Penyakit Menular Seksual Beserta Gejala dan Cara Mencegah

Primaradio.co.id – Risiko penyakit menular seksual (PMS) pada masa sekarang semakin berlipat ganda. Terutama karena terdapat gaya hidup tidak sehat terutama saat melakukan hubungan intim. Tentu berisiko terkena infeksi yang membahayakan kesehatan.

Baca Juga : Pengobatan Diabetes: Penanganan Penyakit yang Meresahkan

Umumnya penyakit bisa kalian temukan dari ruam hingga melepuh. Belum lagi terdapat keputihan atau nyeri pada alat kelamin. Saat ini terdapat beberapa penyakit umum seperti Klamidia, Sifilis, Gonore dan lainnya.

Sesuai sebutannya, penyebaran penyakit ini terjadi setelah melakukan aktivitas seksual. Baik melakukannya secara vaginal, anal bahkan oral. Penularan dapat berisiko terjadi saat transfusi darah atau pemakaian jarum dengan penderita.

7 Penyakit Menular Seksual Karena Bakteri dan Virus

Masalah seks bebas dengan berganti pasangan tanpa menggunakan pengaman tentu berbahaya. Umumnya beragam penyakit terjadi karena infeksi bakteri, parasit, jamur hingga virus. Artinya harus mengetahui jenis dan berbagai penyebabnya.

Gonore

Salah satu penyakit menular seksual yang banyak kalian temukan kasusnya yakni Gonore. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria Gonorrhoeae dan sebutan lainnya kencing nanah. Bakteri yang menyerang bisa menyebar melalui aliran darah.

Chlamydia

Klamidia atau chlamydia sebabnya adalah bakteri Chlamydia Trachomatis. Umumnya akan muncul karena melakukan kontak dengan luka pada area kelamin. Bahkan termasuk sebagai jenis IMS paling banyak kasusnya untuk seluruh dunia.

HIV

HIV atau Human Immunodeficiency menyerang pada sistem kekebalan tubuh. Tentu dapat terjadi setelah hubungan intim, persalinan atau transfusi darah. Apabila membiarkan HIV semakin parah bisa berkembang dan kemudian menjadi AIDS.

Sifilis

Penyakit Sifilis penyebabnya adalah Treponema Pallidum. Sebutan populernya adalah raja singa dan membuat luka pada mulut atau alat kelaminnya. Untuk penularan dapat terjadi apabila melakukan kontak terhadap luka Sifilis.

Herpes Genital

Penyebab Herpes genital adalah infeksi virus Herpes simplex atau HSV. Virus ini sebenarnya tidak aktif sehingga tersembunyi dan jarang menimbulkan gejala. Penyebarannya terjadi setelah melakukan kontak dengan para penderitanya.

Hepatitis B dan C

Hepatitis B dan C adalah penyakit menular seksual penyebab gangguan hati kronis. Bahkan menyebabkan kanker hati dan menemukannya pada cairan atau darah. Penyebaran terjadi karena hubungan seks dan transplantasi organ.

HPV

HPV atau Human Papillomavirus menular dengan kontak langsung. Tapi sama seperti penyakit lainnya juga dapat terjadi setelah melakukan hubungan seks. Pada perempuan berisiko terkena kutil kelamin atau mengalami kanker serviks.

Gejala Umum pada Setiap Penyakit Organ Seksual

Kemunculan penyakit menular seksual tidak selalu membuat orang langsung khawatir. Penyebabnya karena terkadang tidak menyebabkan gejala. Kalaupun ada gejalanya, bisa saja ringan sehingga tidak mendapat tanggapan membahayakan.

Inilah penyebabnya penderita menyadari setelah penyakit tersebut terkena komplikasi. Tidak menutup kemungkinan pasangan terdiagnosis terlebih dulu. Gejala pada setiap masalah sebenarnya berbeda tergantung dengan penyakitnya.

Umumnya punya gejala benjolan, lepuhan atau luka pada alat kelamin, anus dan mulut. Selain itu rasa gatal pada penis atau vagina terjadi. Bahkan kemungkinan dapat merasakan rasa terbakar maupun nyeri.

Tentunya rasa kurang nyaman muncul apabila buang air kecil maupun berhubungan intim. Masalah lebih besar akan muncul apabila keluar kencing nanah pada pria. Sementara itu untuk wanita masalahnya adalah keputihan.

Gejala penyakit menular seksual umum lainnya yakni nyeri pada perut area bawah. Selain itu dapat mengalami demam atau menggigil apabila infeksi. Tidak heran apabila banyak rasa kurang nyaman penderita alami.

Berhubungan dengan masalah umum lainnya adalah ruam pada kulit. Umumnya kalian temukan pada badan, tangan maupun kaki dan muncul tanpa sebab. Pastinya harus memperhatikan karena ruam tersebut hadirnya tidak terduga.

Jangan lupa apabila masalah infeksi atau penyakit pada organ intim bisa menyebabkan pembengkakan. Tepatnya pada kelenjar getah bening sehingga cukup berbahaya. Tidak menutup kemungkinan benjolan juga muncul pada selangkangan.

Diagnosis dan Pemeriksaan yang Pasien Butuhkan

Masalah penyakit menular seksual tentunya tidak bisa kalian anggap remeh. Walau kebanyakan menimbulkan masalah sederhana, tapi dapat menjadi lebih buruk. Untuk lebih jelasnya tentu membutuhkan detail diagnosis penyakit.

Pada proses diagnosis tersebut dokter akan bertanya tentang riwayat hubungan intim. Termasuk menanyai apakah sebelumnya sudah mengalami masalah serupa. Tentu bisa menambah dengan menjalankan beberapa tes atau pengujian penting.

Tes fungsinya untuk melakukan deteksi virus atau bakteri. Pastinya yang berisiko menyebabkan berbagai jenis sakitnya. Untuk tes umum yang kalian lakukan yakni berupa tes darah atau tes urin seperti biasa.

Melakukan pengujian atau tes lebih baik karena bisa mendeteksi lebih tepat. Dokter kemungkinan akan mengambil juga cairan pada wilayah sekitar kelamin. Lalu melakukan pemeriksaan melalui laboratorium sehingga lebih akurat.

Apabila menemukan gejala penyakit menular seksual, semakin buruk harus segera melakukan pemeriksaan. Pada dasarnya konsultasi menuju dokter cukup penting. Terutama jika sering menimbulkan beberapa keluhan lainnya pada organ intim.

Mempercayakan pada dokter begitu baik pada suatu pasangan. Artinya pasangan yang telah melakukan hubungan badan dan salah satunya terkena sakit harus sama-sama memeriksakan. Tujuannya untuk menghindari masalah yang lebih buruk.

Pada dasarnya masalah satu ini lebih banyak kalian temukan jika orang berganti-ganti pasangan seks. Lalu tidak menggunakan kondom sebagai alat perlindungan. Salah saat memakai kondom juga dapat menjadi penyebabnya.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini