Rumah Sasadu
Sasadu menjadi satu dari 37 Rumah Adat Provinsi di Indonesia berasal dari Maluku Utara, dengan desain panggung dan dekorasinya unik. Memiliki pintu kurang lebih ada 6 yang punya fungsinya masing-masing.
Rumah Betang
Hunian ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tempat tinggal suku dayak, kalimantan Barat. Betang sendiri berasal dari Kalimantan Tengah, pembedanya adalah jauh lebih luas dibandingkan Rumah Panjang.
Rumah Honai
Beralih ke Papua mereka punya tempat untuk berteduh yang khas bernama Honai. Ciri khasnya adalah atapnya dari ilalang, sementara dindingnya memakai kayu. Masuk ke dalam rasanya hangat dan menyenangkan.
Rumah Gadang
Hunian ini merupakan tempat berteduh bagi Suku Minangkabau, Sumatera Barat. Ciri utamanya adalah pada bagian atap, mirip tandung seekor kerbau terbuat dari juk, dapat menampung sekitar 5 sampai 10 keluarga.
Mod Aki Aksa
Setelah melihat Sumatera Barat, saatnya pergi ke Papua Barat, melihat Mod Aki Aksa yang jadi tempat tinggal masyarakat sekitar sejak lama. Bentuknya panggung, pada bagian bawah terdapat ratusan tiang penyangga.
Bubungan Tinggi
Bubungan Tinggi menjadi tempat tinggal bagi suku dayak selatan. Struktur bangunannya memang sangat sederhana, tetapi tampak kokoh dan mengesankan, tidak terlalu luas juga sehingga kapasitasnya sedikit.
Rumah Lgkojei
Lgkojei merupakan rumah dari Teluk Cendrawasih, melihat desainnya hunian tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bentuk panggung. Selain itu tampak lebih modern, struktur tiang penopangnya juga cukup banyak.
Bubungan Lima
Bubungan lima merupakan rumah adat berasal dari Bengkulu yang mempunyai bentuk panggung adat dan terlihat tampak rumit. Bahan utama untuk membuat hunian ini adalah Kayu Medang Kemuning
Rumah Musalaki
Musalaki berasal dari Nusa Tenggara Timur, menurut sejarahnya hunian tersebut menjadi tempat singgah para raja serta bangsawan. Tetapi sekarang, ditempati oleh ketua suku bila tinggal di kawasan pedesaan.
Rumah Lamin
Bila memperhatikan desainnya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Rumah Panjang. Hanya saja ukurannya lebih besar yaitu 300 meter x 15 meter x 3 meter ada juga yang mencapai 5 meter.
Dalam Loka
Setelah melihat bagian timur sekarang beralih ke bagian barat. Dulunya memang sebagai tempat tinggal ketua adat, hanya saja seiring berkembangnya zaman, beberapa masyarakat biasa juga menempatinya.
Selaso Jatuh kembar
Selaso Jatuh Kembar merupakan hunian masyarakat Riau, sayangnya mencari bentuk seperti ini zaman sekarang sangat sulit, kecuali kawasan pedesaan. Atapnya mirip seperti bangunan Joglo hanya saja didalamnya banyak ukiran melayu.
Gapura Candi Bentar
Beralih ke kawasan Bali ada Gapura Candi Bentar. Bentuknya sederhana tetapi, mempunyai filosofi cukup kuat, melambangkan unsur religius. Ciri utamanya adalah adanya gapura berbentuk Candi bentar pada pintu masuknya.
Rumah Baloy
Baloy menjadi hunian bagi Suku Tidung, Kalimantan Utara. Ciri khas bangunan ini adalah berbentuk panggung, secara desain memang terlihat sempurna karena dan memiliki daya tarik berupa berbagai ornamen.
Taneyan Lanjhang
Menyeberang ke Pulau terkecil dekat Jawa, ada Madura yang mempunyai hunian adatnya bernama Taneyan Lanjhang. Arsitekturnya memang berbeda jauh dengan jawa, walau sekilas secara sepintas sebenarnya mirip.
Rumah Limas
Limas menjadi salah satu dari 37 Rumah Adat Provinsi di Indonesia berasal dari Sumatera Selatan. Bentuk atapnya limas, arsitekturnya menggunakan panggung sederhana, ketahanannya luar biasa karena terbuat dari kayu ulin.
Rumah Joglo Jatim
Beberapa orang mengira Joglo berasal dari Jawa Tengah, tetapi Jawa Timur juga punya hunian tersebut. Bahan bangunannya terbuat dari kayu jati, sehingga terlihat sangat kokoh dan mampu bertahan lama.
Baca juga : Kepopuleran Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly Cozy Game Asal Indonesia
Rumah Adat Paser
Terakhir adalah Kalimantan Timur. Namanya adalah paser yang menjadi bagian dari 37 Rumah Adat Provinsi di Indonesia, ciri khasnya adalah terletak pada tepian sungai sehingga memiliki tinggi sekitar 2 meter.