Belakangan ini kasus kopi sianida kembali terangkat, Netflix merilis sebuah film dokumenter yang berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso”. Film tersebut telah membangkitkan kembali perbincangan publik mengenai kasus kematian Mirna Salihin pada tahun 2016.
Baca juga: Cristiano Ronaldo di Mata Uang Negara, Hoaks atau Fakta?
Kasus tersebut sangat kontroversial karena melibatkan sahabatnya, yakni Jessica Wongso yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Mirna. Selain itu, zat sianida juga menjadi sorotan publik karena dituduh menjadi penyebab meninggalnya Mirna.
Dengan munculnya film dari Netflix tersebut tentu membuat persoalan ini semakin memanas dan terlihat pro kontra yang muncul di masyarakat, ada yang berpihak pada Jessica Wongso sebagai tersangka yang diduga tidak bersalah, tetapi ada juga masyarakat yang tetap yakin bahwa Jessica Wongso adalah pelaku pembunuhan dari Mirna Salihin.
Film Netflix ICe Cold: Murder, Coffee and Jesicca Wongso
Film dokumenter Netflix tentang kasus kopi sianida yang berjudul ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’ telah menimbulkan kehebohan. Film ini berhasil membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia akan proses hukum dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016 yang lalu.
Assoc Prof Anang Sujoko, seorang pakar komunikasi dari Universitas Brawijaya, mengungkapkan bahwa apa yang terjadi dalam film tersebut merupakan salah satu bentuk peran media sebagai pilar penegak demokrasi di Indonesia.
“Menurut Assoc Prof Anang Sujoko, media sedang memainkan peran penting dalam mengawasi dan mengendalikan praktik-praktik hukum di Indonesia serta aparat yang bertugas melaksanakan penegakan hukum namun tidak sesuai dengan standar yang benar.” ujar beliau dilansir dari detikJatim pada Kamis (12/10/2023).
Kasus kopi sianida ini menarik perhatian Assoc Prof Anang Sujoko. Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya ini menegaskan bahwa Film tersebut menjadi terkenal mungkin dikarenakan adanya ketidakadilan pada saluran utama proses-proses hukum yang sedang berlangsung di Indonesia.
Oleh karena itu, media film dapat berfungsi sebagai representasi dari keresahan yang belum terselesaikan. Masyarakat yang merasa powerless dalam sisi hukum kemudian menyuarakan pendapat mereka melalui alternatif lainnya.
Anang menyatakan bahwa ketika media dapat menjalankan peranannya sebagai kontrol sosial dan penegak demokrasi, hal ini sangat positif. Dia berharap agar media dapat memainkan peran dalam mengoreksi dan mengontrol ketimpangan yang terjadi di masyarakat akibat perilaku tidak bijaksana, tidak profesional, dan tidak adil dari beberapa oknum.
Profil Jessica Wongso sebagai Tersangka Kasus Kopi Sianida
Pembahasan kasus pembunuhan Mirna kembali ramai setelah film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso” tayang di Netflix. Film ini memuat wawancara eksklusif dengan para pihak yang terlibat dalam kasus tersebut, cuplikan rekaman CCTV di tempat kejadian serta footage-footage berita terkait kasus tersebut
Menurut Netflix, film ini membahas berbagai pertanyaan tak terjawab seputar persidangan Jessica Wongso bertahun-tahun setelah kematian Mirna. Nah, siapa sebenarnya Jessica Wongso sebagai tersangka kasus kopi sianida?
Jessica Kumala Wongso dilahirkan di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 1988. Saat terjerat kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Olivier Café, Grand Indonesia, Jakarta pada Rabu, 6 Januari 2016 silam, usianya baru menginjak 27 tahun. Ia merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara pasangan Winardi Wongso dan Imelda Wongso yang menganut agama Buddha serta memiliki bisnis dibidang plastik untuk kebutuhan onderdil sepeda di Jakarta.
Jessica dikenal sebagai desainer grafis lulusan Billy Blue College of Design Sydney, Australia. Mirna Salihin diketahui menjadi sahabat Jessica ketika keduanya menempuh pendidikan yang sama dalam sekolah desain di Australia selama periode waktu dari tahun 2008-2012.
Hingga saat ini, Jessica masih menjalani hukumannya dan mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur. Setelah menjalani masa tahanan selama tujuh tahun dari total vonis penjara selama dua puluh tahun.
Kasus Kopi Sianida dengan Kandungan Racun Berbahaya?
Kopi sianida yang dianggap sebagai alat pembunuhan dari Jessica Wongso kepada Mirna Salihin memang sangat berbahaya karena ada kandungan sianida di dalamnya. Berapa berbahayakah kandungan sianida tersebut?
Zianida adalah Zat Beracun
Mengutip laman UMM, Engrid mengungkapkan bahwa sianida merupakan bahan kimia beracun yang mampu mengganggu sistem tubuh secara keseluruhan. Ia menjelaskan bahwa keracunan akibat sianida terjadi ketika sel-sel dalam tubuh tidak dapat menggunakan oksigen dengan baik.
Menurutnya, garam sianida atau potas biasanya digunakan oleh masyarakat untuk menangkap ikan. Engrid menyebutkan ketika potas tersebut dilemparkan ke laut bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan dan memudahkan proses pengeringannya.
Ia menambahkan bahwa kandungan sianida sebenarnya terdapat dalam beberapa jenis bahan pangan alami seperti singkong, almond, dan biji apel. Namun demikian, asalkan diolah dengan benar dan dikonsumsi dalam jumlah yang tepat maka efek dari zat ini tidak akan membahayakan tubuh kita.