Cara Kerja Vertical Farming Beserta Kelebihannya

Vertical farming dengan istilah lain pertanian vertikal merupakan metode penanaman tumbuhan dengan cara menumpuknya di atas antar satu sama lain. Dengan penerapan metode seperti ini, pemakaian lahan menjadi jauh lebih sedikit bila dibandingkan pertanian tradisional.

Baca juga: Apa Itu Bisnis Ralali dari Prosedur dan Keuntungannya?

Metode pertanian ini tanpa tanah dan sebagai gantinya memanfaatkan air. Tapi, ada beberapa perusahan yang melakukan diferensiasi pembuatan pertanian vertikal berbasis tanah. Supaya lebih paham tentang pertanian vertikal, kalian dapat menyimak pembahasan berikut.

Membahas Sejarah Singkat tentang Pertanian Vertikal

Membahas Sejarah Singkat tentang Pertanian Vertikal
Membahas Sejarah Singkat tentang Pertanian Vertikal

Pencetusan istilah pertanian vertikal terjadi pada tahun 1915 silam oleh Gilbert Ellis Bailey. Penerapan metode penanaman satu ini pertama kali dilakukan pada tahun 1951 di Armenia, berdasarkan pada surat kabar harian Amerika basis New York City.

Profesor bernama Dr. Dickson Despommier pada tahun 1999 bersama 105 mahasiswanya menemukan metode penanaman ini sesudah memikirkan dampak bahaya dari pertanian. Vertical farming komersial pertama terjadi pada bulan Oktober tahun 2012.

Tepatnya saat Sky Greens Farms pertama kali dibuka di Singapura. Pada kala itu, pembukaan Sky Greens Farms dengan 120 menara aluminium yang memiliki tinggi 9,1 meter atau sekitar 30 kaki.

Inilah Cara Kerja Vertical Farming

Metode penanaman tumbuhan satu ini memakai bantuan gedung-gedung. Terkait cara kerjanya, sebenarnya hampir sama dengan rumah kaca yang penyusunan tanamannya ke atas. Metode penanaman pertanian vertikal bisa kalian terapkan di area pertengahan kota.

Caranya dengan memakai dinding berbahan plastik transparan atau ETFE (Ethylene Tetrafluoroethylene) sebagai pengganti kaca. Peran EFTE sangat penting karena membantu tumbuhan atau tanaman dalam proses fotosintesis.

Pemakaian EFTE ini membantu memudahkan proses penyerapan cahaya matahari pada bagian samping bangunan. Pada bagian tengahnya bisa melakukan manipulasi cahaya matahari, sehingga aktivitas fotosintesisnya tetap maksimal.

Pada metode vertical farming, nantinya bagian atap gedung terpasang turbin angin. Fungsinya sebagai sumber tenaga pendukung penyalaan LED serta memompa air yang asalnya dari bawah tanah.

Bukan hanya turbin angin, panel surya bisa menjadi alternatif lain sumber tenaga listrik yang bisa dipakai dan diposisikan pada bagian sisi gedung. Penanaman tumbuhannya bisa menggunakan metode hidroponik, akuaponik, aeroponik serta pertanian lingkungan terkendali.

4 Jenis Pertanian Vertikal

Belum banyak orang tahu bahwa pertanian vertikal itu memiliki beragam jenis. Ingin menerapkan metode mana, menyesuaikan dengan preferensi setiap individu. Berikut ini pembahasan masing-masing beragam jenisnya:

Bangunan Gedung Pencakar Langit (Despommier)

Dickson Despommier merupakan tokoh ekolog yang pertama kali memaparkan ide satu ini. Beliau memiliki pendapat berisikan pertanian vertikal sah untuk alasan lingkungan. 

Pendapat beliau, melakukan budidaya tanaman di dalam gedung pencakar langit akan memerlukan jumlah energi lebih sedikit. Selain itu, vertical farming juga menghasilkan jumlah polusi lebih sedikit daripada metode lainnya.

Beliau percaya lahan pertanian kembali menuju aslinya yakni hutan saat metode penanaman beralih ke pertanian vertikal. Selain itu, juga akan membantu meminimalisir dampak dari perubahan iklim.

Basis Bangunan

Ken Yeang merupakan seorang arsitek yang memiliki ide terkait metode penanaman satu ini. Beliau berpendapat bahwa kehidupan tanaman harus dibudidayakan pada area dengan udara terbuka atau gedung pencakar langit.

Tujuannya untuk mengontrol iklim serta konsumsi daripada bertani secara massal yang kondisinya tertutup rapat. Metode penanamanan seperti ini dasarnya pada pemakaian pribadi atau komunitas.

Contoh vertical farming jenis ini salah satunya ada di wilayah Chicago yang memanfaatkan bangunan tua terbengkalai. Ada lagi lainnya, yaitu Vertical Harvest, melakukan Pembangunan rumah kaca hidroponik, ketinggiannya tiga lantai.

Bawah Tanah

Metode jenis ini pembuatannya di lubang tambang yang sudah tidak terpakai lagi. Inilah yang membuatnya disebut dengan pertanian dalam. Metode ini memanfaatkan kondisi suhu sekaligus lokasi bawah tanah yang konsisten di area perkotaan. 

Pengusul pertama pertanian vertikal bawah tanah yaitu perusahaan asal Inggris Growing Underground. Growing Underground melakukan penanaman sayuran hijau. Tempatnya di area perlindungan bom Perang Dunia II dengan kedalaman hingga 33 meter.

Basis Penggunaan Peti Kemas

Sebagian perusahaan sudah memanfaatkan penumpukan peti kemas daur ulang untuk mengatur area perkotaan. Salah satu perusahaan yang menciptakan vertical farming seperti ini dengan off grid lengkap yaitu Brightside Consulting. 

Ada lagi lainnya, yaitu perusahaan Freight Farms penghasil mesin hijau berdaun yang menggunakan sistem pertanian dengan fitur hidroponik vertikal, kontrol iklim intuitif serta pencahayaan LED dalam peti kemas ukuran 12 m x 2,4 m. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini