Tujuan Terusan Suez Dibuat Lengkap dengan Sejarahnya

Ketika berbicara masalah tujuan terusan Suez dibuat kita harus membedahnya antara era modern dan pra modern. Karena ada dua pandangan berbeda terkait sejarah yang membuat tujuannya menjadi berbeda.

Baca juga: Misteri Segitiga Bermuda, Konspirasi yang Tidak Ada Habisnya

Jangan khawatir kita tidak hanya akan menjelaskan tujuannya saja namun lengkap dengan sejarah. Karena ini adalah salah satu pembangunan infrastruktur dengan dampak paling krusial di dunia.

Sebagai salah satu jalur dagang utama yang memiliki nilai tidak terhitung lagi setiap harinya. Jelas kita harus tahu seperti apa sejarah sehingga proyek besar itu akhirnya dapat terwujud dan fungsional.

Apabila kalian adalah orang yang ingin banyak mengetahui sejarah ulasan ini jelas pas jadi camilan. Langsung saja kita bedah bersama sehingga mampu mengetahui seperti apa fakta sebenarnya.

2 Tujuan Terusan Suez Dibuat? 

2 Tujuan Terusan Suez Dibuat? 
2 Tujuan Terusan Suez Dibuat?

Pada segmen pertama ini mari kita kupas sebenarnya apa tujuan pembangunannya di era pra modern. Karena ternyata ketika kita melihat lebih ke belakang sejak Mesir Kuno terusannya sudah ada hanya saja bentuknya tidak seperti sekarang.

Membuka Zona Hijau Baru 

Di era Mesir Kuno peradaban selalu terjadi di sekitar aliran air sungai nil karena tanahnya subur. Untuk meningkatkan populasi, di era dinasti keenam terjadi sebuah proyek pembangunan besar.

Dari Zagazig, Heropolis, sampai Serapeum, kemudian menembus danau Bitter menuju lautan. Proyek tersebut bertujuan memecah air sungai nil agar mampu mengembangkan zona hijau baru.

Memang tujuan terusan Suez dibuat pada era Mesir Kuno jelas jauh berbeda apabila kita bandingkan dengan sekarang. Fakta tersebut merupakan paparan dari James Henry Breasted seorang arkeolog Amerika Serikat.

Menyaingi Kemajuan Venice 

Ketika peradaban Mesir Kuno runtuh otomatis kanalnya juga tertutup oleh endapan dan akhirnya tidak berfungsi. Baru ketika Perancis mendapatkan wilayah ini Napoleon Bonaparte ingin membangunnya kembali.

Takjub akan peradaban Venice yang maju dalam perdagangan laut, Napoleon ingin Mesir juga menjadi sentra perdagangan maritim. Oleh sebab itu Napoleon pada tahun 1799 berusaha membangun kembali.

Namun sayangnya tujuan terusan Suez dibuat untuk menyaingi Venice terhambat karena masa pemerintahannya pendek dan banyak konflik. Pembangunan kanalnya hanya terjadi di teluk bagian timur saja.

Sejarah Singkat Pembangunan Terusan Suez

Sejarah Singkat Pembangunan Terusan Suez
Sejarah Singkat Pembangunan Terusan Suez

Setelah tahu tujuan dari terusan Suez dibuat, pada segmen ini kita akan jelaskan bagaimana sejarah singkat pembangunannya yang dapat kita temui sampai sekarang. Penggagas pembangunan ini adalah Ferdinand de Lessep bersama Sa’id Pasha.

Negosiasi Awal 

Negosiasi awal terjadi pada tahun 1854 – 1858, periode ini masih berkutat masalah pembebasan lahan dan juga persetujuan dari Mesir. Untungnya Ferdinand de Lessep dan Sa’id Pasha adalah teman sehingga proses negosiasi berlangsung mulus.

Pembangunan 

Pembangunan awal ini terjadi pada tahun 1859 – 1869, proses penggalian pertama terjadi di bulan April. Menurut data estimasi penggalian pertama ini mempekerjakan sampai tiga puluh ribu orang.

Karena tujuan terusan Suez dibuat memang krusial selama kurun waktu sepuluh tahun pembangunan ini total pekerjanya mencapai satu setengah juta orang. Mulai dari para penggali biasa sampai para engineer profesional.

Pembangunan awal ini ternyata juga memakan cukup banyak korban mencapai estimasi seratus dua puluh ribu orang. Namun keakuratan dari data tersebut masih menjadi perdebatan oleh banyak pihak.

Peresmian 

Peresmian akhirnya terjadi pada tahun 1869 meskipun masih ada beberapa detail pengerjaan kecil. Akhirnya kanal ini selesai secara total di tahun 1871 dan beroperasi secara optimal.

Dari sini kita dapat mulai melihat tujuan terusan Suez dibuat setelah pembangunannya yang memakan waktu lama. Kapal dagang dari berbagai negara sudah bisa memotong waktu perjalanannya karena tidak harus lewat tanjung harapan lagi.

Konflik dan Krisis yang Terjadi di Kanal Suez

Konflik dan krisis tidak hanya terjadi saat proses pembangunan namun setelah kanalnya selesai. Berikut ini adalah beberapa konflik dan krisis yang menyelimuti pembangunan salah satu jalur paling krusial di dunia itu.

Kematian Para Pekerja 

Menurut Gamal Abdel Nasser setidaknya ada seratus dua puluh ribu nyawa melayang selama proses pembangunan terjadi. Ini tentu saja menjadi sebuah masalah humanitarian karena banyaknya nyawa melayang.

Belum lagi adanya penggunaan pekerja tanpa bayaran oleh kontraktor yang memicu kontroversi. Pekerja tersebut menjadi korban paling banyak dalam insiden, setidaknya hampir setengah dari forced labour menjadi korban.

Konflik Inggris dan Mesir 

Pada tahun 1951 tujuan terusan Suez dibuat sebagai jalur dagang harus berhenti sementara setelah terjadi ketegangan dengan Inggris. Mesir merasa perjanjian tahun 1936 sudah tidak relevan lagi karena perang telah berakhir.

Pemerintah mesir ingin Inggris tidak lagi menduduki kawasan kanal dengan tentaranya karena itu mengganggu jalur perdagangan. Tentu saja pihak Inggris tidak langsung menerima permintaan perubahan perjanjian.

Konflik ini berlangsung selama tiga tahun dan menjadi momen buruk dunia perdagangan karena terbatasnya akses masuk kanal. Sampai akhirnya di tahun 1954 Inggris kemudian menyetujui adanya perjanjian ulang.

Akhirnya menyetujui untuk menarik seluruh angkatan bersenjata dari wilayah tersebut. Ini juga menandai kembali berfungsinya kanal secara optimal sebagai salah satu jalur dagang terbesar.

Selain dua konflik tersebut di tahun 2021 juga terjadi insiden kapal yang salah haluan sehingga harus memutuskan jalur selama beberapa hari. Hanya dalam beberapa hari saja kerugian dari jalur perdagangan sudah sangat besar.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini