Keunikan Gereja Sampah di Mesir yang Jarang Orang Tau

Ada beberapa keunikan gereja sampah di Mesir yang mungkin tidak banyak orang mengetahuinya. Sebelum membahas keunikannya, mungkin sebagian dari kalian masih awam dengan gereja sampah.

Baca juga: Perbedaan Garden Tomb dan Gereja Makam Kudus

Gereja sampah atau Gereja Simon The Tanner itu memang ada. Nama Gereja Simon tersebut memang disematkan sebab tempatnya yang ada di Muqattam, gunung itu digunakan sebagai area penimbunan sampah Kairo.

Dekat dengan lokasi gereja Simon The Tanner ada pemukiman kumuh yang pekerjaan warganya mengais sampah untuk bertahan hidup. Namun meskipun begitu, terdapat beberapa hal unik dari gereja yang satu ini.

3 Sejarah Gereja Sampah di Kairo Mesir

3 Sejarah Gereja Sampah di Kairo Mesir
3 Sejarah Gereja Sampah di Kairo Mesir

Pada pembahasan pertama, kita akan membahas tentang sejarahnya terlebih dahulu. Berikut ini uraian sejarah singkat tentang gereja sampah yang ada di cairo Mesir, antara lain :

Perdebatan Khalifah dan Paus

Sebelum kita bahas keunikan gereja sampah di Mesir, kita akan bahas dulu sejarah singkatnya. Menurut cerita yang ada dalam masyarakat, ketika abad ke 10 wilayah Mesir termasuk Kairo.

Ialah sebuah daerah kekuasaan kekhalifahan Islam pimpinan Khalifah Al Muizz. Ketika itu terjadilah sebuah perdebatan antara Ibnu Killis dan juga Khalifah dengan sang Paus Abraham.

Ibnu Killis ialah seorang pejabat negara sekaligus juga pemuka agama Yahudi yang lebih membela sang Khalifah. Namun hanya demi untuk mempertahankan jabatannya. Dalam perdebatan tersebut Ibnu Killis berkata kepada Khalifah.

Bahwa terdapat ayat pada kitab orang Kristen di Perjanjian Baru Injil Matius 17:20. Bila kebenaran itu tidak dapat dibuktikan, Khalifah tidak akan segan-segan untuk membasmi penganut Kristen Orthodox menggunakan pedang. 

Paus Abraham kemudian terkejut sekaligus juga sangat panik mendengar permintaan Sang Sultan. Kemudian akhirnya Paus Abraham meminta waktu kepada Khalifah selama 3 hari untuk bisa membuktikannya.

Pertemuan Simon The Tanner dengan Paus Abraham 

Rangkaian sejarah berikutnya yang perlu kalian ketahui, sebelum membahas keunikan gereja sampah di Mesir. Saat Paus Abraham pulang, dia memerintahkan para pendeta serta jemaat melakukan puasa dan juga berdoa.

Memohon pengampunan kepada Tuhan YME. Di hari ketiga sang Paus telah merasa kelelahan dan tanpa sengaja dia tertidur lelap. Lalu dia bermimpi bertemu Bunda Maria serta mendapat perintah.

Untuk menemui pemuda saleh yang membawa kendi air di pundak, pemuda tersebut ialah Simon The Tanner. Paus kemudian langsung bergegas mencarinya, lalu ia bertemu dan menceritakan masalahnya kepada Simon. 

Simon yang saat itu hanya penyemak kulit kaget heran mendengar pernyataan Paus, bahwa dialah yang dapat menyelamatkan umat Kristen Orthodox. Simon kemudian diajak ke Gunung Muqattam untuk berdoa memohon mukjizat.

Terjadilah sebuah mukjizat

Sebelum membahas Keunikan Gereja Sampah Di Mesir, kalian juga harus tau bahwa pernah terjadi sebuah mukjizat di gereja tersebut. Tuhan memberikan mukjizat ke kaum Orthodox dan terjadi longsor dahsyat.

Yang memindahkan Gunung Muqattam ini sejauh 3 Km. Dengan terkejut Khalifah kemudian memeluk Paus Abraham serta langsung meminta maaf kepada sang Paus. Sayangnya setelah kejadian longsor tersebut.

Simon The Tanner justru malah menghilang tanpa jejak serta tidak pernah lagi ditemukan kembali. maka untuk mengenang sosok Simon The Tanner tersebut, gereja sampah ini dibangun.

Letaknya di salah satu gua yang tercipta akibat longsor yang berhasil memindahkan gunung tersebut. Lalu nama Simon The Tanner akhirnya didedikasikan menjadi nama gereja sampah hingga saat ini.

5 Keunikan Gereja Sampah di Mesir

5 Keunikan Gereja Sampah di Mesir
5 Keunikan Gereja Sampah di Mesir

Pembahasan kali ini, kita akan bahas pembahasan utama kita yaitu terkait keunikannya. Di bawah ini beberapa keunikan dari gereja sampah yang ada di kota Kairo Mesir, antara lain seperti:

Berada di Dalam Gua Batu

Keunikan Gereja Sampah Di Mesir yang pertama, gereja satu ini letaknya berada di dalam gua batu. Letak gua tersebut di Gunung Mokattam, sebelah selatan kota Kairo, Mesir. 

Berdasarkan beberapa sumber terpercaya, Gereja Sampah atau Santo Simon merupakan salah satu gereja terbesar di Timur Tengah. Letaknya ada di daerah Zabbaleen, dalam bahasa Arab berarti pemulung.

Memiliki Bangunan yang Megah dan Kokoh

gua Gereja Sampah atau Gereja Simon The Tanner sendiri terdiri atas 3 set gua. Berbentuk tribun stadion yang sangat luas dengan atap batu gunung. Bahkan yang terbesar dikatakan.

Bisa menampung kurang lebih 10.000 orang, di bagian tengah berkapasitas kurang lebih sekitar 2.000 orang. Serta yang paling kecil yakni kurang lebih sekitar 200 orang. 

Dijadikan sebagai Simbol Kedamaian

Keunikan Gereja Sampah Di Mesir berikutnya adalah tempat ibadah yang satu ini dijadikan sebagai simbol kedamaian. Dibanding hiruk pikuk kota Kairo yang sangat bising, gereja sampah ini.

Membuat siapapun yang berkunjung ke sana merasakan kedamaian dan ketentraman. Walaupun penduduk sekitar merupakan para pemulung, namun tidak tampak perasaan rendah diri di antara mereka. 

Rata-rata para pemulung melayani pengunjung dengan ramah dan juga sopan. Tidak heran bila para turis menjadi betah berlama-lama di sana. Ketentraman dan kedamaian ternyata dapat dimiliki oleh siapapun. 

Kedamaian ialah soal hati serta rasa, pemulung sampah mungkin bisa jadi hidupnya lebih damai dibanding pengusaha kaya atau pejabat. Tidak heran bila gereja ini dijuluki sebagai simbol perdamaian bagi manusia.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini