Ukraina Gunakan Bom Cluster? Ini Sejarah dan Bahayanya

Primaradio.co.idUkraina baru-baru ini menggunakan bom cluster untuk membalas perbuatan dari Rusia. Peperangan yang terjadi antara Rusia dan Amerika sudah mulai tercium ke berbagai belahan dunia. 

Baca juga : Realitas Virtual (Virtual Reality) Sejarah dan Jenis Produk

Ternyata tidak dalam penggunaannya ada sejumlah bahaya yang menanti. Sebenarnya penggunaan bom berbahaya, inilah yang menjadi alasan bagi PBB melarang penggunaan munisi tandan tersebut.

Bahayanya tersebut berasal dari sejarah bom ini, bagi kalian jika merasa penasaran bisa menyimak pembahasan ini sampai selesai. Informasi terkait sejarah serta bahayanya akan kita paparkan.

Penggunaan Bom Cluster oleh Ukraina

Penggunaan Bom Cluster oleh Ukraina
Penggunaan Bom Cluster oleh Ukraina

AS mengirimkan munisi tandan ke Ukraina dan baru saja negara tersebut gunakan demi membalas Russia. Sekitar 120 negara melarang penggunaan peledak tersebut, karena bisa membahayakan warga sipil.

Sejak tahun 1940 bom tersebut sudah digunakan untuk peperangan. Sejak beberapa pekan lalu AS memberikan konfirmasi sudah memasok bom ini juga kyiv sebagai paket keamanan baru yang nilainya mencapai US$8000 juta yakni sekitar Rp 12 Triliun.

Joe Biden selaku presiden dari AS membenarkan keputusannya, dengan memberikan pernyataan bahwa Ukraina membutuhkannya. Juga sudah meyakinkan warga Washington bahwa munisi tandan tersebut tidak akan digunakan menyerang wilayah Russia.

Penggunaan, pengiriman, produksi, serta penimbunan bom cluster sangat banyak negara larang. Lebih dari 100 negara yakni termasuk; Kanada, Jerman, Inggris, dan lainnya menandatangani kesepakatan terkait larangan produksi juga penggunaannya.

Banyak negara mengatakan bahwa amunisi tersebut sebagai benda berbahaya. Karena biasanya melepaskan sejumlah besar bom berukuran kecil, bisa membunuh tanpa pandang bulu dalam area luas.

Jika benda tersebut tidak meledak tepat waktu atau gagal. akan menimbulkan bahaya pada suatu waktu setelah peperangan berakhir. Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan banyak pihak.

Mengenal Sejarah dari Bom Cluster

Mengenal Sejarah dari Bom Cluster
Mengenal Sejarah dari Bom Cluster

Mengetahui kini bom ini berada dalam genggaman Ukraina dan siap digunakan kapan saja, membuat banyak negara waspada. Untuk mengetahuinya lebih jauh, kalian bisa kenali serta ketahui sejarahnya terlebih dahulu.

Dengan begitu bisa mengetahui seberapa jauh bahaya yang akan munisi tandan tersebut timbulkan. Serta respon seperti apa yang harus kalian sampaikan.

Mengenal Bom Cluster

Kalian juga bisa menyebutnya sebagai munisi tandan. Ini merupakan senjata peledak yang dijatuhkan dari udara, atau penggunanya luncurkan dari darat agar bisa melepaskan sub munisi berukuran kecil.

Pada umumnya munisi ini merupakan bom curah yang bisa mengeluarkan bom peledak. Desainnya untuk membunuh personil serta menghancurkan kendaraan-kendaraan, menghancurkan pacu, atau jalur tenaga listrik.

Karena munisi tandan tersebut mampu melepaskan banyak bom kecil pada area luas, bisa menimbulkan risiko berbahaya bagi warga sipil baik selama penggunaan atau sesudahnya. Karena bisa melukai warga sipil atau korban yang tidak seharus.

Untuk memindahkan bom cluster serta mencarinya juga terbilang sulit. Tingkat kegagalan peledak tersebut berkisar 2-40% atau bisa lebih.

Larangan penggunaannya berlaku untuk negara yang meratifikasi Konvensi Munisi Tandan. Konvensi tersebut sudah berlaku serta menjadi hukum internasional pada tanggal 1 Agustus 2010.

Pada tahun tersebut hanya ada 30 negara saja. Kemudian data per Februari 2022 menyebutkan jumlah negara yang bergabung dalam konvensi tersebut adalah 123 negara. Hal tersebut terjadi karena banyak yang menyadari bahaya dari benda tersebut.

Sejarah Bom Cluster

Penggunaan munisi tandan pertama kali terjadi secara operasional signifikan yakni pada SD-2 Jerman atau dalam Bom Kupu-kupu. Penggunaannya terjadi dalam Perang Dunia II agar bisa menyerang warga sipil serta pihak militer dengan mudah.

Perkembangan teknologi ini secara independennya oleh AS, Italia, juga Rusia. Amerika Serikat menggunakan peledak fragmentasi M41 dengan berat 9 kg, kemudian dihubungkan dengan kelompok 6 atau 25 bahan bakar sensitif.

Bom cluster menjadi amunisi standar yang berlaku pada tahun 1970-1990. Penggunaannya dengan menjatuhkan bom dari udara dengan berbagai jenis berbeda Sudah 34 negara produksi dan setidaknya 23 negara sudah menggunakannya.

Dan selama masa perang Vietnam, Amerika Serikat menggunakannya sebagai serangan udara untuk menyerang Vietnam, Kamboja, juga Laos. Kurang lebih 260 juta peledak curah menghujam Laos pada tahun 1964 juga 1973.

Bahayanya setelah masa konflik berakhir sekitar 80 juta bomnya gagal meledak terutama pada provinsi Xieng Khouang. Akibatnya pada tahun 2009 lalu, kurang lebih 7.000 orang terluka juga terbunuh oleh sisa bahan peledak tersebut.

Sejarah Penggunaan Bom Cluster

Sejarah Penggunaan Bom Cluster
Sejarah Penggunaan Bom Cluster

Tidak hanya berlaku selama masa perang di Vietnam, yang membuat banyak korban timbul bahkan setelah konflik berakhir. Tapi penggunaannya juga terjadi pada beberapa negara lainnya sebelum dan setelah tahun tersebut;

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini