Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Sekarang, Tapi Ada Gantinya

Kebijakan baru yang sangat fundamental telah resmi mendapatkan persetujuan dari pemerintah, tidak lain kebijakan tersebut adalah mahasiswa tak wajib skripsi untuk lulus dari perguruan tinggi.

Baca juga: 5 Pilihan Universitas dengan Jurusan IT di Indonesia

Ketentuan ini resmi dirilis oleh pernyataan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bernama Nadiem Anwar Makarim. Suatu gebrakan yang tentu sudah mendobrak kebiasaan dari dulu.

Program ini merupakan upaya dari pemerintah untuk melakukan transformasi pada standar nasional serta akreditasi pendidikan tinggi, sehingga untuk lulus tidak lagi mengharuskan mahasiswa untuk skripsi.

Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Sudah Dapat ACC!

Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Sudah Dapat ACC!
Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Sudah Dapat ACC!

Sudah mendapatkan ACC oleh pemerintah dan mulai terlaksana secara bertahap. Namun, implementasinya tidak langsung pada semua perguruan tinggi dan fakultas, hanya pada prodi tertentu saja.

Maksudnya pada prodi atau program pendidikan yang sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek maupun bentuk lainnya. Sehingga implementasi penuh hanya akan berlaku pada prodi tertentu.

Namun, untuk prodi yang belum menerapkan kurikulum berbasis proyek, syarat lulusnya juga tidak sepenuhnya harus skripsi. Tetap ada tugas akhir hanya saja tidak harus berbentuk skripsi seperti sebelumnya.

Tugas akhir bisa berbentuk macam-macam pilihannya, mungkin prototipe, proyek, dan lain sebagainya. Tapi skripsi serta disertasi tetap merupakan keputusan dari perguruan tinggi, jadi implementasinya otonomi.

Jadi, secara keseluruhan bahwa guna menentukan capaian kelulusan mahasiswa, tidak lagi berfokus pada skripsi saja, lebih fleksibel sesuai keputusan dari pihak perguruan tinggi dan tentunya ini memudahkan.

Memudahkan untuk semua pihak tanpa terkecuali, sebab menurut banyak orang kesuksesan di dunia nyata tidak selalu karena tugas akhirnya, semua karena pola pikir serta inovasi dalam masyarakat.

Ganti Mahasiswa Tak Wajib Skripsi

Sebagai gantinya untuk kebijakan baru ini, tentu para mahasiswa harus melakukan tugas lainnya guna mencapai kata lulus. Apa saja daftarnya bisa langsung kalian lihat di bawah agar lebih jelas.

Daftar yang kita jelaskan ini merupakan panduan secara umum untuk Kepala program pendidikan dalam merumuskan apakah mahasiswa akan lulus atau tidaknya, jadi semua masih tergantung Kaprodi.

Lebih jelasnya aturan mengenai itu sudah tertuang pada Peraturan Mendikbud Ristek pada Nomor 53 Tahun 2023 tentang aspek penjaminan mutu pendidikan tinggi, kalian bisa baca untuk informasi lengkapnya.

Tapi, jika ingin mendapatkan data secara umum tentang pengganti tugas mahasiswa tak wajib skripsi sekarang ada banyak, bisa langsung kalian simak penjelasannya di bawah ini agar lebih lengkap.

Program diploma tiga alias D3

Perguruan tinggi atau universitas dapat memberikan tugas pada akhir perkuliahan dengan bentuk prototipe, proyek, atau mungkin tugas sejenis sesuai dengan kualifikasi dari pendidikan terkait, bisa individu atau mungkin kelompok.

Program sarjana alias S1 serta D4

Sementara pada syarat bebas untuk skripsi S1 tentu biasanya masih berupa skripsi, prototipe, dan proyek pastinya. Biasanya akan mendapatkan tugas individu namun sekarang semua bebas sesuai kebijakan.

Untuk penerapan tugas akhir atau TA berbasis proyek, bisa menunjukkan kompetisi dari kelulusan itu sendiri. Jadi hanya sebagai penentu nilai atas kelulusan, menjadi satu bagian penilaian secara keseluruhan.

Program magister alias S2

Mahasiswa tak wajib skripsi juga berlaku pada pendidikan S2, suatu kejutan yang nampaknya akan bisa membuat para calon dosen lebih leluasa dalam menjalankan pekerjaan lainnya nanti.

Sebab bisa memilih untuk mengerjakan tesis, prototipe, proyek, dan mungkin tugas lainnya. Seperti program guna membantu masyarakat sesuai dengan jurusan malah akan makin mudah kalian lakukan.

Program doktor alias S3

Tentu untuk tingkatan terakhir dalam dunia pendidikan, disertasi, prototipe, serta proyek masih harus selalu berjalan. Hanya saja mahasiswa S2 dan S3 kini tidak wajib untuk menerbitkan jurnal online.

Apakah Bagus Mahasiswa Tak Wajib Skripsi

Apakah Bagus Mahasiswa Tak Wajib Skripsi
Apakah Bagus Mahasiswa Tak Wajib Skripsi

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu tidak bisa langsung pro dan kontra. Lebih baik untuk mengetahui apa bagusnya serta kekurangannya, demi memberikan pandangan kepada pihak yang bersangkutan.

Sehingga untuk lebih mempermudah kalian dalam memahaminya, kita akan membuat dua pembahasan mengenai argumen pro dan kontra. Langsung saja simak penjelasan lebih lengkap di bawah.

Argumen yang mendukung pandangan bahwa mahasiswa tak wajib skripsi:

  • Keanekaragaman bakat dan minat: 

Setiap mahasiswa memiliki keahlian dan minat yang berbeda-beda. Tidak semua mahasiswa memiliki minat atau bakat untuk melakukan penelitian mendalam dalam bentuk skripsi.

Oleh karena itu, beberapa orang mungkin lebih baik berfokus pada proyek-proyek praktis atau tugas lain yang lebih sesuai dengan minat dan bakat sendiri.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini