7 Aliran dalam Islam dengan Pandangan Berbeda

Belakangan banyak orang yang menanyakan 7 aliran dalam islam. Menurut sebuah hadits Nabi Muhammad SAW, suatu hari Islam akan terbagi menjadi 73 aliran.

Setiap kelompok akan menafsirkan Islam sesuai dengan penafsirannya masing-masing. Sejatinya, setiap kelompok Islam saat ini memiliki keyakinan dan pendapat yang beragam.

Baca juga : Hukum-hukum dalam Islam dari Sumber Hingga Pembagiannya

Hukum musik, fikih, politik, tasawuf, aqidah, dan lain-lain adalah contohnya. Memahami berbagai aliran Islam akan memudahkan kita sebagai umat Islam untuk menentukan ideologi dan prinsip yang dianut oleh masing-masing organisasi. Bahkan sulit untuk melabeli pandangan kelompok lain.

Di zaman Rasulullah SAW, berbagai perbedaan pandangan pasti dikonsultasikan secara langsung kepada beliau.Tidak dapat dipungkiri bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, mulai muncul perpecahan pendapat yang akhirnya membentuk aliran, mazhab, atau sub mazhab. Ini termasuk kehadiran nabi-nabi palsu.

Mayoritas umat Islam di Indonesia mendukung Ahlussunnah wal Jamaah. Dengan agama Asy’ariyah, mazhab Syafi’i dalam fiqih, dan tasawuf dengan mengikuti ajaran Imam Al-Ghazali.

Selama konflik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Gubernur Syam Muawiyah, Islam mengalami perpecahan untuk pertama kalinya. 

Karena mereka menolak untuk tunduk pada kepemimpinan khalifah Ali di Madinah. Orang-orang yang menolak ikut tahkim (perundingan) akhirnya bubar dan disebut sebagai kelompok Khawarij.

7 Aliran dalam Islam yang Harus Kita Ketahui

Lalu apa saja aliran Islam yang kini ada? Simak mengenai 7 aliran dalam Islam dengan pandangan yang berbeda berikut ini:

Khawarij

Khawarij adalah 7 aliran dalam Islam yang pertama. Sebagai aliran Islam paling awal yang dapat dilihat. Mereka muncul ketika para pengikut Nabi Muhammad SAW berusaha untuk menilai sejauh mana mereka dapat menyimpang dari norma-norma ideal dan tetap disebut muslim.

Mereka adalah mantan pengikut Khalifah Ali yang memberontak sebagai protes. Menurut moto mereka, “penghakiman hanya milik Tuhan.” Ali dibunuh pada tahun 661 oleh seorang Khawarij yang ingin membalas dendam.

Khawarij berpendapat bahwa setiap Muslim, terlepas dari keturunan atau ras, memenuhi syarat untuk menjadi khalifah jika mereka murni secara moral. Adalah tanggung jawab umat Islam, katanya, untuk memberontak dan menggulingkan para khalifah yang berdosa.

Syiah

Syiah adalah 7 aliran dalam Islam terbesar kedua. Sudut pandang ini sangat kontras dengan Islam Sunni, yang berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW tidak menunjuk pengganti sebelum kematiannya.

Islam Syiah didasarkan pada hadits. Syiah berpikir Ali seharusnya menggantikan Muhammad sebagai pemimpin spiritual dan politik Islam.

Keyakinan ini berkembang menjadi gagasan imamah, yang berpendapat bahwa keturunan terpilih Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Ahl al-Bayt, adalah penguasa atau Imam yang sah.

Muktazilah

Muktazilah, juga dikenal sebagai Ahl al-Adl wa al-Tawd, adalah sebuah kelompok Islam yang muncul di awal sejarah sebagai akibat ketidaksepakatan atas kepemimpinan Ali. Setelah kematian Utsman bin Affan, khalifah ketiga.

Mereka menempati jalan tengah antara Khawarij dan Syiah. Frasa ini juga terkait dengan teologi spekulatif (kalm) Islam Sunni yang muncul di Basra dan Bagdad pada abad ke-10 Masehi.

7 aliran dalam Islam ini membentuk gaya rasionalisme Islam yang dipengaruhi oleh filsafat Yunani Kuno dan didasarkan pada tiga prinsip utama yaitu kesatuan dan keadilan Tuhan, kebebasan bertindak manusia, dan penciptaan Alquran. 

Sebuah kelompok yang terkenal karena menentang gagasan Al-Quran mengenai tidak diciptakan dan abadi bersama dengan Tuhan.

Murjiah

Menurut Murji’ah, hanya Tuhan yang berhak menentukan murtad atau tidaknya seorang muslim. Akibatnya, umat Islam harus mempraktekkan penundaan penghakiman atas pelaku dosa besar dan tidak membuat tuduhan kafir.

Mereka juga percaya bahwa perbuatan baik atau kelalaian manusia tidak ada hubungannya dengan agama seseorang. Orang yang tidak melakukan ketaatan lain tidak akan dihukum di akhirat jika mereka menjaga kemurnian imannya.

Qadariyah

Qadariyah adalah julukan menghina yang digunakan oleh ulama Islam awal yang menyatakan bahwa manusia memiliki kehendak bebas. Ungkapan ini berasal dari (Qadar), yang berarti adalah kekuatan.

Rislat al-qadar il Abd al-Malik adalah sumber abad pertengahan yang menjadi dasar informasi tentang Qadariya.

Jabariyah

7 aliran dalam Islam selanjutnya berbanding terbalik dengan Qodariyah. Jabariyah adalah aliran filsafat Islam awal yang berpendapat bahwa manusia diatur oleh takdir dan tidak memiliki pilihan atau kehendak bebas.

Jabariyah didirikan di Basra di bawah dinasti Umayyah. Ungkapan tersebut berasal dari akar bahasa Arab j-b-r, yang berarti seseorang yang dipaksa atau dipaksa oleh takdir.

Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah terdiri dari para mufassir, ulama hadits, dan ulama fikih. 

Mereka adalah orang-orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada sunnah Nabi dan sunnah khulafaur rasyidin. 7 aliran dalam Islam ini diajarkan kepada mayoritas umat Islam di Indonesia.

Sikap Ahlus Sunnah wal Jamaah, yang menyeimbangkan Nash (Al Qur’an dan Hadits) dan Akal (Ijma’ dan Qiyas). Muslim Sunni adalah nama lain dari aliran ini.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini