Ciri-ciri Skin Barrier yang Rusak dan Juga Penyebabnya

Pada umumnya, seseorang sangat bisa merasakan adanya ciri-ciri skin barrier yang rusak, tetapi kebanyakan mereka tidak menyadarinya. Alhasil, kondisi tersebut sering kali dibiarkan begitu saja tanpa ada perawatan khusus.

Baca juga: 7 Cara Bersihkan Usus Alami dan Aman Bagi Kesehatan

Skin barrier sendiri adalah lapisan terluar pada kulit dengan fungsi melindungi lapisan di bawahnya. Selain sebagai pelindung, lapisan ini juga berfungsi menjaga kelembapan kulit kita sehingga tampak sehat dan segar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja ciri-ciri skin barrier yang rusak, mengetahui apa saja penyebab kerusakan tersebut bisa terjadi, dan memberikan tips praktis untuk mengatasi masalah kulit bersangkutan.

6 Penyebab Skin Barrier Rusak

Sebelum membahas lebih jauh tentang ciri-ciri kerusakan pada jaring kulit terluar, ada baiknya kalian mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja faktor penyebabnya. Adapun penyebab terjadinya kerusakan skin barrier antara lain:

Pencucian Secara Berlebihan

Terlalu sering mencuci wajah atau tubuh dengan pembersih berbahan kimia keras dapat merusak kulit terluar kita. Penggunaan bahan-bahan eksfoliasi jika terlalu sering justru dapat menghilangkan lapisan pelindung itu sendiri.

Skincare Tidak Cocok dengan Kalian

Penggunaan produk skincare berbahan kimia agresif, pewarna, atau pewangi dapat mengiritasi kulit dan merusak lapisan terluarnya. Banyak ciri-ciri skin barrier yang rusak bisa langsung terlihat jika seseorang salah menggunakan produk skincare.

Paparan Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor lingkungan seperti cuaca dingin, angin kering, dan paparan sinar matahari secara berlebihan juga dapat merusak lapisan tersebut. Karena itu, penting untuk selalu melindungi kulit kita dari paparan-paparan eksternal tersebut.

Kurang Tidur

Kurang tidur disinyalir membuat produksi colagen menjadi terhambat sehingga memicu kerusakan pada lapisan tersebut. Ciri-ciri skin barrier yang rusak pada orang kurang tidur biasanya terlihat dari wajah kusam dan kering.

Faktor Usia

Seiring bertambahnya usia, lapisan kulit terluar cenderung menjadi lebih tipis dan rentan terhadap kerusakan. Produksi sebum dan kadar air juga dapat menurun seiring bertambahnya usia sehingga kulit jadi kering dan kurang elastis.

Kebiasaan Merokok dan Pola Makan Buruk

Banyak ciri skin barrier yang rusak dapat kita temukan pada perokok. Pasalnya, merokok dapat menghambat aliran darah ke sel-sel tubuh. Sementara pola makan buruk juga memiliki andil pada defisiensi nutrisi yang dibutuhkan kulit.

4 Ciri Skin Barrier yang Rusak

Jika terjadi kerusakan pada lapisan kulit terluar, maka akan ada tanda-tanda khusus mulai muncul. Umumnya, ciri-ciri kerusakan tersebut adalah sebagai berikut: 

Kekeringan

Salah satu ciri-ciri skin barrier yang rusak adalah terjadinya kekeringan kulit secara terus-menerus. Kulit sehat umumnya memiliki kadar air seimbang, tetapi jika skin barrier mengalami kerusakan, maka kelembapan kulit bisa hilang dengan cepat. 

Hal ini menyebabkan kulit terasa kasar, kering, dan pecah-pecah sehingga tampak kurang segar di mata orang lain. Jika kondisi tersebut terjadi secara terus menerus, maka kemungkinan terjadinya kerusakan cukup tinggi.

Terlalu Sensitif

Selanjutnya, skin barrier yang rusak juga membuat kulit lebih sensitif terhadap iritasi dan reaksi alergi. Hal itu juga membuatnya lebih rentan terhadap bahan-bahan kimia, sinar matahari, atau produk perawatan tertentu. 

Jika kalian sering mengalami kemerahan, gatal, atau iritasi setelah menggunakan produk tertentu, maka ada kemungkinan bahwa skin barrier kalian rusak. Maka dari itu, kalian perlu melakukan perawatan khusus untuk mengatasinya.

Tampak Tidak Sehat

Ciri-ciri skin barrier yang rusak berikutnya adalah sering terlihat kusam, tidak bercahaya, dan kurang elastis. Kondisi ini terjadi karena kulit kehilangan kemampuannya untuk menjaga kelembapan dan memenuhi kebutuhan nutrisinya. 

Garis halus, kerutan, dan bintik-bintik juga dapat muncul lebih awal pada kulit yang mengalami kerusakan pada bagian skin barriernya. Selain terlihat kurang sehat, tampilannya juga menjadi lebih tua sehingga cukup mengganggu.

Menimbulkan Peradangan

Lapisan pelindung yang rusak dapat memicu masuknya bahan berbahaya ke dalamnya, seperti polusi atau kuman. Hasilnya, kita jadi lebih mudah berjerawat, terjadi peradangan, hingga mengalami infeksi yang cukup sering.

Jika kalian mengalami masalah seperti jerawat yang tidak kunjung sembuh atau iritasi secara terus menerus, bisa jadi skin barrier yang rusak menjadi salah satu faktor penyebabnya. Oleh karena itu, ciri-ciri skin barrier yang rusak ini harus menjadi perhatian. 

5 Cara Mengatasi Skin Barrier yang Rusak

Jika kalian mengalami masalah kerusakan lapisan terluar dari kulit tersebut, maka proses perawatan khusus harus dilakukan. Berikut adalah beberapa cara memperbaiki kondisi skin barrier jika rusak:

Gunakan Pembersih dan Pelembab 

Gunakan pembersih yang lembut dan bebas alkohol untuk menjaga kebersihan kulit tanpa mengganggu skin barrier. Setelah membersihkan wajah, gunakan pelembap dengan bahan-bahan seperti ceramides, hyaluronic acid, atau glycerin.

Hindari Penggunaan Produk yang Mengiritasi

Identifikasi produk perawatan kulit atau kosmetik yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada diri kalian. Ciri-ciri skin barrier yang rusak akan jelas terlihat bila seseorang terlalu lama menggunakan produk penyebab iritasi.

Gunakan Tabir Surya

Paparan sinar matahari dapat merusak skin barrier lebih lanjut. Gunakan tabir surya dengan SPF tepat dan sesuai untuk melindungi diri dari sinar UV berbahaya. Pilihlah produk non-komedogenik agar tidak menyumbat pori-pori.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini