Aplikasi TOMO Ciptaan UGM Dinilai Mampu Tangani Pasien Tuberkulosis

primaradio.co.id – Hallo sobat sehat, pernahkah kamu mendengar aplikasi TOMO? Mungkin akan terdengar asing ditelinga mu karena aplikasi ini memang masih terbilang baru, yaitu rilis sejak tahun 2021. Aplikasi ini dikhususkan bagi pasien penderita tuberkulosis yang memiliki resistensi obat di dalam tubuhnya. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi para medis dan tenaga kesehatan lainnya dalam menangani pasien TB RO. 

Baca juga: Diabetes Pal, Aplikasi Pemantau Kadar Diabetes Serbaguna

Aplikasi ini dibuat dan dirancang untuk menegakkan keselamatan pasien tuberculosis untuk melawan sakitnya dengan cara patuh dan tepat waktu pada pengobatan. Aplikasi TOMO dinilai efektif dalam membantu pasien untuk menangani pengobatan mereka. Hal ini dikarenakan aplikasi TOMO didesain agar dapat menyesuaikan kebutuhan penggunanya. 

Para ahli medis sudah banyak melakukan berbagai cara dan upaya dalam mencegah penularan penyakit TB. Hal ini menjadi cukup sulit dilakukan karena rentan waktu rata-rata seseorang bisa sembuh dari penyakit TB minimal 6 bulan sampai 11 bulan dan dalam jangka panjang bisa mencapai 18 bulan sampai 24 bulan. Selain itu, proses dan konsistensi pengobatan penyakit TB ini bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam pengobatan dan penyembuhannya sering kali ditemukan efek samping obat-obatan yang membuat pasien menyerah saat tengah menjalani proses pengobatan sehingga pasien mengalami Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO). 

Sebelum berbicara mengenai aplikasi TOMO, kamu juga perlu mengetahui beberapa hal mengenai penyakit tuberkulosis. Aplikasi TOMO dan penyakit tuberkulosis ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena tujuan dibuatnya aplikasi ini yaitu khusus untuk seseorang yang mengidap penyakit tuberculosis. Berikut merupakan informasi seputar tuberculosis yang perlu kamu ketahui. 

Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? 

aplikasi TOMO
Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit serius yang menyerang paru-paru. Kuman penyebab terjadinya penyakit TBC adalah sejenis bakteri. Tuberkulosis dapat menyebar ketika penderita batuk, bersin atau bernyanyi. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menyebabkan tetesan kecil berisi kuman ke udara, lalu kemudian orang lain yang menghirup tetesan udara yang berisi kuman TBC masuk ke paru-paru sehingga terjadilah proses penularan. 

Penderita tuberculosis dapat menyebar dengan mudah terlebih orang dengan HIV atau AIDS dan orang lain dengan sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular tuberkulosis daripada orang dengan sistem kekebalan yang tinggi. Obat yang disebut antibiotik khusus dapat mengobati tuberculosis, tetapi beberapa bentuk bakteri tidak lagi merespon pengobatan dengan baik. Hal itulah yang dinamakan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO). 

Gejala Penyakit Tuberkulosis 

aplikasi TOMO
Ilustrasi gejala penyakit tuberkulosis (TB)

Ketika kuman TBC bertahan dan berkembangbiak di paru-paru, itu disebut infeksi TBC. Infeksi TB terbagi ke dalam tiga tahap, gejala yang ditimbulkan juga berbeda di setiap tahapnya. 

  1. Infeksi Tuberkulosis Primer

Tahap pertama disebut infeksi primer. Infeksi tuberculosis primer ini terjadi karena sel sistem kekebalan menemukan dan menangkap kuman. Sistem kekebalan tubuh dapat sepenuhnya menghancurkan kuman. Tetapi ada kemungkinan beberapa kuman yang ditangkap masih bisa bertahan dan berkembang biak. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala selama infeksi primer ini. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala mirip flu, seperti demam rendah, mengalami kelelahan, dan batuk-batuk. 

  1. Infeksi Tuberkulosis Laten 

Tahap yang kedua yaitu infeksi tuberculosis laten. Infeksi primer biasanya diikuti dengan stadium yang disebut infeksi tuberculosis laten. Tahap kedua ini terjadi karena sel sistem kekebalan membangun dinding di sekitar jaringan paru-paru dengan kuman tuberculosis. Hal ini membuat kuman tidak dapat terdeteksi sebagai sel yang berbahaya jika sistem kekebalan sudah mulai mengendalikannya sehingga kuman dapat bertahan. Pada tahap kedua ini tidak ada gejala selama infeksi tuberculosis laten.

  1. Infeksi Tuberkulosis Aktif 

Tahap ketiga yaitu infeksi tuberculosis aktif yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengendalikan infeksi. Kuman menyebabkan penyakit di seluruh paru-paru atau bagian tubuh lainnya. Penyakit tuberculosis aktif dapat terjadi tepat setelah infeksi primer. Tetapi biasanya terjadi setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun sejak pasien mengalami infeksi tuberculosis laten.

Gejala penyakit tuberculosis aktif di paru-paru biasanya mulai menjalar bertahap dan memburuk selama beberapa minggu. Gejala yang mungkin dirasakan adalah batuk, batuk darah atau lendir, nyeri dada, nyeri saat bernapas atau batuk, demam, panas terasa dingin, keringat malam, penurunan berat badan, tidak ingin makan, kelelahan, dan tidak enak badan secara keseluruhan

Mengenal Aplikasi TOMO 

aplikasi TOMO
Logo aplikasi TOMO. Foto: centertropmed-ugm

Aplikasi Tomo merupakan pengembangan aplikasi mobile yang dibuat khusus sebagai tindak pengobatan dan penangan bagi pasien yang mengidap penyakit tuberculosis. Kata TOMO itu sendiri diperoleh berdasarkan sebuah singkatan dari Tuberculosis Monitoring. Oleh karena itu, aplikasi ini dinamakan dengan TOMO. Bagi kamu yang ingin mencobanya, saat ini bisa kamu unduh di Play Store maupun App Store. 

Baca juga: Mengenal Aplikasi Good Doctor Technology: Layanan Medis Online

Inovasi aplikasi mobile berbasis kesehatan ini dibuat oleh Pusat Kedokteran Tropis (PKT) dari Universitas Gadjah Mada. Aplikasi ini juga menjadi salah satu aplikasi terbaik pertama untuk proyek FMEA atau QI. Tujuan dibuatnya aplikasi ini yaitu untuk meningkatkan kualitas pengobatan yang diberikan ahli media kepada pasien. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini