Alasan Spotify Live Tutup dan Fitur Terbaru Sesi Grup Spotify

Spotify Live tutup karena persaingan ketat. Pada awalnya dirancang untuk bersaing dengan aplikasi mendengarkan musik live, Clubhouse. Namun, perusahaan tersebut kini telah memutuskan untuk menutup aplikasi musik live mereka. 

Baca juga : Snaptik App Tiktok Downloader Video HD No Watermark

Spotify Live, yang sebelumnya dikenal sebagai Greenroom, memungkinkan pengguna untuk mendengarkan berbagai stasiun radio dan diskusi langsung, serta berpartisipasi melalui aplikasi.

Apakah keputusan ini diambil karena berkurangnya jumlah pengguna atau hanya sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih besar. Alasan Spotify Live tutup masih belum jelas. Apapun itu, banyak fitur dari aplikasi ini akan tetap dapat diakses dari aplikasi utama Spotify. 

Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui saat Spotify menutup Spotify Live, termasuk kemungkinan alasan mengapa hal itu terjadi, dan dimana Anda bisa mengakses fitur-fitur utama aplikasi ini setelah aplikasi ini ditutup.

Beberapa Alasan Spotify Live Tutup

Beberapa Alasan Spotify Live Tutup

Spotify Live diluncurkan pada tahun 2021 bertujuan agar artis dan penggemarnya dapat terhubung secara langsung. Namun, tampaknya aplikasi ini tidak memenuhi ekspektasi dan kurang diminati oleh para pengguna Spotify. Berikut beberapa alasan Spotify Live tutup.

  1. Persaingan yang Ketat dan Kinerja yang Buruk

Menurut sumber, salah satu alasan utama mengapa Spotify Live tutup adalah karena persaingan ketat dari platform audio serupa. Seperti yang Anda ketahui, Spotify Live menawarkan fitur mirip dengan Clubhouse, aplikasi live streaming populer di tahun 2020.

Namun, Spotify Live terbatas hanya untuk pengguna Spotify, sementara pengguna dapat mengakses aplikasi Clubhouse dari berbagai platform. Keputusan untuk mematikan layanan Spotify Live juga dipengaruhi oleh kinerja yang buruk.

Menurut Music Business Worldwide, layanan tersebut tidak cukup populer dan bahkan belum berhasil membuat artis menggunakannya sebagai alat untuk terhubung dengan penggemarnya.

Terlepas dari itu, Spotify mengklaim akan tetap fokus mengembangkan layanan live streaming. Walaupun Spotify live tutup, pihak Spotify akan melakukan gebrakan dengan pendekatan yang berbeda.

Mereka berharap dapat menemukan cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan penggemar dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada artis.

  1. Bagian dari Strategi Bisnis Spotify

Namun, keputusan Spotify agar Spotify Live tutup bukan hanya karena persaingan dan kinerja yang buruk. Berbagai sumber menunjukkan bahwa keputusan ini juga terkait dengan strategi bisnis Spotify yang lebih luas.

Saat persaingan di industri streaming musik semakin ketat, Spotify perlu lebih fokus untuk mengembangkan layanan intinya.

Spotify juga mengumumkan akan fokus pada pengembangan fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan menarik lebih banyak pengguna baru.

Beberapa fitur yang masih dikerjakan Spotify termasuk mengembangkan algoritma yang lebih canggih untuk merekomendasikan lagu yang lebih spesifik dan format audio langsung lain yang dipandang sebagai hasil yang menjanjikan.

Rupanya, Alasan keputusan Spotify Live tutup merupakan bagian dari strategi bisnis yang lebih besar untuk mempertahankan posisinya di industri streaming audio yang semakin kompetitif.

  1. Pandemi COVID-19 Menjadi Salah Satu Faktornya

Beberapa pengamat juga mencatat bahwa Alasan Spotify Live tutup mungkin juga terkait dengan dampak pandemi COVID-19 terhadap industri live audio secara umum.

Pertengahan 2021 menjadi puncak kesuksesan Clubhouse ketika mereka menghasilkan valuasi yang sangat tinggi sebesar $4 miliar. Namun berdasarkan data dari Sensor Tower, jumlah pengguna aktif bulanan saat ini turun hingga 82%.

Tanda pertama bahwa Spotify Live sedang berjuang adalah pada Desember 2022 ketika mereka menghentikan banyak pertunjukan live mereka seperti Deux Me After Dark. Kemudian, di awal tahun ini, mereka memangkas investasi dan memangkas biaya karyawan.

Bahkan, Januari lalu, Spotify mengumumkan telah merumahkan lebih dari 500 karyawannya di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam.

Saat itu, pendiri dan CEO Spotify Daniel Ek menyatakan: “Seperti banyak eksekutif lainnya, saya berharap dapat menahan angin sakal pandemi dan percaya bahwa bisnis global kami yang luas dan pengurangan risiko dampak periklanan akan melindungi kami.”

Dia kemudian memikul tanggung jawab penuh. karena keputusannya dengan alasan terlalu ambisius dalam berinvestasi.

  1. Spotify Bukan Satu-Satunya yang Mematikan Audio Langsung

Bukan hanya Spotify yang menutup layanan audio langsungnya! Tahun lalu Facebook mengintegrasikan fitur Live Audio Room, yang juga merupakan tiruan Clubhouse, ke dalam pengalaman Facebook Live mereka.

Sayangnya, mereka berhenti mengembangkan fitur ini dan pengguna tidak dapat lagi menggunakannya. 

Reddit juga melakukan hal serupa dengan fitur Reddit Talk. Mereka membenarkan hal ini dengan mengatakan bahwa penyedia audio pihak ketiga yang digunakan Reddit untuk fitur tersebut telah keluar.

Saat ini mereka mencoba untuk fokus pada penyederhanaan dan peningkatan infrastruktur platform mereka. Dan juga untuk membuat fitur baru yang lebih disukai penggemar yaitu sesi grup Spotify, apa itu simak penjelasannya berikut.

Apa itu Sesi Grup Spotify?

Dirancang untuk melayani pengguna yang ingin bersosialisasi secara virtual, Sesi Grup pada dasarnya memungkinkan setiap pengguna premium menghasilkan tautan yang dapat dibagikan hingga lima teman atau anggota keluarga.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini