Pembagian Sistem Kasta dalam Agama Hindu Beserta Dampaknya

Pembagian kasta dalam agama Hindu sudah terjadi sejak lama. Sistem pembagiannya justru menjadi yang tertua di dunia, bahkan usianya mencapai ribuan tahun, dimana dalam masyarakatnya terdiri atas beberapa kelompok hierarki.

Proses pembagiannya ini berasal dari himpunan hukum Manu, kisah manusia pertama hasil penciptaan Brahma. Menurut buku tertua Manusmriti, tertuang penjelasan bahwa sistem kasta sebagai dasar keteraturan masyarakat lebih dahulu dipercaya.

Baca juga: Sekilas Asal Usul Agama Hindu Pertama Kali Ada

Kasta adalah tatanan yang membagi masyarakat Hindu ke dalam beberapa kelompok. Diantaranya yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra, berikut akan dijelaskan kasta dalam agama Hindu lebih lanjut.

Awal Mula Sistem Kasta Dalam Agama Hindu

Kasta Dalam Agama Hindu
Kasta Dalam Agama Hindu

Pembagian sistem kasta dalam agama Hindu dicerminkan dari stratifikasi sosial dan jabatannya, hubungan kekerabatan, serta sumber pendapatan. Mayoritas masyarakatnya percaya bahwa hal ini berasal dari Dewa Pencipta Hindu.

Beberapa ahli menafsirkan sistem ini, dimana merujuk terhadap bawaan saat diwariskan. Lalu, bagaimana awal mula sistem tersebut hadir? Asal usulnya di India dan Nepal sebenarnya belum diketahui secara pasti.

Tetapi, bukti tertulis terdapat pada kitab suci Veda berbahasa Sansekerta berasal dari 1500 sebelum masehi. Veda membentuk dasar dari kitab suci umat Hindu. Awalnya sistemnya untuk membagi-bagi pekerjaan berdasarkan keahliannya.

Kemudian, berubah menjadi status sosial yang tidak berubah atau tidak adanya mobilisasi pada sistemnya. Setiap orang dilahirkan dalam status sosial dari setiap kategori yang tidak bisa diubah sampai meninggal.

Istilah kasta juga bukan berasal dari bahasa India, melainkan bahasa Portugis sejak abad ke-16. Lalu, akhirnya istilah tersebut menggambarkan masyarakat bertingkat sesuai kelompoknya secara turun-temurun.

Berikut Pembagian Sistem Kasta Dalam Agama Hindu

Kasta Dalam Agama Hindu
Kasta Dalam Agama Hindu

Sistem kasta dalam agama Hindu merupakan tatanan yang membagi masyarakat ke terbagi atas beberapa kelompok. Apa saja bentuk penggolongannya? Diantaranya yaitu golongan Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra, pahami penjelasannya.

Kasta Brahmana

Kasta dalam agama Hindu ini terdiri atas golongan pendeta agung yang mengabdikan dirinya kepada lingkup pendidikan dan spiritual. Umat Hindu dalam kategori Brahmana yakni seperti guru, pendeta, rohaniawan, dan sulinggih.

Sulinggih merupakan orang yang bertindak dan berpikir suci. Kasta Brahmana mempunyai tugas dalam menjalankan upacara-upacara keagamaan. Pada masyarakatnya, ciri khasnya dengan nama yaitu Ida Bagus dan Ida Ayu.

Kasta Ksatria

Termasuk kategori golongan raja atau bangsawan di Kerajaan Hindu. Selain itu, juga bisa diartikan dengan seseorang yang masuk ke dalam lembaga pemerintahan atau lingkup militer.

Biasanya, golongan ini tidak mempunyai harta pribadi, karena seluruhnya merupakan milik negara atau dari kerajaan. Contoh memiliki golongan ini yaitu menteri, tentara, presiden, dan raja.

Ciri khas penggunaan namanya seperti Anak Agung, Anak Agung Ayu, memakai nama Dewa, serta Tjokorda. Kasta Ksatria berada di urutan kedua setelah golongan Brahmana sebelumnya.

Kasta Waisya

Golongan pekerjaan pada status ini berupa para pedagang yang memiliki hartanya sendiri. Selain itu, para petani, nelayan, serta lainnya juga termasuk ke bagian golongan Waisya.

Ciri khas pemilik nama golongan Waisya seperti Sang, Ngakan, Kompyang, dan Si. Kategori Waisya berada di urutan ketiga pekerjaannya dalam stratifikasi sosialnya masyarakat umat Hindu.

Kasta Sudra

Kategori golongan satu ini termasuk yang terendah berdasarkan stratifikasi sosial kasta dalam agama Hindu. Keturunannya ini tak mempunyai gelar bangsawan atau bukan dari golongan kerajaan.

Sehingga, langsung mengacu pada urutan kelahiran menyesuaikan tradisi Bali. Sudra terdiri atas rakyat biasa, ciri khas penggunaan namanya diantaranya Made, Putu, Kadek, Komang, Nengah, Wayan, Gede, dan Nyoman.

Adapun, penggolongan yang melebihi tingkatan paling rendah namun jarang disebutkan yaitu Paria. Berikut meuipakan hal-hal yang didapatkan oleh orang Paria dalam penggolongan kategorisasi terendah daripada lainnya.

  • Tidak boleh masuk kuil

Menjadi golongan yang terkucilkan, sampai membuat orang Paria tidak diperkenankan masuk ke dalam kuil. Hal ini sering dianggap sebagai komunitas yang haram untuk disentuh.

  • Memperoleh diskriminasi

Ketika menjalani kehidupan sosial, orang Paria atau disebut Dalit ini memperoleh diskriminasi dari golongan kasta lainnya. Dimana, masih merupakan masyarakat golongan kasta dalam agama Hindu.

Diskriminasi juga dilakukan dengan bentuk lainnya. Contohnya pada saat sulitnya mendapat pelayanan kesehatan, pekerjaan, hukum, dipersekusi, dikucilkan, bahkan dibunuh. Seluruh akses sulit disentuh oleh orang Paria karena statusnya yang rendah.

  • Tidak memiliki peluang

Peluang orang Paria untuk memperoleh pendidikan hampir tidak ada. Bahkan, dari mendapatkan jodoh sampai pekerjaan nyaris tidak dimilikinya dalam menjalani kehidupan sosial.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini