Ada beberapa hal yang harus dilewati dan termasuk tahapan untuk menjadi pastor. Kalian perlu memperhatikannya apabila terpanggil ke dalam golongan orang-orang tersebut, karena setiap agama memiliki cara berbeda-beda.
Baca juga: Mengenal Katolik Anglikan, Ketahui Apa Saja Ciri-cirinya
Oleh karenanya, kalian bisa menjelaskan apa yang akan kita bahas kali ini seputar bagaimana tahapannya. Perhatikan informasinya secara menyeluruh agar tidak ada yang tertinggal sedikitpun.
Tahapan yang harus dijalankan wajib sesuai urutannya jika ingin menjadi seorang calon imam. Mari kita simak apa saja pendidikan yang harus dilewati dan berapa banyak tahapan untuk menjadi pastor.
Calon Pastor Wajib Mengikuti Seminari Hingga Akhir
Pendidikan pertama yang harus dilewati seorang pastor ialah mengikuti Seminari. Seminari merupakan tempat menanamkan benih-benih kebaikan teruntuk para calon pastor. Proses pendidikannya memakan waktu lama dan panjang.
Awal mula siswa menempuh pendidikan hingga akhirnya lulus, lalu ditasbihkan sebagai imam membutuhkan waktu lama. Untuk pendidikannya kurang lebih waktu yang diperlukan selama delapan sampai sepuluh tahun pendidikan.
Rata-rata kelulusan setelah masa SMA sekitar waktu tersebut, pendidikan Seminari biasanya ditempuh selama empat tahun. Waktu yang ditempuh dimulai sejak kelas 3 SMP dan lulus pada kelas 3 SMA.
Setelahnya, barulah seorang siswa dapat melanjutkan pendidikannya lebih tinggi lagi untuk menjadi Frater, calon pastor. Dalam pendidikannya, seorang siswa diwajibkan menempuh studi Filsafat dan Teologi.
Hingga, akhirnya lulus dari pendidikannya, diperlukan waktu bertahun-tahun lagi sebagai cara untuk menjadi pastor. Bagaimana? Apakah kalian yang merasa terpanggil sudah mempersiapkan diri dari sekarang?
Simak Beberapa Tahapan untuk Menjadi Pastor
Kita akan menjelaskan apa saja cara untuk menjadi pastor secara urut. Sehingga, nantinya kalian tidak akan merasa kebingungan ketika menentukan atau menjalankan satu per satu tahapannya.
Ikut Seminari Menengah
Apabila kalian ingin diangkat sebagai imam, hal yang perlu dilakukan masuk ke seminari menengah. Seminari ini menerima lulusan SMP dan SMA, jika lulusan SMP, pendidikan yang ditempuh sekitar 4 tahun.
Kemudian, proses SMA selama 3 tahun dan setahun untuk pendidikan khusus. Kalau kalian lulusan SMA, maka perlu menyelesaikan proses selama setahun atau dua tahun di Seminari.
Pendidikan Rohani
Tahapan untuk menjadi pastor berikutnya yang perlu dilalui yaitu pendidikan Rohani di tahun Orientasi Rohani. Kehidupan yang perlu dijalani di sini kurang lebih setahun dalam menjadi Orientasi Rohani.
Menempuh Seminari Tinggi
Cara untuk menjadi pastor di sini, calon imam harus masuk seminari lebih tinggi. Kalian akan berkuliah dengan mempelajari ilmu filsafat dan teologi, terus berproses untuk menempa diri agar lebih baik.
Kalian akan mendapatkan gelar Sarjana atau S1 di periode pertama. Tentunya, harus diniati dengan tekad juga kemauan secara sungguh-sungguh, sebagai salah satu bentuk rasa tanggung jawab.
Tahun Orientasi Pastoral
Tahapan untuk menjadi pastor selanjutnya yang dijalankan berfokus pada Tahun Orientasi Pastoral. Di mana, kalian akan diutus secara resmi menuju keuskupan dan mempelajari cara berpastoral sekitar setahun hingga menyelesaikannya.
Kembali Belajar ke Seminari Tinggi
Bahkan, studi lanjut juga perlu ditempuh oleh seorang calon imam, yakni menyelesaikan proses S1 atau S1. Dalam masa ini, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 2 tahun sampai akhirnya dinyatakan lulus.
Mendapat Tugas di Paroki
Pendidikan pastoral atau yang disebut dengan pra Diakon menjadi tahapan lanjut. Di bagian ini, kalian akan ditugaskan di sebuah Paroki tertentu, dikatakan sebagai masa menjelang tahbisan diakonat.
Di sinilah waktunya kalian untuk memantapkan diri dan meyakinkan diri bahwa benar-benar sanggup menempuh panggilannya. Karena tidak semua orang dikaruniai anugerah tersebut hingga ditetapkan menjadi seorang pastor.
Tahbisan Diakonat
Titik ini menjadi awal mula masa dimulainya tahbisan diakonat. Lewat tahbisan, kalian nantinya akan diangkat untuk menjadi daikon, serta masa yang ditempuh menyelesaikan prosesnya kurang lebih enam bulan.
Tahap Akhir
Tahapan untuk menjadi pastor di sesi akhir ini ketika kalian sudah benar-benar ditetapkan, juga diputuskan sebagai imam. Selain itu, memang telah dianggap layak menerima tahbisan presbiterat sampai menjadi imam keuskupan.
Kalian juga harus memperhatikan apa saja syarat-syarat yang perlu dipenuhi apabila ingin menjadi seorang pastor. Berikut merupakan persyaratan dasar yang harus terpenuhi oleh seorang calon imam.
Tidak Menikah
Kalian harus bersiap untuk tidak menikah jika ingin diterima dan menjalankan ibadah sebagai imam besar. Perlu diketahui bahwa, seorang duda tetap bisa diterima asalkan bisa berjanji tidak menikah dalam hidupnya.
Harus Berhasil
Tak banyak orang yang berhasil melewati tahapannya hingga akhir. Namun, inilah saatnya untuk kalian menyelesaikan proses pembimbingan dengan sungguh-sungguh, juga bertekad kuat.