Finansial millenial sudah tidak asing lagi di kalangan generasi muda yang kini telah memasuki usia kerja. Sekarang ini, generasi milenial pun memang dianggap tengah populer, yang mana bagi mereka dengan kelahiran pada tahun 1980 hingga 2000 an. Generasi yang dianggap melek pada teknologi beserta segala macam kemudahannya.
Baca juga: Bahaya 26 Miliar Data Bocor di Internet yang Perlu Diketahui
Generasi millenial ini telah lahir di zaman dengan kemudahan akses ke lembaga keuangan. Mereka merupakan generasi pertama yang tumbuh bersama dengan komputer dan internet, bakal lebih mudah lagi untuk generasi tersebut memahami serta mempelajari keuangan beserta penerapannya dalam kehidupan.
Untuk melakukan investasi misalnya, generasi milenial pun cukup melakukannya dengan gunakan gadget dan terhubung ke internet saja. tetapi gaya hidup yang dinamis serta minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan justru membuatnya merasa sulit sekali dalam mengelola keuangan sehingga tidak sedikit yang kebingungan dalam menentukan skala prioritas.
Kenali 5 Kebiasaan Buruk Finansial Millenial yang Mesti Diwaspadai
Dengan usia muda yang kadang jadi fase cukup menyenangkan dalam perjalanan karir seseorang. Sebab, pada rentang usia 20 hingga 30 tahun, pekerja dari generasi millenial pun mempunyai bebas kebutuhan yang tampak sedikit berbeda bahkan saat sudah berkeluarga.
Dengan demikian, mereka ini bisa berpeluang lebih besar lagi menikmati pendapatan gaji dengan tanggungan yang cenderung lebih banyak.
Finansial millenial pun jadi salah satu cara yang bisa kalian pelajari agar memperoleh perencanaan keuangan yang benar-benar matang. Namun sayangnya ada sejumlah kebiasaan buruk yang bisa merusakan kondisi keuangan kalian ketika sedang memulai karir di dunia kerja dan wajib diketahui seperti:
Bingung menempatkan skala prioritas
Untuk kalian generasi millenial yang sedang bekerja tentu mempunyai keinginan untuk memperoleh banyak hal saat gajian tiap bulan. Namun sayangnya, kadang beberapa keinginan tersebut tampak tidak begitu penting atau tergolong dalam kebutuhan tersier untuk kepuasan pribadi saja. jika dituruti terus menerus, maka bisa mengganggu kebutuhan lainnya, dan tidak jarang akan sulit menentukan skala prioritas.
Rencana masa depan yang belum jelas
Salah satu motivasi seseorang dalam mengatur keuangan supaya mereka bisa menetapkan rencana masa depan yang tengah diperjuangkan saat ini. Sejumlah pekerja kadang tidak memiliki rencana yang matang dalam mempersiapkan segala kebutuhannya termasuk pula finansial millenial. Hal ini jelas akan membuat kalian mendapatkan kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan.
Pengeluaran tanpa batasan
Tidak sedikit dari mereka yang sudah mengeluh di akhir bulan karena sudah kehabisan gaji walaupun belum mempunyai tanggung. Kadang hal ini disebabkan nominal gaji yang didapatkan tidak sesuai atau lebih seringnya pengeluaran yang tidak terbatas. Hal ini jelas menjadi kebiasaan buruk yang bisa merusaka finansial millenial sehingga perlu kalian pertimabngan dengan matang.
Enggan menabung
Untuk para pekerja dari generasi millenial mungkin baru saja mendapatkan penghasilan pribadi sehingga mengalami euforia yang berlebihan. Jika tidak dikontrol, maka pendapatan tersebut hanya akan habis tanpa sisa, sehingga kalian akan sulit bahkan enggan untuk menabung. Perencananan finansial menabung ini perlu dilakukan oleh pekerja setiap bulannya sesuai porsi dan kebutuhan.
Tanggungan kredit yang tidak terkontrol
Dalam keadaan tertentu, ada sebagian orang yang membutuhkan kredit demi membeli barang yang diperlukan. Namun kadang ada juga yang kurang bijak menggunakan kesempatan tersebut, semisalnya mengambil kredit demi memenuhi gaya hidup yang begitu konsumtif. Tanggungan kredit yang tidak terkontrol inilah ternyata bisa merusak kondisi finansial milenial yang perlu kalian waspadai.
Tips Raih Kebebasan Finansial bagi Pekerja Millenial
Setelah kalian mengetahui kebiasaan buruk finansial millenial yang dapat merusak kondisi keuangan saat bekerja, kalian bisa juga menerapkan cara memperoleh kebebasan finansial sedari dini dengan mempersiapkan beberapa hal seperti berikut ini:
Atur pola konsumsi dan pengelolaan keuangan
Kebutuhan untuk menikmati pengalaman seperti liburan, kuliner, nongkrong dan lainnya kadang jadi salah satu pola konsumsi yang boros bagi pekerja millenial. Namun sah-sah saja hal tersebut dilakukan, tetapi perlu juga kalian siapkan alokasi khusus dengan jenis pengeluaran yang bersifat tersier atau pemenuhan keinginan.