemen memiliki peran yang kuat dalam sistem parlementer.
Kabinet pemerintahan harus mempertahankan dukungan mayoritas di parlemen agar tetap berkuasa.
No-Confidence Motion
Parlemen memiliki hak untuk memberikan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan, yang dapat menyebabkan pergantian perdana menteri atau pemilihan umum baru jika pemerintahan kehilangan dukungan mayoritas.
Tidak Ada Tanggal Tetap Pemilihan
Perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial berikutnya bisa dilihat dari tanggal pemilihan yang dilakukan. Pemilihan umum tidak memiliki tanggal tetap dan dapat diadakan lebih awal jika pemerintahan kehilangan dukungan mayoritas.
Cepat Tanggap terhadap Perubahan
Karena pemerintahan harus mempertahankan dukungan parlemen, mereka cenderung lebih cepat tanggap terhadap perubahan dan krisis yang muncul.
Sistem Negara Presidensial
Saat mengulas perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial, hal yang bisa dipelajari sendiri antara lain:
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
Dalam sistem presidensial, kepala negara dan kepala pemerintahan adalah orang yang sama, yaitu presiden. Ini membuat kedua peran tersebut tidak dipisahkan.
Peran Presiden
Presiden adalah pemimpin eksekutif dan kepala pemerintahan yang bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan dan administrasi negara.
Dalam pembahasan tentang Perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial, mereka tidak harus berasal dari partai mayoritas di badan legislatif.
Pemisahan Kekuasaan
Sistem presidensial cenderung memiliki pemisahan kekuasaan yang lebih tegas antara eksekutif dan legislatif. Presiden dan badan legislatif memiliki mandat yang terpisah dan independen.
Tidak Ada No-Confidence Motion
Dalam pembahasan tentang perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial, tidak ada mekanisme formal seperti mosi tidak percaya dalam sistem presidensial.
Presiden memiliki masa jabatan tetap dan tidak dapat dipecat oleh legislatif selama masa jabatannya, kecuali melalui proses impeachment yang rumit.
Tanggal Tetap Pemilihan
Pemilihan umum memiliki tanggal tetap dan masa jabatan presiden memiliki batas waktu yang ditentukan. Ini juga bisa menjadi perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial.
Kepemimpinan
Karena presiden memiliki masa jabatan tetap dan tidak bergantung pada dukungan legislatif sehari-hari, sistem presidensial cenderung lebih stabil dalam hal kebijakan dan kepemimpinan.
Perbedaan sistem negara parlementer dan presidensial memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan model pemerintahan tergantung pada sejarah, budaya, dan tatanan politik suatu negara.
4 Keunggulan Sistem Negara Parlementer
Sistem negara parlementer memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik bagi banyak negara. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari sistem negara parlementer:
Stabilitas
Sistem parlementer cenderung lebih stabil dalam hal kepemimpinan karena perdana menteri dan kabinetnya harus mempertahankan dukungan mayoritas di parlemen.
Jika kepercayaan mereka terkikis, pemerintahan dapat diganti melalui mosi tidak percaya. Ini mencegah ketidakstabilan yang mungkin terjadi dalam sistem presidensial jika terjadi konflik antara presiden dan badan legislatif.