Google Pixel 8 merupakan salah satu produk terbaik dari Google. Google meresmikan Pixel 8 dan Pixel 8 Pro pada 4 Oktober 2023, dan kalian tidak perlu menunggu lama untuk memilikinya. Perangkat ini secara resmi melakukan preorder segera setelah Google menyelesaikan acaranya, dan tidak seperti Pixel Fold, kalian dapat menemukannya di satu dari dua puluh negara.
Baca juga: Samsung Galaxy A05, Smartphone Terbaru dengan Fitur Menarik
Selain AS dan Kanada, kalian dapat membeli Pixel 8 di Austria, Australia, Denmark, Prancis, Jerman, Irlandia, India, Italia, dan Jepang. Sementara itu Belanda, Norwegia, Portugal, Puerto Riko, Singapura, Spanyol, Swedia, Taiwan, dan Amerika Serikat juga cukup akomodatif untuk kalian sambangi.
3 Rincian tentang Google Pixel 8
Perilisan Google Pixel 8 menjadikannya salah satu peluncuran terluas untuk divisi seluler Google, namun di Amerika Serikat, ini juga merupakan yang termahal. Namun, meski demikian, harga tersebut sebanding dengan fitur-fitur inovatif di dalam nya.
Harga Masih Mahal
Kedua ponsel mengalami kenaikan harga secara keseluruhan, dengan Pixel 8 sekarang mulai dari $700 dan Pixel 8 Pro akhirnya mencapai angka $1.000 (mulai 11—16 juta rupiah). Setidaknya siapa pun yang melakukan prapesan Pixel 8 Pro akan mendapatkan Pixel Watch 2, sementara pembeli Pixel 8 mendapatkan sepasang Buds Pro secara gratis.
Jika kalian adalah pelanggan Pixel Pass sebelumnya paket Google Fi lengkap yang diumumkan bersama Pixel 6 dua tahun lalu kalian harus mulai membayar layanan kalian secara terpisah. Ini ditutup efektif tanggal 29 Agustus, meskipun pelanggan saat ini mendapatkan kredit $100 untuk Pixel baru.
Layar Membulat
Sudut layar ponsel tampak jauh lebih membulat, lebih mirip dengan Galaxy S23+ dibandingkan sudut persegi pada S23 Ultra. Dari segi material, kita tidak melihat sesuatu yang luar biasa. Meskipun Apple mungkin menggunakan titanium pada iPhone terbarunya, Google tetap menggunakan kaca klasik dan aluminium.
Pixel 8 Pro memiliki lapisan matte (dengan tetap mempertahankan aluminium untuk bilah dan bingkai kamera). Sedangkan, Google Pixel 8 mempertahankan bingkai aluminium matte yang dipasangkan dengan kaca belakang mengkilap.
Bilah Kamera Agak Beda
Omong-omong, bilah kamera sedikit didesain ulang. Lensa, khususnya pada Pixel 8 Pro, kini dikelompokkan lebih berdekatan. Kalian juga akan melihat sensor baru di pelindung Pro ini adalah termometer yang mampu mengukur suhu permukaan.
Google telah mengajukan permohonan ke FDA untuk melakukan pengukuran suhu tubuh, namun permohonan tersebut tidak akan ada saat peluncuran. Sementara itu, layar Pixel 8 6,2 inci sedikit lebih kecil dibandingkan tahun lalu, melanjutkan tren Google dalam mengurangi jejak ponsel yang lebih murah.
Sementara itu, Pixel 8 Pro mempertahankan layar 6,7 inci, meskipun tepi melengkungnya hilang dari generasi sebelumnya. Kedua layar menampilkan merek Actua baru Google (Super Actua, dalam kasus Pro).
Itu seharusnya memberikan tingkat kecerahan yang lebih baik pada kedua ponsel: masing-masing 1.400 dan 1.600 nits. Sekaligus, mendukung 2.000 dan 2.400 nits saat berada di luar ruangan.
Mungkin tidak mengherankan, Google Pixel 8 mempertahankan resolusi 1080p, tetapi dengan peningkatan ke 120Hz. Pixel 8 Pro masih menggunakan panel LTPO OLED 1440p (atau setara) yang mampu menurunkan hingga 1Hz. Itu sesuatu yang tidak mungkin dilakukan pada model yang lebih kecil dan lebih murah.
Varian Warna dari Pixel 8
Pixel 8 standar hadir dalam warna Obsidian, Hazel, dan Rose, sedangkan Pixel 8 Pro menyertakan opsi untuk Obsidian, Porcelain, dan Bay. Skema warna Google meliputi hitam, abu-abu kehijauan, dan merah muda untuk model yang lebih kecil, dan hitam, putih, dan biru untuk model yang lebih besar.
Dan, tentu saja, ponsel tidak akan lengkap tanpa casing yang cocok. Jajaran casing pelindung Google saat ini mungkin tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan casing berbahan kain jadul. Akan tetapi, setidaknya seri Pixel 7 merupakan peningkatan yang nyata dari model yang dikirimkan pada tahun 2021.
Seperti biasa, casing Google Pixel 8 cocok dengan ponsel biasa. Ini bukan hal yang gila, tetapi jika kalian lebih menyukai percikan warna, ada baiknya mengetahui kalian dapat memadupadankan.
Dari segi spesifikasi, kedua ponsel menggunakan chipset Tensor G3 baru, yang berupaya meningkatkan efisiensi, kinerja, dan kemampuan AI. Ini dipasangkan dengan RAM 8GB pada ponsel biasa dan 12GB pada Pro.
Demikian pula, perangkat yang lebih kecil hadir dengan hanya penyimpanan 128GB atau 256GB. Sedangkan, model yang lebih besar juga menawarkan kedua ukuran tersebut, bersama dengan opsi peningkatan ke 512GB atau 1TB.
Sayangnya, kedua ponsel masih menggunakan penyimpanan UFS 3.1, bukan penyimpanan UFS 4.0 yang lebih cepat dan lebih baru yang terlihat pada smartphone kelas atas Samsung. Tentu saja ini menjadi evaluasi khusus bagi tim developer.
