Apa yang di Maksud dengan Atheis? Berikut Penjelasannya

Primaradio.co.id – Jika membahas mengenai apa yang di maksud dengan Atheis, kebanyakan orang menyimpulkan bahwa individu yang tidak memiliki agama serta tidak percaya Tuhan. Hal tersebut merupakan pengertian singkat yang cukup masuk akal.

Baca Juga : Penyebab Fenomena Atheis di Arab Saudi Bermunculan

Tapi bagaimana dengan penjelasan lebih detailnya? Kenapa orang bisa menjadi seorang Atheis, padahal hakikatnya, manusia ada tentu ada campur tangan dari suatu dzat tertinggi yang kita sebut sebagai Tuhan.

Dalam negara kita juga memiliki aturan kebebasan dalam beragama. Ada 6 agama yang bisa masyarakat pilih sebagai kepercayaannya sebagai warga negara Indonesia. Tapi kenapa ada orang tidak percaya Tuhan dan apa yang di maksud dengan Atheis? Ini Penjelasannya!

Apa yang di Maksud dengan Atheis? Inilah Pengertiannya

Belum lama ini, Indonesia mendapat julukan sebagai Negara Nomor 1 Paling Percaya Tuhan oleh World of Statistics pada tanggal 25 Juli 2023.

Terdapat 93% penduduk yang ada di Indonesia percaya dengan keberadaan Tuhan di dunia ini. Tapi kenapa masih ada juga orang yang kurang percaya dengan Tuhan, atau sering menyebutnya sebagai Atheis.

Sebenarnya apa yang di maksud dengan atheis itu? Mari kita bahas di sini agar lebih paham mengenai hal ini.

Berdasarkan pengertiannya, Atheis adalah sebuah pandangan filosofi, di mana tidak percaya dengan keberadaan Tuhan dan Dewa-Dewi. Kata lainnya, individu tersebut melakukan penolakan terhadap Teisme dengan klaim.

Jika mengartikan secara lebih singkat dan praktis, Atheisme adalah tidak percaya dengan Tuhan dan para Dewa.

Atheis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Atheos, itu memiliki arti bahwa kepercayaan dari suatu individu tersebut sangat bertentangan dengan agama atau kepercayaan yang sudah ada di lingkungannya.

Orang yang pertama kali mengakui dirinya adalah seorang atheis, muncul pada abad ke-18, ia adalah seorang penulis asal Perancis bernama Paul Henrich Baron d’Holbach.

Karena pemikiran-pemikirannya tentang Atheisme yang ia tuliskan dalam bukunya, membuat Parlemen Paris mengutuknya. Bahkan salinan-salinan bukunya pemerintah bakar.

Mengenai apa yang di maksud dengan Atheis berdasarkan pengertiannya memang orang tidak beragama. Kelompok dari Atheisme sendiri menyebarkan mengenai pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama.

Banyak Atheis yang bersikap skeptis terhadap keberadaan fenomena paranormal karena kurangnya bukti empiris untuk menunjukkan fenomena tersebut.

Pembahasan tentang apa yang di maksud dengan Atheis mulai muncul di era modern sekarang ini karena banyak orang terpengaruh dengan teknologi dan sains. 

Proses Individu Menjadi Atheis dalam Hidupnya

Pertanyaan apa yang di maksud dengan Atheis kini memang sering muncul, seiring banyaknya beberapa tokoh dengan gamblang menyatakan dirinya Atheis.

Bahkan di beberapa negara maju, memeluk suatu agama bukan suatu keharusan. Mereka bebas memeluk suatu agama atau tidak, asalkan tetap patuh dengan aturan agama.

Bagaimana dengan Atheis di Indonesia. Telah ada penjelasan dari UUD 1945 Pasal 1 dan 2, di mana menjelaskan sebagai inti setiap warga negara Indonesia, bebas memilih agama. Kita juga bebas melakukan praktik peribadatan.

Memilih agama telah terlindungi Undang-undang sebagai bentuk Hak Asasi Manusia. Karena dengan menganut agama tertentu, manusia memiliki aturan yang membatasi dirinya sendiri.

Tapi, di zaman serba canggih dengan teknologi mutahir, sains berkembang pesat, mampu mengubah pandangan orang terhadap kepercayaannya. Kemudian memunculkan pertanyaan, apa yang di maksud dengan Atheis?

Ada beberapa proses yang membuat individu tersebut menjadi seorang Atheis. Mungkin kalian yang berada dalam masalah, pasti merasakan hal tersebut. Berikut umumnya seseorang menjadi Atheis dan tidak percaya Tuhan:

Sosial yang Sekuler

Pertama, karena Indonesia menganut paham sekuler, yaitu paham yang menyangkut ideologi atau kepercayaan. 

Selain itu, masyarakat juga memiliki pendirian bahwa agama itu penting bagi hidup dan tidak boleh memasukkannya ke urusan politik, negara dan institusi lainnya.

Mencari Agama yang Menurutnya Benar

Indonesia mengakui 6 agama, yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Masyarakat bebas memilih salah satunya dan memilih mana yang menurutnya benar sesuai dengan hati.

Tahapan ini, mereka memang imannya masih goyah, dan masih terus mencari agama terbaik menurut versinya.

Sosialisasi Keagamaan

Tahap berikutnya, biasanya orang yang mencari agama terbaik, akan tertarik dengan satu agama dan mulai mengikuti sosialisasi keagamaan tersebut. 

Mulai Ragu

Kemudian, ada tahapan mereka mulai ragu dan mempertanyakan pada diri sendiri mengenai agama.

Sikap Skeptis

Dengan adanya ilmu pengetahuan yang begitu luas, serta pengaruh teknologi canggih, mereka akan tahu tentang apa yang di maksud dengan Atheis. 

Di sini, mereka sudah tidak percaya dengan peran Tuhan, karena tidak bisa membuktikannya secara empiris dan logika.

Menjadi Atheis

Setelah paham, tahap terakhir mereka akan mengklaim dirinya adalah seorang Atheis. Ada 3 cara seorang Atheis dalam mengklaim dirinya tidak beragama, yaitu:

  • Mengatakan dan mengakui kepada dirinya sendiri, dalam artian privat.
  • Mengatakannya secara publik, misalnya ke orang sekitarnya, media sosial dan sebagainya.
  • Dan terakhir, mereka bisa menjadi aktivis Atheisme.

Inilah 4 Faktor Mengapa Seseorang Menjadi Atheis

Sebagian besar orang di Indonesia, memang belum begitu paham tentang apa yang di maksud dengan Atheis. Hal itu karena 93% orang di negara kita sangat percaya dengan adanya Tuhan.

Dasar negara Indonesia pada sila pertama saja Ketuhanan Yang Maha Esa. Tuhan yang nomor 1 dalam kehidupan.

Tapi seiring perkembangan zaman, memang prinsip tiap orang berbeda. Mereka mencari tahu sendiri dengan ilmu pengetahuannya.

Ada banyak pengaruh atau faktor mengapa seseorang bisa memutuskan dirinya sebagai seorang Atheis, seperti berikut :

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini