Fakta Penting Mengenai Robot Chandrayaan-3 yang Wajib Kalian Ketahui

Robot Chandrayaan-3 merupakan misi berikutnya yang telah berhasil india lakukan dalam proses pendaratan dan ekspedisi ke bulan. Namun tentunya ada beberapa fakta menarik yang wajib kalian ketahui terkait proses penerbangan hingga mampu mendarat secara maksimal.

Baca juga: Review Xiaomi Robot Vacuum E10 dan Fitur-Fiturnya

Bagi kalian yang belum tahu, nama chandrayaan sendiri memiliki arti kendaraan bulan. Nama ini tentunya berhubungan secara langsung dengan tujuan utama dari ekspedisi ini yang tidak hanya mencatatkan sejarah mendaratkan manusia di bulan, namun lebih dari hal tersebut ekspedisi ini memiliki banyak sekali penelitian tindak lanjut.

Seperti yang telah banyak pihak ketahui bahwa pada masa persaingan teknologi saat ini tentu ada banyak sekali negara dan perusahaan swasta yang berlomba dan berkompetisi untuk berhasil mendaratkan secara maksimal pesawat ruang angkasa ke permukaan Bulan. 

Namun dengan hasil Robot Chandrayaan-3 ini, negara yang memiliki populasi sangat besar tersebut telah mempersiapkan secara utuh dalam rangka mendorong investasi industri luar angkasa. Baik dalam bentuk swasta atau juga korporasi untuk bisa lebih berfokus pada satelit. 

Untuk memahami lebih lanjut maka berikut ini adalah beberapa fakta menarik mengenai produk teknologi terbaru dari negara india ini. Sebagai bentuk perkembangan terbarukan dalam misi untuk mencapai bulan dengan beberapa target masing-masing.

Robot Chandrayaan-3 Merupakan Misi  Berhasil dari Percobaan Sebelumnya

Robot Chandrayaan-3 Merupakan Misi  Berhasil dari Percobaan Sebelumnya
Robot Chandrayaan-3 Merupakan Misi  Berhasil dari Percobaan Sebelumnya

Fakta pertama yang wajib untuk kalian ketahui adalah bahwa Robot Chandrayaan-3 ini merupakan misi sukses. Sebab pada percobaan sebelumnya ada beberapa kendala yang membuat misi menjadi gagal.

Secara umum sejak beberapa decade silam negara ini memang memiliki niatan serius untuk meneliti bulan, berikut adalah beberapa data singkatnya.

Misi Pertama Tahun 2008-2009

Misi pertama terjadi pada tahun 2008 hingga 2009 dengan nama chandrayaan 1 dengan tujuan utama yakni memetakan kondisi Bulan melalui cahaya inframerah. Sinar ini secara keseluruhan bertujuan untuk mencari beberapa elemen, salah satunya adalah kandungan mineral dan es. 

Sehingga ketika misi pertama ini terdata bahwa terutama bagian kutub Bulan merupakan sumber sumber air dan mineral. Oleh sebab itulah maka India terus melakukan penelitian lebih lanjut.

Lanjut Pada Ekspedisi tahun 2019

Menindak lanjuti hasil ekspedisi pertama, maka india kembali melanjutkan misi dengan menggunakan produk Chandrayaan-2 tahun 2019. Dalam perjalanan ruang angkasa kali ini pihak ISRO sebagai pelaksana mendesain target berupa pengorbit, kemudian mendarat, hingga rover atau penjelajah.

Sementara target pengorbit berhasil mencapai ketinggian 100 kilometer, selanjutnya alat pendarat berupa Vikram memilih untuk diturunkan agar rover Pragyan bisa lebih dekat. Namun sebelum berhasil turun secara sempurna, Vikram secara mengejutkan hilang kontak dan sensor dalam ketinggian kurang lebih 2 kilometer. 

Kegagalan membuat banyak pembelajaran dan secara resmi tanggal 14 Juli 2023, akhirnya ekspedisi ketiga berhasil terwujud. Namun dengan pengalaman sebelumnya untuk perjalanan kali ini pihak tim membawa lebih banyak bahan bakar.

Aspek tersebut cukup beralasan sebab hal ini berguna untuk memastikan apakah proses pendaratan bisa berlangsung secara maksimal.

Robot Chandrayaan-3 Memiliki Misi dan Tujuan Khusus

Fakta kedua yang juga perlu menjadi catatan penting dari perjalanan Robot Chandrayaan-3 kali ini adalah adanya tujuan khusus. Aspek tersebut tentunya masih berhubungan dengan upaya kegagalan pada penerbangan sebelumnya.

Melalui berbagai kanal informasi, tujuan utama dari proses perjalanan ruang angkasa kali ini adalah untuk mendarat ke bagian kutub selatan bulan sebab terutama posisi tersebut menjadi target untuk melakukan penelitian serta juga akan ada pengambilan sampel secara langsung.

Melihat pada kondisi sebelumnya, hasil penelusuran memberikan fakta bahwa lokasi kutub utara tersebut merupakan wilayah bulan dengan jumlah kandungan air es atau mineral lain yang nantinya bisa berguna lebih luas.

Selain itu juga ada sumber Air beku yang dinilai merupakan asal muasal terjadinya sumber oksigen. Jika benar hal tersebut terjadi maka kemungkinan adanya rencana untuk proses populasi kehidupan lebih lanjut pada bulan benar-benar bisa menjadi kenyataan, dan oksigen merupakan bagian penting dari sumber kehidupan.

Untuk mewujudkan semua target tersebut semua tim dan pesawat maksimal bisa berfungsi selama dua minggu untuk melakukan penelitian hingga berhasil mengambil sampel untuk selanjutnya bisa semua ahli teliti lebih lanjut.

Pada sisi lain, untuk mewujudkan semua rencana ini maka desain teknologi berupa rover memiliki sederetan eksperimen utama agar hasil lebih maksimal. Salah satunya dalam melakukan analisis spectrometer secara detail terhadap komposisi utama dari mineral dalam permukaan bulan tersebut.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini