Sejarah Sneakers Pintar Lengkap dengan Fitur hingga Pilihan di Pasaran

Primaradio.co.id – Smartphone hingga smartwatch merupakan sedikit contoh hasil kecanggihan teknologi saat ini. Merambah dunia fashion, sneakers pintar kini mulai muncul di pasaran, layaknya film science fiction yang pernah kalian tonton.

Baca juga : Contoh dan Kegunaan Teknologi Konstruksi Lebih Mendalam

Terkadang disebut juga dengan smart shoes, namanya memang terkesan kurang kreatif, tidak seperti kemampuannya. Mengingat penggunaan kata “Pintar” Atau “Smart”, seperti kebanyakan produk sudah mendukung kecanggihan teknologi. 

Namun tidak begitu dengan fiturnya, produk ini punya banyak kegunaan yang bisa mempermudah aktivitas harian kalian loh! Bahkan ada pihak menyebut rasanya seperti memakai komputer di telapak kaki. 

Sejarah Singkat Sneakers Pintar dengan Produk Fashion Berbekal Kecanggihan Teknologi

Sepatu pada dasarnya berfungsi untuk menjadi alas maupun pelindung kaki penggunanya, berbeda aktivitas, bisa menggunakan sepatu berbeda. Selain kebutuhan primer tersebut, sepatu juga mampu menunjang penampilan atau fashion seseorang. 

Inovasi sepatu semakin beragam, tidak hanya dari segi model, kegunaannya juga meningkat dengan adanya perkembangan teknologi. Hingga kini sudah banyak smart shoes yang bisa kalian temukan di pasaran. 

Sneakers pintar ini memiliki beragam fungsi, paling sederhana adalah mencatat langkah serta mengetahui jumlah kalori terbakar penggunanya. Fitur canggih lainnya tentu lebih banyak, akan Kami bahas pada pembahasan berikutnya.

Sekilas sejarah mengenainya, banyak artikel menyebutkan apabila awal mula gagasan smart shoes muncul pada tahun 1999. Penggagasnya adalah seorang mahasiswa senior di MIT jurusan Electrical Science, yaitu Ronald Demon.

Pada artikel terbitan Massachusetts Institute of Technology (MIT), menyebutkan sepatu tersebut pada dasarnya memiliki pola penopang yang dapat disesuaikan. Secara selektif menyesuaikan serta mengukur tekanan di sejumlah zona bawah kaki.

Menggunakan sensor, ide Ronald Demon ini mampu memberikan jumlah dukungan berbeda tergantung aktivitas penggunanya. Ide sneakers pintar ini pertama muncul karena Ronald ingin mengurangi rasa sakitnya setelah latihan bola basket.

Ronald kemudian mendapatkan nomor patennya mengenai cara kerja sepatu tersebut. Pada tahun yang sama, Ronald juga mendirikan VectraSense, memberikan lisensi ke perusahaan lain untuk menggunakan teknologi sama.

Setelahnya berbagai brand mulai mengembangkan sol atau alas sepatu dengan dukungan teknologi, contohnya dari Digitsole. Termasuk juga brand populer lain ikut mengembangkannya ke tingkat lebih baru.

Misalnya Nike merilis smart shoes pertamanya di 2016, yaitu HyperAdapt 1.0. Brand populer lain ada Under Armour’s, menerbitkan HOVR Phantom Shoes yang menawarkan berbagai fitur menarik. 

4 Fitur Sneakers Pintar dengan Tracker hingga Sensor Lingkungan

Smart sneakers mungkin terlihat seperti produk alas kaki biasa yang ada di suatu toko. Namun ternyata mereka punya berbagai fitur keren dan menguntungkan untuk pemakainya, misal sebagai tracker.

Tracker

Sebagai tracker, alas kaki ini bisa melacak tingkat aktivitas penggunanya. Menggunakan bantuan beberapa perangkat kecil, maka bisa membantu mengukur aktivitas dari banyaknya langkah, kecepatan, hingga kalori yang terbakar.

Lebih lanjut, produk ini bahkan bisa mengetahui lokasinya. Memakai sistem bernama geolokasi, layaknya GPS. Contohnya salah satu fitur untuk melacak penggunanya setiap 10 menit sekali.

Depth Monitoring

Sebagian orang bahkan menggunakan sneakers pintar ini untuk mendapatkan monitoring atau pemantauan yang mendalam. Salah satunya dengan memanfaatkan sensor tekanan, sehingga bisa mendeteksi berat badan pemakainya.

Sensor tekanan ini juga dikembangkan untuk fitur lebih maju lainnya. Yaitu mengembangkan kemampuan sepatu untuk mengikat talinya sendiri. Yaitu ketika terdeteksi ada yang menggunakannya dari tekanan, tali otomatis terikat.

Sensor Lingkungan

Fitur canggih lainnya adalah adanya sensor lingkungan dalam produk. Sensor ini mampu mendeteksi suasana di sekitar kalian, misalnya memantau ketinggian, cahaya, hingga suara ketika digunakan.

Ada juga sensor bawaan, berfungsi mengukur masa pakai baterai sneakers pintar. Ya, produk ini menggunakan baterai, sehingga untuk memaksimalkan fungsinya, perlu pengisian daya ketika sudah habis.

Fitur Tambahan Lain

Beberapa brand juga menghadirkan fitur menarik lain pada produknya. Misalnya lampu LED pada sol yang dapat kalian atur untuk berubah warna. Tentunya terdapat fitur untuk menghubungkan sepatu dengan ponsel.

Menghubungkannya ke ponsel melalui Bluetooth maka akan memberikan data kesehatan pemakainya. Bahkan ada kemungkinan kalian dapat berkomunikasi dengan produk tersebut, guna memberikan data statistik pemakaian secara terperinci.

5 Brand dan Startup Pengembang Sneakers Pintar dari Feetme Hingga E-vone

Berbagai brand ternama sudah pasti tidak ketinggalan turut meramaikan smart shoes ini. Contohnya ada Nike HyperAdapt, generasi kedua dari Nike yang mampu mengikat tali sendiri.

Kemudian ada Under Armour mengembangkan seri Connected Sneakers dengan desain zero gravity feel. Yaitu mampu member level energi sama pada setiap langkah yang kalian lakukan.

Bahkan Xiaomi juga turut meramaikan dengan mengeluarkan Mijia Smart Shoes. Menggunakan modul Intel Curie pada sistem Quark SE. Memiliki juga sensor dapat menyaingi Nike+, tetapi pada versi harga lebih murah. 

Tidak hanya berbagai brand ternama mengeluarkan sneakers pintar, beberapa startup juga mengembangkan fashion berbekal teknologi ini. Contohnya ada Feetme, 3L Labs, E-vone, Boltt, hingga Salted Venture.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini