2 Jalur Penularan Penyakit HIV ke dalam Tubuh yang Paling Banyak Terjadi

Jalur penularan penyakit HIV pada umumnya bukan tertular lewat keringat, air liur, atau bahkan gigitan nyamuk. Virus ini bisa menular melalui kontak cairan tubuh, seperti cairan sperma atau vagina saat berhubungan seksual atau dapat menular lewat jarum suntik secara bergantian.

Baca juga: 6 Cara Hamil Anak Perempuan yang Bisa Kalian Coba

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga dapat berakibat fatal apabila tidak segera diobati. Selain itu, virusnya juga dengan mudah menular dalam keadaan tertentu. Untuk itu, penting diketahui jalur penularan HIV agar bisa mencegah penyakit ini.

Mengenal Jalur Penularan HIV

Mengenal Jalur Penularan HIV
Mengenal Jalur Penularan HIV

HIV bisa menginfeksi siapapun, bahkan bayi baru lahir sekalipun. Sebab kenyataannya, jalur penularan penyakit HIV ini bisa dengan mudah menular hanya lewat cairan tubuh, seperti darah, cairan sperma, bahkan air susu Ibu ke dalam tubuh seseorang.

Cairan-cairan itupun dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai metode. Adapun metode atau jalur penularan virus ke dalam tubuh seseorang adalah sebagai berikut:

Hubungan Intim Tanpa Menggunakan Pengaman

Hubungan Intim Tanpa Menggunakan Pengaman
Hubungan Intim Tanpa Menggunakan Pengaman

Virus ini sering terjadi ketika cairan tubuh masuk ke dalam tubuh seseorang lewat luka pada organ intim. Cairan tersebut seperti cairan vagina, sperma, atau cairan pra ejakulasi.

Sehingga, ketika melakukan hubungan seksual tanpa memakai pengaman dapat meningkatkan risiko tertularnya atau jalur penularan penyakit HIV sehingga membuat tubuh lebih rentan terinfeksi.

Oleh sebab itulah, sangat penting memakai pengaman saat akan berhubungan intim dengan pasangan. Apalagi jika kalian sering berganti-ganti pasangan, maka risiko menularnya virus ini jauh semakin tinggi.

Dengan memakai pengaman saat berhubungan intim, akan lebih efektif dalam pencegahan penularan virus sebab pengaman berguna untuk menghalangi masuknya cairan intim ke dalam tubuh seseorang.

Menggunakan Jarum Suntik Bergantian

Menggunakan Jarum Suntik Bergantian
Menggunakan Jarum Suntik Bergantian

Jalur penularan penyakit HIV selanjutnya yaitu lewat jarum suntik. Jarum suntik ketika digunakan secara bergantian akan menjadi penyebab menularnya virus ini. Terlebih, kondisi tersebut sering terjadi pada seseorang penderita positif AIDS.

Sebab, sisa darah menempel pada jarum suntik dapat masuk serta bisa menginfeksi tubuh seseorang yang semula sehat. Selain itu, dengan pemakaian jarum suntik secara bergantian ini akan menularkan penyakit lain, seperti hepatitis B dan hepatitis C.

Oleh karena itu, pastikan kalian menggunakan jarum suntik baru dan masih tersegel agar terjaga kesterilannya. 

Melihat pada beberapa kasus, jalur penularan penyakit HIV ini juga bisa terjadi melalui aktivitas transfusi darah. Tapi, kejadian ini semakin jarang terjadi sebab telah adanya penerapan uji kelayakan donor darah, termasuk pada donor organ atau jaringan tubuh.

Dengan adanya pengujian yang layak ini, penerima donor darah juga memiliki risiko rendah terinfeksi virus.

Cara Mencegah Infeksi HIV

Cara Mencegah Infeksi HIV
Cara Mencegah Infeksi HIV

Sampai sekarang belum adanya obat ataupun vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan infeksi virus HIV/AIDS. Tapi, bagi para penderitanya terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu dengan mengonsumsi obat antiretroviral sesuai resep dokter agar bisa mengendalikan infeksi tersebut.

Obat antiretroviral ini bisa membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh penderita HIV, sehingga para penderitanya mempunyai harapan berumur panjang, hidup sehat, dan memperkecil risiko penularan HIV pada pasangan.

Untuk itu, terdapat beberapa cara pencegahan jalur penularan penyakit HIV, antara lain sebagai berikut:

Gunakan Pengaman Setiap Berhubungan Seks

Jika kalian masih ragu terkait status HIV pasangan, sebaiknya gunakan pengaman saat berhubungan intim. Baik wanita maupun pria, harus memiliki kesadaran diri mengenai pentingnya menjaga kesehatan satu sama lain dengan tidak menularkan virusnya ke tubuh masing-masing.

Hindari Perilaku Seksual yang Berisiko

Selain tidak menggunakan pengaman saat berhubungan seksual, seks anal merupakan  salah satu aktivitas seks dengan risiko tertinggi dalam jalur penularan penyakit HIV. Baik pelaku maupun penerima seks anal ini sama-sama berisiko tertular virus ini, hanya saja si penerima seks anal jauh lebih memiliki risiko tertular tinggi. 

Oleh sebab itulah sangat disarankan untuk melakukan hubungan seksual sewajarnya dan tidak berisiko. Selain itu, dengan menggunakan pengaman bisa mencegah penularan virus ini.

Gunakan Jarum Baru

Penggunaan jarum seringkali dipakai dalam berbagai kegiatan, seperti pembuatan tato, alat suntik, prosedur tindik, dan berbagai kebutuhan lainnya. 

Sehingga, untuk menghindari terjadinya risiko jalur penularan penyakit HIV pastikan bahwa jarum suntik yang akan kalian gunakan untuk berbagai kebutuhan ini merupakan jarum suntik baru, bersegel, dan masih steril.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini