Aktivitas Umat Hindu Sehari-hari di Bali Maupun Secara Umum

Primaradio.co.id – Seperti masyarakat beragama lain, aktivitas umat Hindu sehari-hari yang paling umum juga dimiliki agama tersebut. Layaknya salat 5 waktu pada agama Islam, penganut Hindu juga memiliki aktivitas ibadah rutin.

Baca juga : Pernikahan Beda Agama Menurut Islam Apakah Boleh di Indonesia?

Pada artikel ini, akan kami bahas mengenai berbagai kegiatan rutin tersebut. Mulai dari yang umumnya warga Bali lakukan, hingga berbagai kegiatan keagamaan lainnya seperti Hari Suci Siwaratri dan Nyepi.

Umat Hindu Bali umum melakukan kegiatan meliputi Mesodan, Mejejaitan, hingga Metanding. Sedangkan kegiatan keagamaan lain yang akan kami bahas, terdapat 14 jenis, termasuk berbagai Hari Suci.

Aktivitas Umat Hindu Membuat Warga Bali Umum Melakukan 3 Kegiatan Ini

Pertama ada lima aktivitas rutin umat hindu Bali yang perlu kalian ketahui. Termasuk membuat keperluan keagamaan, pengaturan sesajen untuk upacara keagamaan, dan beberapa lain yang kami jelaskan di bawah ini:

Mejejaitan

Apabila dari namanya, mejejaitan pada dasarnya sama dengan istilah “Menjahit”. Sehingga merupakan kegiatan membuat berbagai sarana untuk persembahyangan. Sarana ini umumnya dari janur atau daun kelapa.

Selain janur, umum juga terbuat dari ental dengan berbagai pendukung lain misalnya buah dan bunga. Hanya perempuan yang umum melakukan mejejaitan, bahkan mereka telah belajar cara pembuatannya sedari kecil. 

Mesodan

Aktivitas umat Hindu sehari-hari berikutnya adalah mesodan. Merupakan tradisi persembahan saat pagi yang biasanya masyarakat Bali lakukan. Mereka akan melengkapinya bersama dengan dupa dan canang.

Aktivitas lain saat mesodan ini adalah dengan melafalkan mantra persembahan. Selain itu umat melakukan gerakan ngayap, tepatnya jari melakukan gerakan maju mundur. Saat sore, umat mengambil persembahan, sebutannya adalah sodan.

Mesaiban

Mesaiban atau ngejot merupakan istilah yang mengacu tentang pelaksanaan yajna sesa, suatu Yajna harian masyarakat Bali. Yaitu suatu tradisi dengan meletakkan nasi berikut lauk di atas potongan daun kecil.

Nasi tersebut selanjutnya mereka tempatkan di luar rumah. Pelaksanaan aktivitas umat Hindu sehari-hari ini setelah selesai memasak dan sebelum makan. Tujuannya untuk menunjukkan rasa syukur atas pangan yang mereka dapatkan.

Yadnya sesa merupakan sebutan lain dari mesaiban, menjadi yadnya paling sederhana dari realisasi Panca Yadnya. Merupakan persembahan paling sederhana, sehingga sarana juga tersedia secara sederhana.

Umat Hindu Bali Melaksanakan 2 Aktivitas Harian Lainnya

Selain mejejaitan, mesodan, serta mesaiban, masih ada beberapa aktivitas yang umum masyarakat Bali lakukan. Yaitu mebanten canang dan metanding, berupa kegiatan sebelum ibadah serta pengaturan sesajen dengan detail berikut:

Mebanten Canang

Mecanang atau mebanten menjadi tradisi keagamaan lainnya dari masyarakat Bali. Mebanten sendiri merupakan wujud bakti seorang hamba kepada Hyang Widhi Wasa serta manifestasinya, pelaksanaannya adalah sebelum persembahyangan.

Pelaksanaan aktivitas umat Hindu sehari-hari ini tidak hanya di Bali, tetapi secara umum juga. Saat melakukannya, perlu melengkapi bahan-bahan seperti tirta, dupa, canang, serta bunga.

Terkadang kalian juga akan mendapati permen maupun biscuit kecil dalam pelinggih atau tempat bahan-bahan tersebut. Tidak hanya perempuan, terdapat pula laki-laki yang terkadang melaksanakan ibadah harian tersebut.

Metanding

Selanjutnya ada metanding, suatu keterampilan dalam menata berbagai bahan upacara yadnya atau sesajen, menjadi suatu keutuhan banten. Sehingga kegiatannya berupaya pengaturan sesajen untuk keperluan upacara keagamaan.

Aktivitas umat Hindu sehari-hari ini sebenarnya umum juga masyarakat Sulawesi Tengah lakukan. Nantinya metanding ini umum terbuat dari jejaitan daun pisang, selanjutnya ada taburan bunga pada bagian atas.

Proses pembuatan metanding sendiri yang melakukan lebih dari satu orang. Apalagi saat metandingnya kompleks, khususnya saat pelaksanaan upacara besar. Pembuatan metanding ini menjadi kemampuan wajib untuk perempuan Bali.

Salah satu contohnya adalah menjelang Hari Raya Galungan, maka masyarakat akan melakukan metanding. Yaitu membuat danten atau persembahan serta sarana persembahyangan yang pelaksanaannya di Pura.

Ini 6 Aktivitas yang Dilakukan Nyepi Hingga Galungan

Selain aktivitas umat Hindu sehari-hari, kami juga akan membahas berbagai kegiatan yang penganut agama tersebut lakukan saat hari suci. Termasuk saat Nyepi, Siwaratri, hingga Pagerwesi.

Siwaratri

Merupakan hari suci untuk memperingati Dewa Siwa. Umat akan berpuasa serta begadang sepanjang malam saat pelaksanaannya. Kemudian mereka akan melantunkan mantra suci Pancaksara saat malam penuh.

Nyepi

Perayaan Nyepi adalah setiap Tahun Baru Saka, merupakan penyucian dewa-dewa yang ada di pusat samudera. Saat melaksanakannya, masyarakat akan melakukan tapa brata penyepian. Yaitu berdiam diri dalam 24 jam.

Selain itu, terdapat empat pantangan selama waktu berdiam diri tersebut. Pertama Amati Karya, yaitu pantangan melakukan aktivitas umat Hindu sehari-hari. Selain itu ada Amati Lelungan, Geni, serta Lelanguan.

Galungan

Merupakan peringatan hari kemenangan Dharma atau kebaikan, melawan Adharma atau kejahatan. Sebagai ungkapan syukur, mereka akan memberi persembahan kepada Dewa Bhatara dan Sang Hyang Widhi.

Kuningan

Kuningan menjadi bagian dari Galungan, tepatnya 10 hari setelah Galungan. Menjadi hari untuk memohon keselamatan, keberkahan, serta kesejahteraan. Penganut Hindu akan membuat nasi kuning, bentuk lambang kemakmuran. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini