Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadan Lengkap

PrimaRadio.co.id – Membayar utang puasa Ramadan penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui hukumnya. Umat ​​Islam yang karena alasan tertentu melewatkan atau tidak menjalankan puasa di bulan Ramadan diberi kesempatan untuk melunasi utang puasanya di luar bulan Ramadan.

Baca juga : Tips Pola Makan saat Puasa yang Perlu Diketahui

Seperti yang kita tahu, puasa di bulan Ramadan adalah wajib bagi semua umat Islam yang memenuhi persyaratan. Namun, beberapa kelompok mungkin melewatkan Ramadan karena keadaan tertentu. 

Meskipun puasa tidak diperbolehkan selama Ramadan, namun setiap Muslim wajib untuk melakukan puasa satu hari setelah Ramadan. Hukum dan tata cara bayar utang puasa Ramadan harus dipahami oleh setiap Muslim yang ingin menunaikan puasa wajib ini. 

Hukum Membayar Utang Puasa Ramadan yang Wajib Diketahui

Bagi Kalian yang ingin melunasi utang puasa Ramadan, berikut ini hukum utang puasa Ramadan dan niatnya. Orang yang berbuka puasa Ramadan karena sakit, lupa niat di malam hari dan tidak berpuasa dengan sengaja, wajib menunaikan puasanya setelah Ramadan. 

Anjuran puasa Ramadan ini sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Qur’an artinya: 

“Maka (dia harus berpuasa) sebanyak pada hari keberangkatan, pada hari-hari lainnya.” (QS. Al-Baqarah). 

Selain itu, anjuran membayar utang puasa Ramadan juga disebutkan dalam hadits. Sabda Nabi SAW tentang: “Ia dapat melakukan qadha (puasa) Ramadan secara terpisah jika ia mau. Dan jika ia mau, ia dapat melakukannya satu per satu.” (HR. Daruquthni bin Umar). 

Sementara itu, setiap Muslim yang terlambat membayar utang puasanya pada Ramadan berikutnya, meskipun memiliki kesempatan untuk menebusnya, akan menghadapi konsekuensi, yaitu ia wajib membayar fidyah (kebaikan) selain melanjutkan puasa. .

Niat dan Aturan Membayar Utang Puasa Ramadan

Seperti yang kita ketahui, hukum membayar utang puasa adalah menyelesaikan puasa sebanyak-banyaknya. Ada beberapa syarat bayar utang puasa Ramadan yang harus diketahui oleh setiap Muslim. 

Perintah ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:

“(Yaitu) pada hari-hari tertentu. Barangsiapa di antara kamu sakit atau bepergian, maka (dia harus berpuasa) sebanyak hari-hari yang dia tinggalkan di hari-hari lainnya.”

Dan orang-orang yang merasa sulit untuk melaksanakannya (jika tidak berpuasa) wajib membayar fidyah. 

“Memberi makan orang miskin, mereka yang berbuat baik dengan sukarela akan lebih baik, dan puasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.”

Sementara itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui niat dan tata cara membayar utang puasa Ramadan. Sebelum menunaikan atau melunasi utang puasa Ramadan, setiap Muslim dianjurkan membaca puasa. Tentang membaca niat untuk bayar utang puasa Ramadan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadana lillāhi ta’ālā. 

Arti: “Saya akan berbuka puasa Ramadan besok demi Allah SWT.”

Tata Cara Pelunasan Membayar utang Puasa Ramadan

Puasa untuk membayar utang puasa Ramadan disebut puasa mengqadha. Ada beberapa hal yang menyebabkan puasa Ramadan dan masuk ke dalam kewajiban puasa Ramadan, antara lain sebagai berikut:

  1. Menstruasi dan postpartum wanita.
  2. Seseorang yang sakit parah sehingga dia tidak bisa berpuasa saat itu.
  3. Orang yang bepergian atau musafir.
  4. Seorang wanita yang sedang hamil dan menyusui karena takut sakit mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan bayi.
  5. Seorang pria dan seorang wanita melakukan hubungan seksual di siang hari selama bulan Ramadan.

Puasa untuk membayar utang puasa Ramadan dapat dilakukan setelah atau sebelum bulan Ramadan. Seperti puasa pada umumnya, puasa untuk menutup utang puasa di bulan Ramadan dilaksanakan dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari atau Maghrib.

Untuk menghilangkan utang puasa Ramadan, kita perlu mengetahui tata cara melunasi utang puasa Ramadan. Berikut tata cara lengkap membayar utang puasa Ramadan.

  1. Menegaskan niat pada malam hari, sebelum sahur atau sesudah sahur:
  2. “Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadana lillahi ta’ala.”
  3. Sahur sebelum fajar.
  4. Puasa tanpa makan dan minum serta tidak melakukan segala bentuk puasa yang menguras tenaga hingga Maghrib.
  5. Buka puasa setelah adzan Maghrib.

utang puasa Ramadan dapat diselesaikan dengan puasa hari demi hari berturut-turut atau puasa non-berturut-turut atau intermiten seperti puasa Daud sampai jumlah puasa yang harus dikompensasi terpenuhi. 

Selain itu, utang puasa Ramadan juga bisa diselesaikan dengan puasa sunnah Senin sampai Kamis dan puasa bulan Syawal. Jadi jangan takut dan bingung ketika kalian puasa senin kamis lalu dikalikan niatnya juga untuk membayar utang puasa Ramadan.

Cara Membayar Fidyah untuk Mengimbangi Puasa

Selain puasa, utang puasa di bulan Ramadan juga bisa dilunasi melalui fidyah sebagai kompensasi puasa. Seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah Al-Quran, puasa juga dapat dikompensasikan dengan membayar fidyah kepada orang miskin.

Akan dijelaskan secara terperinci mengenai pembayaran fidyah yang dapat membantu memudahkan kalian terkait prosedurnya. Berikut tata cara pembayaran fidyah untuk membayar utang puasa Ramadan.

  1. Bagaimana Menghitung Fidyah

Membayar fidyah dilakukan kepada fakir miskin. Satu knot sama dengan 675 gram, maka pembayaran fidyah dihitung dengan mengalikan 675 gram beras dengan jumlah sisa hari puasa.

Selain beras, Fidyah juga dapat dibayarkan dalam bentuk barang kebutuhan pokok lainnya atau dalam bentuk uang tunai yang setara dengan satu gram beras yang akan diberikan.

Berikut adalah contoh kasus: Luna terlilit utang puasa Ramadan selama 7 hari karena masa haidnya. Jadi besarnya Fidyah Luna yang harus dibayar adalah 675 gram beras x 7 hari = 4,725 gram / 4,725 kg.

Jika Luna ingin berdonasi dalam bentuk uang tunai, maka jumlah yang harus diberikan adalah sebagai berikut: Rp. 12.000 (harga beras/kg) x 4.725 kg = Rp. 56.700

  1. Orang yang Berhak Mendapatkan Fidyah
Orang yang Berhak Mendapatkan Fidyah

Ada beberapa kriteria seseorang untuk menerima fidyah diantaranya:

  • aSeseorang yang sakit parah.
  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Orang yang sudah 
  • Orang yang menunda puasa. 
  1. Waktu Pembayaran Fidyah

Sementara itu, fidyah bisa dibayarkan kapan saja selama belum tiba di bulan Ramadan berikutnya. Fidyah dapat dibayarkan langsung ketika Kalian berpuasa satu Ramadan atau lulus segera setelah Ramadan. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini