YouTuber Tukang Prank Ditembak saat Bikin Konten

Viral di media sosial sebuah video yang menampilkan detik-detik YouTuber tukang prank ditembak saat sedang membuat konten “Prank” di mall. Pelaku penembakan adalah Alan Colie (31), kurir makanan yang diduga merasa terganggu dengan aksi prank YouTuber.

Baca Juga : Cara Membuat Channel YouTube Secara Lengkap Bagi Pemula

Sedangkan YouTuber yang ditembak adalah Tanner Cook (21), pemilik akun YouTube Classified Goons dengan followers sebanyak lebih dari 56 ribu. Insiden penembakan terjadi pada 2 April 2023 di salah satu Mall Virginia, Amerika Serikat. 

Fakta Seputar Tragedi Penembakan YouTuber Asal Amerika

YouTuber Tukang Prank Ditembak

Tanner Cook sering membuat konten prank pada channel YouTube miliknya. Video prank yang biasa ditampilkan adalah berpura-pura muntah pada pengemudi Uber dan konten mengikuti pelanggan di department store. 

Dari konten-kontennya tersebut, Cook mengaku telah meraup penghasilan hingga 3.000 dollar AS atau sekitar 46 juta perbulan dari channelnya. Sebelumnya, Cook dikenal dengan pembuat konten lelucon konyol dan kekanak-kanakan. 

Namun aksinya kini sudah tidak dianggap konyol dan lucu lagi, setelah YouTuber tukang prank ditembak di bagian dadanya. Berikut fakta-fakta seputar kejadian penembakan ini.

Aksi Penembakan Didukung Warganet

Seorang YouTuber terkenal dengan konten-konten prank lucu miliknya akhirnya mendapati dirinya berada dalam situasi tak terduga, yaitu ditembak oleh korban prank-nya. 

Lebih mengejutkannya lagi, netizen dan juri pengadilan lebih memberi dukungan kepada pelaku penembakan dan malah mengecam Youtuber prank selaku korban penembakan.  

Setelah tragedi YouTuber tukang prank ditembak tersebut, kejadian itu dibawa ke meja hijau. Keputusan juri terkait tragedi ini menyatakan bahwa Colie tidak bersalah atas penembakan kepada Cook. 

Juri beranggapan bahwa aksi penembakan Colie semata-mata karena ia bertindak untuk membela diri dan tanpa disengaja. Tidak hanya juri, warganet turut membela Colie selaku pelaku penembakan Cook. 

Didukung dengan Colie yang disebutkan telah mengantongi izin membawa senjata tersembunyi. Bahkan warganet sempat mengecam Cook karena dianggap melecehkan orang asing dengan aksi prank pada kontennya. 

Insiden YouTuber tukang prank ditembak terjadi setelah Cook melecehkan Colie di Mall Dulles Towne Center. Saat itu, Colie sedang bekerja sebagai pengantar makanan yang telah selesai mengambil pesanan makanan pelanggannya. 

Sementara itu Cook mulai melancarkan aksi pranknya dengan mengikuti Colie sembari memutar suara aneh dari ponselnya. YouTuber itu bahkan sempat memainkan lirik yang dianggap provokatif dan menyebabkan kurir pengantar makanan menjadi lebih kesal.

Colie seketika merasa terganggu dengan aksi prank tersebut, lantas berusaha menghindar dan sempat menyuruh YouTuber itu berhenti hingga tiga kali. Bahkan Colie masih berusaha untuk menjauhkan ponsel itu dari wajahnya. 

Merasa usaha menghindarinya tak digubris dan sudah merasa risih, akhirnya Colie pun mengeluarkan pistol dan menembak Cook tepat di dada bagian kiri bawah. 

Pada kejadian YouTuber tukang prank ditembak ini memicu kepanikan di sekitar Mall Dulles Town Center. Para pengunjung dan penjual di Mall melarikan diri karena khawatir akan terjadi penembakan massal. 

Pelaku penembakan berusaha membela diri setelah kejadian itu, lantas diamankan oleh pihak kepolisian. Colie didakwa dengan tindakan melukai orang lain dan menggunakan senjata api di dalam gedung. 

Meski demikian, dalam kasus YouTuber tukang prank ditembak ini warganet banyak mendukung Colie dan mengatakan bahwa Cook telah kelewatan dan melecehkan orang asing.

Pembebasan Pelaku Penembakan

Pada persidangan yang dilangsungkan pada Kamis (28/9/2023), juri mengeluarkan pernyataan bahwa Colie tidak bersalah atas tragedi YouTuber tukang prank ditembak itu. 

Dalam pembelaannya, Colie memiliki izin membawa senjata tersembunyi itu dan bertindak dengan alasan membela dirinya. Lantas dirinya dinyatakan bersalah atas tuduhan yang lebih ringan dari sebelumnya. 

Pelaku penembakan lantas hanya dikenai hukuman penembakan dalam gedung saja. Adam Pouilliard selaku pengacara dari pelaku penembakan mengatakan bahwa kliennya pada saat kejadian merasa terancam oleh Cook yang memiliki tinggi badan 1,95 meter. 

Selain itu, diungkapkan bahwa Cook telah melakukan konfrontasi yang direncanakan guna memancing reaksi dan menarik pemirsa ke channel YouTubenya.

Pouilliard lanjut mengatakan bahwa dengan aksi yang dilakukan YouTuber tersebut, Cook dinilai membingungkan korban prank-nya untuk menghasilkan konten prank di YouTubenya. 

Pendapat Berbeda dari Jaksa 

Eden Holmes selaku jaksa penuntut memiliki pendapat lain dan tidak sejalan dengan pendapat yang dilontarkan juri. Menurut Eden, penembakan yang dilakukan Kurir pengantar makanan terhadap YouTuber itu tidak masuk dalam kriteria untuk pembelaan diri. 

Selain itu, pendapat lainnya bahwa lelucon Cook memang aneh tapi tidak mengancam pihak lain. Undang-undang mensyaratkan bahwa kurir pengantar makanan itu harusnya cukup khawatir bahwa ia akan berada dalam bahwa cedera tubuh. 

Cook dinilai tidak menggunakan kekerasan sehingga tidak sebanding dengan anggapan ancaman yang dilontarkan pengacara pelaku penembakan. 

Jeramy Cook, selaku ayah dari YouTuber asal Amerika Serikat itu menanggapi kejadian YouTuber tukang prank ditembak bahwa tembakan itu sungguh mengejutkan dan seharusnya hal itu tidak dilakukan. 

Menurutnya, anaknya pada saat itu hanya membuat video bersenang-senang di Mall, tapi pelaku penembakan tampaknya tidak menerimanya. 

Kejadian ini menyebabkan Cook harus mendapatkan perawatan yang cukup intensif. Diketahui bahwa luka akibat penembakan itu satu peluru telah menembus perut dan hatinya. 

Tapi bukannya kapok, Cook yang saat itu masih cidera rupanya menyampaikan bahwa dirinya tidak akan menghentikan aksi prank untuk konten YouTubenya. Dirinya masih ingin melanjutkan untuk membuat prank-prank lainnya untuk diunggah pada channel Classified Goons.  

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini