Sejarah 4 Kerajaan Buddha di Nusantara Paling Berpengaruh

Kerajaan Singasari 

Kerajaan Singasari 

Bagian dari 4 kerajaan Buddha di nusantara lainnya adalah kerajaan Singhasari. Menurut prasasti Kudadu nama resmi dari kerajaan Singasari adalah kerajaan Tumapel dengan ibukota kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.

Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya bernama Kertanagara sebagai Yuwaraja atau putra mahkota dan mengganti ibu kota kerajaan menjadi Singhasari. Nama Singhasari menjadi lebih terkenal dibandingkan nama Tumapel.

Awalnya kerajaan Tumapel awalnya merupakan sebuah daerah di bawah kerajaan Panjalu. Saat itu yang memimpin Tumapel adalah Tunggul Ametung yang dibunuh oleh pengawalnya bernama Ken Arok.

Selain itu, Ken Arok juga menikahi istri dari Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Tidak hanya itu, Ken Arok juga bertekad untuk melepas Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kediri.

Sebagai bagian dari 4 kerajaan Buddha di nusantara, Singhasari memiliki sejarahnya. Awalnya sempat adanya perseteruan antara Kertajaya yang merupakan raja kerajaan Kediri dengan kaum brahmana.

Kemudian, para brahmana bergabung dengan Ken Arok dan mengangkatnya menjadi raja pertama Tumapel. Sebagai raja, Ken Arok mendapatkan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi hingga berhasil memenangkan perang melawan kerajaan Kediri.

Sementara itu, menurut Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara menyebutkan pendiri kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Kemungkinan nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa.

Baca juga : Buddhisme Humanistik: Kebijaksanaan Spiritual dan Pelayanan Manusia

Mengetahui sejarah perkembangan kerajaan Buddha di Nusantara sebagai salah satu yang tidak bisa dilupakan. Karena hal itulah penting untuk Anda memahami sejarah 4 kerajaan Buddha di nusantara. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini