Primaradio.co.id – Kalian pasti penasaran bukan apakah dan seperti apa sistem balistik pada peluru? Bukan hanya peluru, sistem tersebut juga banyak tersedia pada roket di zaman sekarang ini.
Baca Juga : Sistem Autopilot Pesawat untuk Mengganti Tugas Pilot
Tidak main-main, pembuatnya juga bukan antar individu lagi. Bahkan sekarang ini sudah banyak negara menciptakan rudal, peluru, atau roket balistik untuk tujuan tertentu.
Banyak yang mengatakan bahwa penggunaannya cukup mengandung risiko yang besar. Terlebih jika tidak direncanakan dengan baik. Benarkah demikian ?
Agar kalian tidak bingung lagi, maka sebaiknya simak informasi tentang sistem balistik pada peluru dan rudal. Dengan begitu pastinya akan ada banyak wawasan yang bertambah, simak penjelasan di artikel ini sampai akhir.
Mengenal tentang Rudal Balistik Berikut
Rudal balistik adalah salah satu contoh sempurna untuk tahu bagaimana sistem ini bekerja. Jadi, ini merupakan sebuah sistem peluru kendali yang membawa beberapa bahan kimia peledak berbahaya.
Misalnya saja seperti nuklir dan lain sebagainya. Keseluruhan prosesnya akan dikendalikan dari jarak jauh oleh pembuat rudal tersebut.
Menurut sebuah sumber terpercaya, semua rudal balistik jarak jauh memang membawa daya ledak nuklir. Kalian pasti bisa membayangkan betapa berbahayanya daya ledak bagian hulu nuklir tersebut.
Bagaimana tidak, daya rusaknya dapat melebihi bom atom yang pernah terjadi di wilayah Hiroshima pada saat perang dunia ke 2. Dalam prosesnya, ahli akan membuat semacam lintasan.
Lintasan sistem balistik akan membuat arah rudal tidak berubah atau terus mengikuti lintasan tersebut. Sejauh ini, gaya gravitasi bumi serta kecepatan adalah faktor yang menentukan rudal tersebut.
Berbicara tentang bahan-bahan pada rudal balistik, kalian bisa menemukan senyawa biologi, kimia, serta nuklir. Biasanya pesawat terbang, kapal selam, dan kapal laut menjadi kendaraan yang bisa meluncurkannya.
Selain itu, peluncuran tersebut juga sudah menyesuaikan dengan target. Artinya semua sudah di-setting sedemikian rupa mulai dari kekuatan rudal, lintasan, sampai dengan targetnya.
4 Jangkauan dan Cara Kerja Rudal Balistik
Cara kerja rudal dengan sistem balistik memakai tenaga roket. Dengan memuat bahan peledak tingkat tinggi dan akan meluncur sesuai dengan lokasi yang menjadi target.
Yang wajib kalian ketahui adalah rudal ini juga memiliki klasifikasi berdasarkan jarak tempuh atau jangkauannya masing-masing. Berikut ini adalah informasi lebih lanjut tentang jarak jangkauan tersebut.
Jangkauan Pendek
Roket jenis tersebut bisa meluncur dengan jarak kurang dari 1000 kilometer. Biasanya disebut juga dengan nama Short Range Ballistic Missile atau SRBM.
Hulu ledaknya berjenis konvensional. Beberapa contoh yang bisa kalian cari sekarang ini adalah ss-21 scarab, scud, dan V-2.
Jangkauan Menengah
Seperti namanya, rudal dengan sistem balistik menengah juga terkenal dengan nama medium-range ballistic missile atau MRBM. Misil tersebut bisa meluncur dengan jarak 1000 – 3000 kilometer.
Jangkauan Jauh
Dalam bahasa Internasional, rudal dengan jangkauan jauh memiliki sebutan Intermediate Range Ballistic Missile atau IRBM. Jarak jangkauannya juga lebih besar yaitu 3000 – 5500 kilometer.
Antar Benua
Banyak orang mengenalnya dengan Sub-Continental Ballistic Missile atau SCBM. Jelas ini merupakan rudal atau misil dengan jangkauan paling jauh.
Jangkauannya adalah lebih dari 5500 km. Namun, ada juga yang bernama Limited Range Intercontinental Ballistic Missile atau LRICBM.
LRICBM memiliki jarak selang antara 3500 – 8000 kilometer. Kemudian yang paling jauh adalah dengan jarak 8000 – 12000 km dan dikenal dengan sebutan Full Range Intercontinental Ballistic Missile atau FRICBM.
Negara yang Mengembangkan Sistem Balistik
Selain tentang jangkauan, tidak ada salahnya kita juga berbicara mengenai detail lainnya. Misalnya saja rudal balistik dengan jangkauan pendek serta menengah biasa dikenal dengan nama rudal teater.
Kemudian misil dengan jarak jangkauan jauh bernama rudal balistik strategis. Ada beberapa negara yang sudah mengembangkan sistem balistik pada rudal, terutama yang bahannya dari nuklir.
Sejauh ini ada 9 negara yang tercatat pernah mengembangkannya yaitu Rusia, China, India, Prancis, Korea Utara, Israel, Pakistan, Amerika Serikat, dan Inggris.
9 negara tersebut dan Iran sudah melakukan produksi atau uji coba dengan jangkauan lebih dari 1000 kilometer. China dan Rusia bahkan mencatatkan rekornya sendiri dalam urusan persenjataan modern tersebut.
Menjadi satu satunya negara yang bukan merupakan sekutu Amerika Serikat yang sudah memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal balistik tersebut dari areanya.
Tentu saja besar kemungkinan di masa depan hal tersebut bisa menjadi senjata yang menyerang Amerika Serikat. Namun, tentu saja hal–hal seperti itu tidak pernah diharapkan terjadi oleh siapapun.
Misi balistik dengan jangkauan jarak jauh biasanya lebih untuk membawa hulu ledak nuklir. Hal tersebut karena kapasitas muatannya memang terbatas hanya untuk peledak konvensional.
Selain itu, sistem balistik dengan daya jangkau jauh juga bermanfaat untuk menyulitkan pertahanan. Berdasarkan sebuah penelitian, kecepatannya bahkan bisa mencapai 6 km/detik dengan target yang jauhnya 500 km.