Mengenal Festival Film Internasional Busan yang Bergengsi

Dunia memiliki banyak ajang festival dan penghargaan bergengsi bagi insan perfilman, di mana salah satu yang paling populer adalah Festival Film Internasional Busan yang berlangsung di Negara Ginseng, Korea Selatan.

Baca juga: Membahas Fenomena Netflix Movies dalam Industri Hiburan

Menjelang pelaksanaannya di tahun 2023 ini, tentu mengulik informasi mengenai ajang tersebut sangat menarik untuk menambah pengetahuan kita, terutama jika kalian menyukai dunia perfilman.

Untuk mendapatkan informasi mengenai ajang bergengsi insan perfilman dunia ini, kalian bisa membacanya melalui artikel di bawah ini. 

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Festival Film Internasional Busan yang Terkenal

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Festival Film Internasional Busan yang Terkenal
Mengenal Lebih Dalam Mengenai Festival Film Internasional Busan yang Terkenal

Pada beberapa sub pembahasan di bawah ini, kalian akan menemukan beberapa informasi penting mengenai sejarah hingga beberapa karya Indonesia yang mendapatkan nominasi tahun 2023!

Sejarah Pembentukan Festival Film Internasional Busan (BIFF)

Perlu kalian ketahui bahwa ajang Busan International akan berlangsung pada tanggal 4 hingga 13 Oktober 2023, sehingga antisipasi terhadap rangkaian acaranya sangat tinggi.

Ajang ini bergengsi karena menerapkan proses kurasi ketat agar bisa tayang secara khusus pada ajang BIFF setiap tahunnya. Untuk mendapatkan titel bergengsi ini ternyata, BIFF harus melewati perjalanan cukup panjang, karena dibangun secara perlahan hingga akhirnya memperoleh kepercayaan dunia.

Festival Film Internasional Busan pertama kali berlangsung pada tanggal 13 September 1996, karena keinginan Korea Selatan yang ingin mempunyai sebuah festival sinema. Korea tidak mempermasalahkan besar kecilnya festival, asalkan tetap bisa menjadi acara bergengsi.

Akhirnya gelaran pertama festival tersebut berlangsung di Busan, sebuah pilihan cukup berani. Hal ini Korea memilih menggelarnya di Busan, bukan Seoul selaku ibu kota negaranya.

Namun hasilnya tetap memuaskan, karena sebanyak 169 karya dari 31 negara ditayangkan pada enam bioskop berbeda. Dengan awal yang berani tersebut, ternyata eksistensi Festival Film Internasional Busan tetap terjaga sepanjang waktu dan menjadi festival sinema internasional terbesar Korea dengan animo tinggi dari para pembuat sinema tersebut.

Penonton ajang ini juga semakin variatif dari berbagai penjuru dunia, bukan hanya Korea Selatan atau Asia saja. Lompatan besar berlangsung pada festival film ini tahun 2019, karena sebanyak 299 karya dari 85 negara ikut berpartisipasi.

Jumlah bioskop juga otomatis meningkat, yaitu dari enam menjadi 37 lokasi. Tahun 2011 Busan Cinema Center juga hadir sebagai tempat eksklusif festival ini sekaligus menjadi landmark di kawasan setempat.

Sekarang perannya juga bukan hanya sebagai sarana promosi karya Korea ke internasional, namun juga sebagai jembatan untuk karya dari Asia lainnya.

Ekosistem Film pada Festival Film International Busan

Selama berlangsungnya BIFF tersebut, ada empat lingkaran ekosistem terbentuk hingga saat ini, yaitu:

Aspek Festival

Acara ini merupakan lokasi pemutaran berbagai sinema berkualitas tinggi, dan kemudian membentuk komunitas BIFF tersendiri. 

Tujuan utama dari festival ini adalah sebagai ajang lebih terbuka bagi pembuat sinema, penonton, akademisi, warga setempat, serta aktivis.

Aspek Industri

Ada satu program bernama Asia Contents & Film Market yaitu sebuah pasar konten terkemuka di Asia. Situs bisnis ini menyajikan berbagai konten komprehensif yang menggunakan transaksi IP asli, seperti webtoon, sinema, novel, dan sebagainya. 

Selain itu juga ada APM (Asian Project Market), yaitu sebuah pasar investasi dan produksi bersama dari Asia dengan tujuan untuk memperkenalkan proyek sinema Asia dalam aspek industri.

Aspek Jejaring (Networking)

Busan merupakan tempat yang menjadi sarana para pembuat sinema independen saling berbagi cerita dan pengalamannya selama menggarap karyanya, sekaligus saling bertukar pengalaman.

Aspek Dukungan dan Edukasi

Pada aspek tersebut, Festival Film International Busan mempunyai ACF (Asian Cinema Fund), yaitu program untuk memberikan dukungan dalam mengaktifkan berbagai produksi karya independen.

Selanjutnya ada BAFA (BIFF Asian Film Academy), program dengan tujuannya adalah menemukan para talenta dalam membuat sinema sebagai pemimpin Asia, sekaligus sarana membangun jaringan di kalangan pembuat karya ini.

Film dan Serial Indonesia yang Tampil di BIFF

Film dan Serial Indonesia yang Tampil di BIFF
Film dan Serial Indonesia yang Tampil di BIFF

Ajang BIFF tahun 2023 ini adalah salah satu tempat yang merayakan kebangkitan industri sinema di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari sebuah segmen yang diberikan secara khusus bernama “Renaissance of Indonesian Cinema”. Beberapa sinema dan serial Indonesia akan tampil pada ajang BIFF di tanggal 4 hingga 13 Oktober tersebut.

Gadis Kretek

Kehadiran dua episode perdana dari serial Netflix berjudul “Gadis Kretek” karya Ifa Isfansyah dan Kamila Andini menjadi salah satu pencuri perhatian pada ajang tersebut.

Pasalnya, Gadis Kretek ini mengangkat kebudayaan Jawa, terutama mengenai pergerakan pabrik kretek ada masa awal kehadirannya di Indonesia.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini