Mengintip sekolah imam Katolik perlu kalian pahami bahwa agama memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. Agama menjadi petunjuk dalam mewujudkan suatu kehidupan jadi bermakna.
Baca juga: Mengenal Denominasi Kristen di Dunia dan Keunikannya
Sebab ajaran tersebut memiliki peran bagi kehidupan umat manusia dan sangat penting maka internalisasi pada setiap orang pribadi juga menjadi sebuah keniscayaan.
Bisa kalian tempuh melalui pendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah serta dalam masyarakat. Pendidikan dimaksud guna membentuk peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa.
Mengintip Sekolah Imam Katolik dalam Ruang Lingkup Pendidikan
Ragam mata pelajaran yang ditawarkan dalam pendidikan agama Katolik di sekolah terdiri dari empat aspek yang saling berkaitan satu sama lain ada empat aspek.
Kepribadian siswa, Aspek ini mengenai citra diri laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan serta kekurangan dalam hubungan dengan orang lain juga lingkungan.
Yesus Kristus, spek ini adalah tentang bagaimana meniru pribadi yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. Gereja, Dalam aspek ini dibahas pentingnya gereja, bagaimana kehidupan gereja dapat diwujudkan dalam kehidupan.
Masyarakat, aspek ini berbicara secara rinci tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman Tuhan, terkait dalam mengintip sekolah imam Katolik.
Pengalaman menunjukkan bahwa yang diketahui (pengetahuan, pengetahuan) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan berkualitas.
Namun kemampuan, ketekunan serta ketangkasan untuk mencerna dan menerapkan apa yang diketahui dalam kehidupan nyata akan membuat hidup sukses juga berkualitas.
Dalam kehidupan beragama juga, orang tidak diselamatkan serta terpercaya oleh apa yang ia ketahui tentang iman tersebut, melainkan oleh kesulitan dalam menafsirkan serta menerapkan apa telah kalian ketahui tentang iman.
Seorang mukmin sejati dalam mengintip sekolah imam Katolik adalah orang yang selalu berusaha melihat, mengenali dan mengalami kehadiran Tuhan dalam kehidupan nyata.
Hal ini dalam konteks kehidupan nyata. Oleh karena itu, pendidikan agama di sekolah merupakan upaya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melalui proses pemahaman, dan penghayatan dalam kehidupan iman.
Proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, iman yang hidup, dan kehidupan nyata. Proses seperti ini diharapkan dapat semakin menguatkan serta mendewasakan iman para siswa.
Adanya Mengenai Idealisme dan Kenyataan
Semua bagian tubuh mistik Kristus bekerja bergandengan tangan. Merupakan impian Gereja bahwa semua anggota Tubuh Mistik Kristus akan bekerja bahu-membahu untuk menciptakan iklim di mana setiap umat terus mengupayakan kekudusan.
Sehingga pada akhirnya mengintip sekolah imam Katolik semua anggota dapat mencapai Tanah Perjanjian, yaitu langit. Sungguh suatu kondisi ideal ketika keluarga, sebagai gereja terkecil.
Menjadi tempat di mana anak-anak dapat memperoleh landasan yang kokoh dalam iman Katolik dan anak-anak dapat belajar mengasihi Tuhan dan sesama.
Dengan kata lain, keluarga menjadi tempat anak-anak bertumbuh dalam kekudusan. Situasi keluarga yang mengasuh mendorong pertumbuhan dalam kekudusan harus berlanjut bahkan ketika anak-anak berada di sekolah.
Keluarga dan sekolah harus bekerja sama membentuk serta mengembangkan karakter anak menjadi serupa dengan pribadi Kristus.
Mengintip sekolah imam Katolik baik berfokus pada pembentukan anak-anak untuk menemukan jati diri kalian sebagai anak-anak Tuhan dan membantu untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.
Cinta kepada Tuhan ini juga terwujud dalam cinta kepada sesama, di mana anak-anak dibesarkan untuk menjadi seseorang yang tidak hanya memikirkan kecerdasan/kesejahteraan dirinya sendiri.
Tetapi juga berjuang untuk kebaikan orang lain. Sekolah tersebut sebagai tempat agar banyak anak bisa fokus pada perhatian terhadap sesuatu benar-benar baik dan juga indah.
Selain itu, di tingkat jemaat, setelah landasan iman terbentuk di keluarga juga di sekolah, gereja memberikan kesegaran pada anak-anak dengan memperkuat landasan iman dan menyegarkan serta menguatkan anak-anak dengan sakramen-sakramen.
Khususnya mengintip sekolah imam Katolik sakramen Rekonsiliasi. Anak-anak yang mengikuti pembinaan iman di gereja dilatih untuk mengenal dan mencintai Sabda Tuhan juga Iman Katolik.
4 Dikotomi dalam Pendidikan Imam Katolik
Bahkan dalam kehidupan gereja di tingkat jemaat, kondisi yang kurang ideal bisa muncul. Paroki umumnya lebih menekankan pada berapa banyak jumlah kegiatan tanpa harus memperhatikan kesinambungan pembinaan berkelanjutan.
Hit and Run VS Kontinuitas
Seperti yang kita amati, banyak kegiatan dipimpin manusia di gereja, artinya program-program ini berlangsung setahun sekali dan kemudian diselesaikan tanpa koordinasi dengan program lain, tanpa program ditindaklanjuti setelah acara selesai.
Program semacam itu lebih mudah terimplementasi serta terkoordinasi, tetapi hanya memiliki efek sementara. Sementara itu, sedikit perhatian diberikan pada program berkelanjutan.
Alasan yang mungkin untuk mengintip sekolah imam Katolik adalah bahwa program-program tersebut memerlukan tingkat komitmen tinggi dan umumnya kurang efektif dalam jangka pendek.
Meski dapat memberikan dampak yang lebih efektif dalam jangka panjang. Misalnya, program seminar satu hari di komunitas gereja dengan topik berbeda dibuat sepanjang tahun.
Namun, program-program seperti Konseling Perkawinan, Pengembangan Komunitas Spiritual Dasar, Pengembangan Iman OMC, membutuhkan pengorbanan tinggi serta komitmen berkelanjutan dari para pelatih.
Bukanlah prioritas yang nyata dalam kehidupan bergereja. Padahal pembinaan ini harus menimba kekuatannya dari Kristus sendiri hadir dalam sakramen-sakramen.
Khususnya Ekaristi dan Sakramen Tobat. Oleh karena itu, mengintip sekolah imam Katolik pertanyaannya menjadi semakin akut sejauh mana paroki-paroki yang ingin mendorong pertumbuhan iman umat memupuk adorasi.
