Primaradio.co.id – e-Course Alomedika hadir membawa angin segar bagi perkembangan dunia medis di tanah air. Bahkan inovasi satu ini diakui sebagai terobosan pertama yang visioner. Selama ini, kita merasa akses pengetahuan medis untuk masyarakat umum seperti terbatas, namun tidak mulai hari ini.
Baca juga : Cara Top Up e-Toll via Tokopedia dan Info Penting Lainnya
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahkan mengapresiasi kemajuan progresif yang dibangun oleh salah satu startup teknologi kesehatan Indonesia ini. Hal ini tentu membantu masyarakat luas lebih melek dunia medis, setidaknya secara garis besar dan hal ihwal mendasarnya.
Mengenal e-Course Alomedika
Seperti namanya, e-Course Alomedika memang pada faktanya, inisiatornya adalah Alomedika. Salah satu platform organisasi dokter kredibel yang telah berumur 4 tahun. Visi Alomedika adalah memperluas jangkauan akses bagi paramedis, khususnya dokter, dari seluruh negeri.
Artinya, dokter mumpuni dan bisa mengenyam level pengetahuan dan pengalaman yang ahli tidak terbatas dokter di kota-kota besar saja. Adanya kursus online ini membuat dokter dari mana saja dapat mendapatkan akses informasi dunia medis yang setara.
Dengan demikian, masyarakat dari beragam penjuru negeri juga bisa merujuk akses wawasan medis yang sama secara lebih dekat dan langsung dari sumber terpercaya. Setidaknya, adanya e-Course Alomedika ini membuat para dokter lebih berkualitas.
Walaupun kemajuan ini terbilang progresif, tapi semestinya inovasi ini bisa lahir jauh lebih awal daripada tahun ini. Mengingat perkembangan teknologi yang bergerak begitu kilat dan modern dalam satu dekade terakhir.
Apalagi, jika kita mengingat posisi dokter sebagai rujukan utama masyarakat di daerah. Baik dalam hal keilmuwan maupun pelayanan teknis, kehadiran dokter di setiap penjuru negeri sudah seharusnya menjadi keniscayaan yang terealisasikan nyata.
Tersebarnya dokter dalam jumlah ideal dengan rasio kuantitas individu tidak serta-merta membuat masalah kelar. Persebaran tersebut juga semestinya dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya juga.
Menilik dari sejarahnya, lahirnya e-Course Alomedika bermula dari ide Andi Marsali. Dokter Andi mengusulkan penambahan fitur satu ini agar dapat mempercepat pemberdayaan profesi dokter. Utamanya, dukungan tersebut terwujud berupa SKP (Satuan Kredit Profesi).
3 Keunggulan Program Alomedika
Inovasi hasil kolaborasi startup Alomedika bersama IDI ini jadi pintu awal menuju mutu medis nasional yang kian membaik. Para dokter di tanah air jadi lebih mudah dalam mendapatkan SKP. Selain itu, ada juga program mingguan seperti webinar-webinar eksklusif yang dapat menunjang kinerja profesional. Berikut ini 3 keunggulan program Alomedika:
Bagian Program P2KB
Secara teknis, e-Course Alomedika ini merupakan program internal yang tergolong sebagai Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan. Output yang akan peserta dapatkan ialah SKP, tentunya dengan merampungkan tugas modul dahulu.
Alasan kenapa kebutuhan dokter akan SKP ini urgen adalah utilitasnya. Manfaatnya SKP ini dapat mengantarkan para dokter untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi). Nantinya, STR ini dapat berguna dalam proses perpanjangan SIP atau Surat Izin Praktik.
Para Dokter Senior Siap Membimbing
Tentunya, setiap poin dari SKP plus sertifikat yang peserta peroleh akan bisa diunduh kemudian. e-Course Alomedika ini bahkan menyiapkan ratusan dosen-dosen senior yang siap membimbing. Beragam dokter dari program spesialis tertentu bisa kalian temui di sini.
Itulah mengapa bekal tes yang muncul di muka dan ujung modul tetap tidak mudah untuk peserta peroleh. Harus melewati setiap rintangan yang mesti dokter tunaikan guna memperoleh SKP.
Modul-modul yang ada pun bervariasi. Tidak hanya sebatas studi, tapi juga treatment, inovasi riset, bahkan seputar pembekalan penanganan medis yang urgensial. Setiap peserta juga bebas mengajukan tema anyar dan menarik yang layak untuk dunia medis kembangkan.
Inovasi Tiada Henti
Sebetulnya, e-Course Alomedika hanya satu dari sekian terobosan yang dilakukan oleh Alodokter. Inovasi lainnya bentuknya sangat variatif. Yang mencolok, misalnya, adalah farmasi elektronik Aloshop.
Aloshop bahkan tercatat telah menjangkau puluhan juta kebutuhan akses para penggunanya. Usulan kerja sama pun tidak rumit dan model bisnis yang Aloshop tawarkan juga terbilang profitabel bagi kedua belah pihak.
Wujud Progres Dunia Medis Tanah Air
Tidak memungkiri, persoalan fakta geografis juga jadi permasalahan pelik yang memusingkan para insan medis tanah air. Akses-akses yang paling cakap masih terkonsentrasi di kota-kota besar, sedangkan daerah-daerah pelosok masih butuh perhatian lebih.
Sebagaimana dunia teknologi informasi yang terus melahirkan inovasi setiap harinya, dunia medis pun mengalami hal serupa. Akan selalu ada riset-riset termutakhir yang mungkin lebih mendalam atau bahkan mematahkan persepsi lawas yang telah usang.
Hal ini tentu saja menjadi kabar baik tapi sekaligus juga tantangan tersendiri. Mampu atau tidak paramedis di negeri ini memanfaatkan kemajuan yang ada demi kemaslahatan umat manusia.
Berkaca dari kasus pandemi yang lalu, dunia medis hampir kolaps dalam menangani setiap kasus yang ada. Terlebih virus yang bertebaran begitu cepat membius dan membuat paramedis kewalahan luar biasa.
Penyakit yang akan datang baru lagi dan terus-menerus, begitu pun dengan racikan resep obatnya. Harusnya juga akan semakin variatif dan kompatibel dengan kebutuhan global.
Terlebih, dengan tempaan fakta-fakta terbaru, bisa saja akan lahir paradigma baru. Sudut pandang dan temuan data lapangan akan merekonstruksi pemikiran masyarakat awam. Mungkin kini Alodokter mengembangkan e-Course Alomedika bagi para dokter, tapi bisa saja tahun depan lahir program serupa untuk warga biasa.
Seperti kata pepatah legendaris, obat paling mujarab adalah tubuh yang sehat. Racikan obat yang tokcer jelas akan selalu dicari, tapi akan lebih preventif lagi jika ada kesadaran urgensi kesehatan dari setiap individu. Paramedis pun akan sangat terbantu dalam mengedukasi jika masyarakatnya punya pengetahuan dasar yang juga mumpuni seputar dunia kesehatan.
