Mengenal Konklaf serta Sistem Pemilihan Paus Katolik

Primaradio.co.id – Dalam dunia katolik, Konklaf merupakan sistem pemilihan Paus Katolik yakni sang pemimpin tertinggi dari Gereja Katolik di Roma. Dalam proses tersebut, tidak akan memunculkan para kandidat dan masyarakat memberikan suara secara langsung.

Baca Juga : 10 Perintah Allah Katolik yang Perlu Diketahui

Tetapi pihak dari kardinal lah yang akan memberikan suaranya dengan cara mencantumkan kandidat masing-masing tersebut. Paus pilihan tersebut adalah apabila dua pertiga kardinal berhak memberikan suara, untuk memilih satu kandidat sama. 

Biasanya karena tidak adanya kandidat kuat dan sulitnya memperoleh satu kandidat disertai dukungan dua pertiga pemilih, maka proses pemungutan tersebut akan berlangsung hingga 4 kali dalam sehari. 

Dimana dua kali tersebut akan terjadi pada pagi hari dan 2 kali lainnya adalah pada petang hari. Adapun proses pemungutan tersebut juga akan terus berlanjut hingga memperoleh angka minimal dua pertiga suara dari total 115 kardinal. Ingin mengetahui sistem pemilihan Paus Katolik lebih lanjut cek berikut. 

Mengenal Konklaf dan Sistem Pemilihan Paus Katolik

Konklaf sendiri merupakan suatu pertemuan Dewan Kardinal  secara tertutup dimana berguna untuk memilih seorang Paus. Seperti sudah kalian ketahui bahwa Paus merupakan Uskup Roma sekaligus kepala Gereja Katolik Roma di dunia. 

Dimana menggelar pemilihan untuk penerus tahta Santo Petrus ke 265 sesudah Paus Benediktus XVI secara resmi memutuskan mengundurkan diri pada Februari 2013 lalu. Adapun makna etimologi dari konklaf berasal dari bahasa Latin yakni Cum dan Clave. 

Cum sendiri mempunyai makna dengan dan Clave adalah kunci. Jadi maknanya secara keseluruhan adakah kunci dalam keadaan tertutup. Dari situlah, maka ditempatkan menjadi kata baku yakni konklave atau konklaf dan menjadi bahasa Indonesia yakni Konklaf. 

Dalam sejarah sistem pemilihan Paus Katolik satu ini dalam seratus tahun terakhir, maka kandidat terpilih paling cepat adalah melalui pemungutan suara ketiga di tahun 1939 silam. Dimana dua Paus tersebut terpilih dalam 4 pemungutan suara. 

Ketika proses pemungutan tersebut sudah dimulai, maka kerahasiaan didalam sistem itulah benar-benar akan menjadi kunci nantinya. Sesudah adanya pengucapan sumpah kerahasiaan, seorang pemimpin upacara kepausan akan mengatakan Extra Omnes berarti semua orang keluar dan pintu kapel dikunci. 

Di sistem pemilihan Paus Katolik inilah maka 90 staf akan memastikan adanya kerahasiaan selama proses berlangsung. Sekaligus juga akan melayani para kardinal selama masa karantina tersebut berlangsung dan tentunya juga bersamaan dengan sumpah kerahasiaan yang sama. 

4 Prosedur dalam Konklaf Pemilihan Paus 

Agar sistem pemilihan Paus Katolik tersebut dapat berlangsung dengan lancar, maka terdapat sejumlah prosedur. Agar lebih jelas, berikut ini sejumlah prosedur dalam prosesi konklaf untuk memilih pimpinan gereja katolik tertinggi di dunia. 

Para Kardinal Mendapatkan Pendampingan dari Dua Asisten 

Kalian harus mengetahui bahwa setiap kardinal itulah biasanya akan mempunyai dua asisten sekaligus dalam melaksanakan prosesnya pemungutan. Kardinal juga tidak boleh membawa alat komunikasi apapun ke tempat pemilihan dan tidak boleh keluar untuk melakukan komunikasi. 

Kardinal Mengadakan Pemilihan Secara Rahasia 

Sesudah adanya proses misa di Kapela Sistina, para asisten kemudian keluar dan kapel akan terkunci. Di sisi lain, para kardinal tersebut akan langsung mengadakan pemilihan secara rahasia. 

Apabila dalam sistem pemilihan Paus Katolik tersebut ada pembocoran mengenai tendensi atau sirkumstansi pemilihan maka akan memperoleh hukuman ekskomunikasi. 

Harus Memenuhi 2/3 Suara dari Kardinal

Seperti sudah kita singgung sebelumnya bahwa dalam proses pemilihan Paus itulah sebaiknya juga harus memenuhi 2/3 suara yang berasal dari Kardinal pemilih. Mereka juga harus mempunyai usia kurang dari 80 tahun. Bahkan jika perlu, proses tersebut juga akan berlangsung selama 3 hari. 

Di Akhir Pemilihan 

Setelah itu, di akhir pemilihan bulletin pemilihan tersebut akan dibakar dengan cara menambahkan bahan kimia sehingga akan mengeluarkan asap putih atau hitam. Cerobong asap mungkin juga akan terlihat cukup jelas dari lapangan Santo Petrus. 

4 Syarat Menjadi Seorang Paus Katolik

Sudah mengetahui sekilas mengenai Konklaf, sistem pemilihan Paus Katolik diatas bukan? untuk menjadi seorang pimpinan gereja tertinggi itulah ternyata juga terdapat sejumlah persyaratan terlebih dahulu. 

Sebab perannya adalah pemimpin gereja katolik tertinggi di dunia sehingga tugasnya tidak main-main. Berikut ini sejumlah cara untuk menjadi seorang pemimpin tertinggi dalam agama katolik tersebut. 

Harus Memeluk Katolik

Syarat paling utama apabila ingin menjadi seorang Paus tentunya adalah harus memeluk agama Katolik. Tidak hanya itu saja, tetapi juga kalian harus mampu memahami cara beribadah dari umat Katolik serta harus dibaptis. 

Mendapatkan Pendidikan Seminari 

Tidak hanya memahami sistem pemilihan Paus Katolik saja, kalian juga perlu mengetahui bahwa untuk menjadi seorang Paus maka harus memperoleh pendidikan seminari. Yakni sekolah khusus dimana berguna untuk memberikan Pendidikan kepada calon Pastur selama 4-8 tahun. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini