Mengungkap Kasus Dibalik Hacker Mencuri Data Sony

Kalian mungkin masih ingat insiden besar mengguncang dunia teknologi pada tahun 2014 di mana hacker mencuri data Sony. Tepatnya ketika Sony Pictures Entertainment menjadi sasaran serangan siber mengakibatkan pencurian data besar-besaran. 

Baca juga: Alasan Kominfo Blokir TikTok Shop dan Dampaknya

Kejadian ini menjadi sorotan utama dalam dunia keamanan dunia maya. Serta menjadi pelajaran berharga tentang kerentanan dihadapi perusahaan besar terhadap ancaman siber.

Serangan Siber Terbesar dalam Sejarah Sony

Serangan Siber Terbesar dalam Sejarah Sony
Serangan Siber Terbesar dalam Sejarah Sony

Pada tanggal 24 November 2014, Sony Pictures Entertainment mengalami serangan siber besar-besaran. Mengakibatkan pencurian data sangat sensitif. 

Serangan ini tidak hanya mengekspos informasi pribadi karyawan perusahaan. Tetapi juga merilis sejumlah besar data internal, dokumen rahasia, dan bahkan film-film belum dirilis. 

Para pelaku mengklaim diri sebagai Guardians of Peace (GOP). Memaksa Sony untuk mengambil tindakan darurat dalam menangani situasi ini.

Salah satu dampak paling mencolok dari hacker mencuri data Sony adalah pembocoran email dan dokumen. Mencemari nama baik banyak tokoh ternama dalam industri hiburan. 

Beberapa email diungkap memuat komentar-komentar merendahkan terhadap beberapa aktor dan produser. Menyebabkan perusahaan terjebak dalam kontroversi besar. 

Selain itu, para penyerang juga mengancam akan melakukan serangan teroris pada pemutaran film “The Interview,”. Menyebabkan Sony membatalkan pemutaran tersebut demi keamanan.

Bagaimana Serangan Itu Terjadi?

Serangan hacker mencuri data Sony diduga dilakukan oleh kelompok mendukung rezim Korea Utara. Para penyerang mengklaimnya sebagai tindakan balasan atas rilis film komedi “The Interview,”.

Menggambarkan plot penggulingan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Meskipun Korea Utara membantah keterlibatannya, banyak bukti teknis mengarah ke sana.

Serangan ini dilakukan melalui metode canggih. Termasuk perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang khusus dan teknik penetrasi jaringan yang rumit. 

Para penyerang tersebut berhasil mencuri sejumlah besar file dari jaringan Sony. Serta dari data tersebut merilisnya secara daring.

Dampak dan Respons dari Kasus Hacker Mencuri Data Sony

Dampak dan Respons dari Kasus Hacker Mencuri Data Sony
Dampak dan Respons dari Kasus Hacker Mencuri Data Sony

Ketika Sony Pictures Entertainment menjadi korban tindakan siber besar-besaran pada tahun 2014, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perusahaan. Tetapi juga oleh industri hiburan dan dunia bisnis secara keseluruhan. 

  • Kerugian Finansial yang Signifikan

Serangan menimpa Sony tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial signifikan. Tetapi juga mempengaruhi aspek-aspek lain dari perusahaan ini. 

Biaya pemulihan besar mencakup investasi dalam keamanan dunia maya. Pemulihan data, dan peningkatan infrastruktur teknologi informasi. 

Namun, dampak finansial tidak berhenti di situ. Hilangnya pendapatan dari beberapa film yang sedang direncanakan dan penurunan saham perusahaan membuat pemegang saham dan investor merasakan kerugian cukup besar.

Tetapi, dampak terbesar hacker mencuri data Sony mungkin adalah reputasi perusahaan yang tercoreng. Pencurian dan pembocoran dokumen-dokumen internal mengandung informasi pribadi karyawan. 

Serta komentar-komentar yang merendahkan membuat perusahaan ini terperangkap dalam skandal merusak citranya. Pada saat itu, Sony menjadi pusat perhatian media, bukan dalam konteks positif. 

Kritik yang tajam datang dari berbagai pihak. Termasuk masyarakat umum, publikasi media, dan bahkan pemerintah.

  • Respons Sony yang Cepat dan Tegas

Dalam menghadapi hacker mencuri data Sony mengguncang perusahaannya segera mengambil langkah-langkah darurat kuat. Ini menyewa perusahaan keamanan siber terkemuka untuk membersihkan jaringannya.

Baik dari malware dan mengidentifikasi kerentanan memungkinkan serangan ini terjadi. Ini adalah tindakan yang sangat penting untuk menghentikan serangan lebih lanjut dan melindungi data masih tersisa.

Selain itu, Sony juga memperkuat kebijakan keamanan internalnya. Memastikan bahwa semua karyawan memahami pentingnya keamanan siber.

Serta menerapkan praktik-praktik terbaik dalam melindungi data perusahaan. Ini termasuk pelatihan intensif tentang ancaman, cara mengenali serangan potensial, dan tindakan harus diambil dalam menghadapinya.

  • Pelajaran Berharga untuk Perusahaan Lain

Hacker mencuri data Sony pada tahun 2014 bukan hanya sebuah insiden yang mengganggu perusahaan itu sendiri. Kejadian ini juga berfungsi sebagai pembelajaran sangat berharga bagi perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia. 

Dampak serangan ini terasa jauh lebih luas daripada mungkin dibayangkan. Serta kita dapat mengidentifikasi beberapa aspek penting dari pelajaran ini.

Pertama, kejadian ini mengingatkan semua orang tentang risiko dihadapi oleh perusahaan. Baik besar maupun kecil, terhadap ancaman siber yang semakin kompleks dan berbahaya. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini