Daya Tarik Listening Forest Karya Seni Rafael Lozano Hemmer

Primaradio.co.idListening Forest karya seni Rafael Lozano Hemmer sedang marak menjadi perbincangan. Sesudah debutnya pada bulan Agustus lalu sukses, Listening Forest kembali lagi pada tahun 2023 untuk dua babak tambahan.

Baca juga : Mind Reading : Seni Baca Pikiran dan Karakter Seseorang

Tepatnya pada tanggal 1 Maret hingga 28 Mei dan 30 Agustus hingga 31 Desember tahun 2023. Periode pelaksanaan sebelumnya terjadi pada tanggal 31 Agustus 2022 sampai 1 Januari tahun 2023.

Tentunya momen ini menjadi suatu hal yang dinantikan oleh banyak orang, terutama masyarakat sekitar. Berbagai daya tariknya penyebab Listening Forest memiliki banyak peminat. Agar lebih tahu apa saja daya tarik pameran satu ini, kalian dapat menyimak uraian berikut.

Membahas Sekilas tentang Listening Forest

Membahas Sekilas tentang Listening Forest
Membahas Sekilas tentang Listening Forest

Listening Forest merupakan karya luar biasa buatan seorang tokoh bernama Rafael Lozano Hemmer. Bukan hanya karya luar biasa saja, tapi juga langka. Rafael merupakan seniman media asal Mexico City yang menjadi pemenang penghargaan.

Dengan memanfaatkan teknologi, Rafael membuat platform untuk partisipasi publik. Beberapa teknologinya meliputi air mancur digital, lampu robot, kecerdasan buatan, jaringan telematika hingga visi komputer. 

Pengunjung pameran Listening Forest karya seni nantinya akan diajak menuju perjalanan interaktif melintasi hutan. Dengan suara, cahaya serta proyeksi pendukung yang sudah dibuat sedemikian menariknya. Pameran ini akan menyatukan delapan instalasi imersif.

Setiap instalasi imersif diaktifkan oleh pengunjung. Tubuh, suara, detak jantung serta gerakan pengunjung akan mengarahkan respons hutan. Proyek satu ini terbilang menyatukan seni dengan teknologi dalam suasana alami.

Tujuannya untuk menciptakan pengalaman puitis bersama-sama. Sekaligus menampilkan suara atau soundtrack oleh musisi elektronik Scanner, yakni Robin Rimbaud. Pembukaan acaranya selama musim terbaik Ozarks.

Hal seperti ini tentu akan memberikan pengalaman luar ruangan berbeda, unik dan tidak seperti di Northwest Arkansas biasanya. Tidak heran bila jadwal pameran Listening Forest karya seni satu ini begitu ditunggu oleh para pengunjung.

Mengenai harga tiket pameran, kisaran harganya $15-27 untuk dewasa. Sedangkan untuk anak-anak kisarannya $7-15. Terkait harga yang harus pengunjung bayarkan beragam, tergantung status keanggotaan serta jadwal kunjungannya.

Awal Mula Pembuatan Karya Seni Listening Forest

Awal Mula Pembuatan Karya Seni Listening Forest
Awal Mula Pembuatan Karya Seni Listening Forest

Rafael memang populer dengan beragam idenya yang menantang serta terlihat sulit. Meskipun demikian karyanya mampu menawarkan suara untuk semua orang. Hasil karya seninya tidak membeda-bedakan serta senantiasa menawarkan cara agar terkoneksi dengan publik.

Awal mula pembuatan Listening Forest karya seni ini yaitu kolaborasi proyek skala besar luar ruangan dengan pihak Scanner di Crystal Bridges Museum, tepatnya di Arkansas. Sebagai tambahan informasi, Crystal Bridges merupakan keajaiban arsitektur luar biasa.

Terlihat menarik tentunya ketika mampu menciptakan karya baru di ruangan Hutan Utara seperti demikian yang sangat menginspirasi. Museum satu ini menyimpan koleksi seni asal Amerika kelas dunia.

Ditambah dengan adanya hutan Ozark yang memiliki luas sekitar 120 hektar dan mempunyai jalur sepanjang lima mil. Listening Forest terdiri atas delapan karya seni audiovisual. Pemasangannya di sepanjang jalur North Forest di Crystal Bridges.

Penjelasan Mengenai Setiap Instalasi Listening Forest

Penjelasan Mengenai Setiap Instalasi Listening Forest
Penjelasan Mengenai Setiap Instalasi Listening Forest

Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, Listening Forest karya seni memiliki delapan instalasi. Meliputi Remote Pulse, Recorded Assembly, Pulse Forest, Summon, Arkansas Text Stream, Voice Forest, Thermal Drift dan Embodied Light Beacons. Berikut penjelasannya:

  1. Remote Pulse terdiri atas dua stasiun penginderaan pulsa identik yang mengkoneksikan orang asing dengan berkas cahaya melintasi hutan.
  2. Recorded Assembly akan melakukan penggabungan fitur wajah pengunjung menjadi potret yang terus berubah dari pengunjung sebelumnya.
  3. Pulse Forest membuat pengunjung bisa menambahkan detak jantung terhadap rangkaian 3 ribu bola lampu. Setiap bola lampunya berkilau mengikuti denyut nadi pengunjung yang berbeda dari masa lalu.
  4. Summon akan memberikan fitur mikrofon. Nantinya mikrofon tersebut akan mengambil suara dari pengunjung di jembatan. Kemudian menerjemahkannya menjadi rangkaian cahaya yang letaknya di jurang bagian bawah.
  5. Instalasi Listening Forest karya seni Aliran Teks Arkansas terdiri atas teks singkat. Sumbernya dari anggota komunitas Arkansas Barat Laut. Nantinya teks tersebut dianimasikan sebagai aliran huruf lambat, lalu diproyeksikan pada jalanan setapak. Kemudian berubah menjadi frasa ketika mendeteksi keberadaan orang atau pengunjung yang datang.
  6. Voice Forest berhubungan erat dengan rekaman suara. Nantinya pengunjung bisa meninggalkan rekaman suara. Suara tersebut akan bergabung dengan paduan suara yang sudah ditinggalkan oleh pengunjung sebelumnya.
  7. Thermal Drift memberikan tampilan kamera thermal. Kamera ini akan mencatat tanda panas pengunjung. Setelah itu memvisualisasikan energi tersebut sebagai partikel yang melayang menuju ruang sekitarnya.
  8. Embodied Light Beacons akan mengajak para pengunjung untuk mengontrol figur tongkat raksasa yang memiliki ketinggian hingga 20 kaki dan terbuat dari cahaya.

Beberapa Daya Tarik Listening Forest Karya Seni Rafael Lozano Hemmer

Beberapa Daya Tarik Listening Forest Karya Seni Rafael Lozano Hemmer
Beberapa Daya Tarik Listening Forest Karya Seni Rafael Lozano Hemmer

Setiap pembuatan karya seni atau pameran, memiliki daya tariknya masing-masing yang membuatnya begitu diminati. Begitu juga dengan Listening Forest karya Rafael Lozano Hemmer, inilah beberapa daya tariknya:

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini