Pengertian Resistensi Insulin Hingga Pencegahannya

Primaradio.co.id – Sebagian dari Anda mungkin ada yang belum mengetahui apa itu resistensi insulin atau IR. Seperti kita ketahui, insulin merupakan salah satu hormone yang dibutuhkan tubuh untuk mengatur kadar gula darah.

Baca juga : Diabetes Pal, Aplikasi Pemantau Kadar Diabetes Serbaguna

Lantas IR sendiri sebenarnya apa? Jelas IR itu ada kaitannya dengan prediabetes dan juga diabetes tipe 2. Apa penyebabnya sehingga seseorang bisa mengalaminya? Bagaimana gejalanya dan juga bagaimana cara mencegahnya?

Di dalam artikel kali ini, kita akan membahas semuanya secara lengkap agar Anda bisa lebih paham. Sehingga Anda bisa mengenalinya sejak dini, dan mengerti bagaimana cara menanganinya.

Pengertian dan Gejala Resistensi Insulin

Resistensi Insulin

Seperti sudah dibahas sebelumnya, insulin merupakan salah satu hormon yang berguna bagi tubuh manusia. Sebelum kita bahas tentang penyebab serta cara penangannya, kita bahas dulu pengertian dan gejalanya.

Resistensi insulin (IR) ialah kondisi saat sel tubuh menolak atau mengabaikan sinyal dari hormon insulin. Akibatnya badan tidak akan memberikan respons yang layak terhadap hormon ini.

Insulin sendiri ialah hormon yang dihasilkan oleh sel beta yang ada di dalam pankreas. Sama seperti halnya hormone lain, insulin juga berguna bagi tubuh, fungsinya ialah sebagai berikut :

  • Insulin ini membantu sel otot, hati serta lemak untuk menyerap glukosa dari peredaran darah, sehingga akan menurunkan kadar gula darah.
  • Insulin merangsang sel hati dan juga otot untuk menyimpan kelebihan glukosa. Glukosa ini akan disimpan dalam bentuk glikogen.
  • Insulin akan membantu menurunkan kadar gula darah, caranya dengan menurunkan kadar produksi glukosa dalam hati.

Resistensi insulin ini akan meningkatkan risiko seseorang terkena prediabetes. Yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. CDC data Centers for Disease Control and Prevention.

Memperkirakan, 15 hingga 30% orang dengan prediabetes akan terkena diabetes dalam jangka waktu 5 tahun. Berikutnya menurut AHA atau American Heart Association, setengah dari penderita gula darah tinggi.

Akan terkena diabetes dalam jangka waktu 10 tahun. Sementara untuk gejalanya, umumnya tidak ada gejala khusus. Namun IR ini dapat menunjukkan beberapa tanda, seperti :

  • Acanthosis nigricans atau bercak kehitaman pada leher belakang, lutut, siku, buku jari, dan ketiak
  • Gejala berkaitan gula darah tinggi, sering lapar dan haus, seperti mudah lelah, sulit konsentrasi
  • Gejala berkaitan sindrom metabolik, seperti trigliserida tinggi (≥150 mg/dl), tekanan darah tinggi (lebih dari 130/85 mmHg) serta HDL rendah (di bawah 50 mg/dl untuk wanita dan 40 mg/dl untuk pria)

Bahaya Resistensi Insulin

Bila tadi kita sudah membahas tentang pengertian dan juga gejalanya, kini kita akan bahas bahayanya. Berikut ini beberapa macam bahaya dari IR yang harus diketahui, antara lain :

  1. Aterosklerosis

Aterosklerosis ini merupakan penebalan dan juga pengerasan dinding arteri. Perlu diketahui, Aterosklerosis ini pastinya sangat berisiko menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit pembuluh darah tepi.

  1. Perlemakan Hati

Perlemakan hati ialah penumpukan lemak di dalam organ hati yang disebabkan karena lemak tidak terkontrol. Salah satu penyebab dari penumpukan lemak ini tidak lain ialah karena resistensi insulin.

  1. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik merupakan gangguan hormonal yang sangat berdampak pada siklus menstruasi wanita. Kondisi seperti ini bisa memengaruhi tingkat kesuburan wanita. Tentunya ini sangat membahayakan bagi wanita.

  1. Luka pada kulit, Skin Tag dan Akantosis Nigrikans

Kadar gula darah yang tinggi disebabkan karena IR bisa mengganggu proses penyembuhan luka. Sebagian penderitanya bisa mengalami kondisi yang disebut akantosis nigrikans. Ciri-cirinya bercak hitam pada leher.

Serta ketiak, atau pangkal paha, maupun lipatan tubuh lain. Tidak hanya itu, penderita IR juga lebih sering mengalami skin tag, yakni permukaan kulit yang menggantung atau menonjol.

Penyebab Resistensi Insulin

Setelah tadi Anda sudah mengetahui pengertian, gejala hingga bahayanya. Kini kita akan bahas mengenai penyebabnya, di bawah ini beberapa penyebab dari IR, antara lain seperti :

  1. Gaya Hidup yang Tidak Aktif secara Fisik

Bagi otot yang aktif dan juga sering dipakai akan menggunakan glukosa di dalam otot tersebut sebagai sumber energi. Berikutnya otot akan mengambil glukosa yang beredar di dalam darah.

Untuk menggantikan glukosa yang sudah digunakan tadi. Dengan demikian kadar gula darah terjaga stabil. Setelah berolahraga otot akan menjadi lebih sensitif terhadap insulin serta akan menurunkan kadar gula darah. 

Itu berarti aktivitas olahraga akan membantu otot menyimpan lebih banyak glukosa tanpa perlu bantuan hormone insulin. Sehingga jangan malas untuk berolahraga, rajin-rajinlah berolahraga secara rutin.

  1. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan terutama lemak pada area sekitar pinggang diperkirakan berhubungan dengan resistensi insulin. Seorang pria dengan ukuran pinggang lebih dari 40 inci atau 101.6 cm.

Serta perempuan dengan ukuran pinggang lebih dari 35 inci atau 88.9. Akan lebih berisiko mengalami IR, maka dari itu jaga tubuh Anda agar tidak melebihi batas normal.

  1. Tidak Cukup Tidur atau Tidur Tidak Berkualitas

Studi menemukan bahwa permasalahan tidur, dapat meningkatkan risiko obesitas, IR dan juga diabetes tipe 2. Seorang yang bekerja pada malam hari juga lebih berisiko untuk kondisi ini.

Selain itu penggunaan obat tertentu misalnya steroid, hormon, dan sebagainya dalam dosis tinggi untuk jangka waktu lama. Stres kronis baik mental maupun fisik, mempunyai penyakit tertentu dan memiliki kebiasaan merokok.

Cara Mencegah Resistensi Insulin

Setelah tadi kita sudah bahas pengertian, gejala hingga penyebabnya. Terakhir kita akan bahas bagaimana cara mencegahnya, berikut ini beberapa cara untuk mencegah IR, antara lain :

  • Lakukan olahraga selama kurang lebih 30 menit perhari dengan intensitas sedang atau ringan, misalnya berjalan cepat. Lakukan minimal 5x dalam seminggu.
  • Biasakan untuk mengonsumsi makanan sehat, antara lain seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, protein, serta biji-bijian utuh.
  • Jaga berat badan tetap ideal. Bila kelebihan berat badan, konsultasikan ke dokter untuk menjalani program penurunan berat badan secara sehat.
  • Batasi mengonsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi yang bisa meningkatkan kadar gula darah secara cepat, seperti gula, roti putih dan jagung.
  • Batasi kebiasaan mengkonsumsi produk olahan kentang seperti kentang goreng atau keripik kentang serta makanan berkolesterol tinggi lainnya.
  • Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti sayuran berdaun hijau (brokoli, wortel, lobak) dan makanan kaya serat (roti gandum utuh, nasi merah) 

Baca juga : Inilah Aplikasi Workout Terbaik untuk Olahraga

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini