Imam Tanpa Makmum, Film Moral Berbalut Komedi Percintaan!

Jika kalian sedang mencari film tentang moral serta agama yang santai, Imam Tanpa Makmum bisa menjadi pilihan yang terbaik, baru-baru rilis Oktober silam tentu masih sangat segar.

Baca Juga : Rebahin21 – Nonton Online Download Film Indonesia Terbaru

Fakta unik dari film ini adalah pemeran utamanya berperan ganda sebagai penulis, sutradara, pemain bahkan sekaligus sebagai produser, kalian bisa menilai sendiri bagaimana kualitas filmnya.

Sinopsis Imam Tanpa Makmum

Imam Tanpa Makmum

Langsung saja masuk dalam sinopsis atau alur cerita, kalian akan terbawa ke dalam sebuah kisah mengenai keresahan seorang anak muda yang sedang mencari makmum.

Makmum sendiri dalam Islam adalah pasangan hidup dengan penafsiran ketika Sholat seorang pasangan akan menjadi imam dan makmum, lantas cerita bermula ketika Imam mencari makmum.

Imam yang masih belum mendapatkan kekasih sangat resah karena usianya terus bertambah, lalu pada suatu momen akhirnya Imam bertemu dengan Naira dan akhirnya jatuh cinta.

Naira sendiri adalah seorang perempuan cantik dengan banyak kelebihan, selain pandai bermain biola, ternyata Naira juga memiliki rumah singgah untuk anak-anak jalanan yang tidak terurus.

Tentu laki-laki mana yang mau menolaknya, kelanjutan dalam sinopsis Imam Tanpa Makmum adalah ketika Mamak tidak menyetujui hubungan tersebut, padahal Imam sudah terlanjur dekat.

Mamak tidak menyetujui hubungan tersebut karena Naira bekerja di tempat hiburan malam, tentu cap jelek akan tersemat padanya, tapi Imam sendiri sudah yakin bahwa Naira wanita baik.

Kedekatan keduanya Terbukti dengan sebutan Humaira yang merupakan panggilan sayang Nabi Muhammad kepada Siti Aisyah, kelanjutan kisahnya bisa langsung kalian simak di platform kesayangan.

Para Pemeran Imam Tanpa Makmum

Kalian pasti penasaran dengan teman lawan main dari Syakir Daulay yang multitalenta tersebut, tentu ini akan menjadi wajah-wajah baru bagi kalian yang terbisa menonton wajah aktor film.

  • Syakir Daulay

Semua Syakir Daulay borong sendiri, mulai dari menulis cerita, memainkan peran, bahkan mengarahkan jalan film juga dapat Syahir lakukan, tentu saja ini membuktikan bahwa kompetensinya di bidang perfilm-an memang pantas untuk banyak kalangan pertimbangkan.

  • Vonny Felicia

Memiliki sapaan Vonzy di dunia eSport, namanya sudah sangat besar dan memiliki banyak pengikut. Tentu parasnya yang cantik menjadi daya tarik tersendiri untuk film Imam Tanpa Makmum satu ini.

Kita pasti paham tujuan Syakir Daulay mengajaknya untuk memerankan karakter Naira, tentu demi menarik banyak anak muda juga untuk menonton film agar dapat hikmah pesan moral serta agama.

  • Cut Mini Theo

Memerankan karakter mamak, tentu Cut Mini sudah memiliki pengalaman serta jam terbang tinggi, terbukti dengan berbagai film yang pernah Cut Mini bintangi sebelumnya.

Salah satu karya terbaik adalah pada saat sebagai Meimei dalam The Gathering dan Ms Muslimah pada Laskar Pelangi yang booming pada tahunnya.

Masih banyak lagi film yang Cut Mini bintangi, membuat kualitas akting di dalam film Imam Tanpa Makmum tidak perlu kalian ragukan, jelas sosok seorang ibu baik tergambar jelas pada akting Cut.

  • Lukman Sardi

Lukman Sardi juga turut berperan dalam film, tentunya berperan sebagai karakter pendukung di dalam alur cerita, dengan sejuta pengalamannya membintangi banyak film, Lukman memberikan pujian kepada Syakir.

  • Rayisa Nayla Salwa

Merupakan aktris berkerudung yang memerankan karakter pendukung di dalam film, tentu bukan karakter sembarangan karena bisa memberikan kontribusi pengembangan para tokoh utama.

Masih banyak pemeran pendukung lainnya yang tidak bisa kita sebutkan, yang jelas akting keseluruhan sudah termasuk bagus karena membuat film tersebut natural untuk kalian tonton.

Review Imam Tanpa Makmum

Meski Syakir masih berusia belia, tapi mampu menunjukkan kualitas tinggi dalam dunia perfilm-an, yang kita dapat melihat jelas pada bagaimana penggarapan film ini.

Di mana biasanya akan sulit untuk menggarap sebuah film dengan naskah khusus yang bertujuan mengangkat isu religi, tetapi pada Imam Tanpa Makmum ini alur cerita tersampaikan dengan baik.

Tidak ada akhir citrarasa terdensius di dalam penyampaian alur, tentu memberikan nilai lebih terhadapnya. Bukti makin kuatnya tergambar jelas pada bagaimana tuturan lembut namun tegas padanya.

Konflik sekaligus dialog dapat tersampaikan secara tegas oleh para karakter di dalamnya, membuat film berbicara secara luas serta tidak terkurung dalam elemen keagamaan saja.

Hal paling mantapnya lagi bahwa biasanya dalam film keagamaan, ada suatu penghakiman terhadap mana karakter yang baik dan benar, di sini tidak ada sama sekali hal tersebut.

Semua mengalir natural sesuai linimasa yang membuat perkembangan karakter menjadi makin maksimal, dengan berbagai warna serta kepribadian dan tidak pernah satupun penghakiman terjadi.

Tapi meski banyak kelebihan, namanya garapan film dari seorang yang masih belia tentu masih akan ada banyak kekurangan, salah satunya adalah konflik dengan kematangan yang belum seharusnya terjadi.

Membuat kesan memaksa di dalam Imam Tanpa Makmum terjadi, apalagi terjadinya penambahan pada unsur dangdut di dalam film, membuatnya makin memaksa serta tidak pas.

Begitu pula dengan kisah penyampaian Syakir terkesan sangat terburu-buru, sehingga membuat kesan sentuhan emosi kurang mendalam bagi para penonton.

Hal paling kita sayangkan adalah bagaimana bagian produksinya, tidak ada kesan istimewa yang hadir padanya tentu membuat potensi maksimal darinya tidak dapat tersampaikan sempurna.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini