Fakta dan Sejarah tentang Kolam Siloam yang Perlu Anda Ketahui

Kolam Siloam merupakan salah satu spot penting di Yerusalem terutama bagi penganut agama Kristen dan Yahudi. Situs ini menyediakan air masyarakat sejak periode Nabi Daud. Memiliki sejarah panjang dan hingga kini jadi tujuan wisata religi wajib. 

Baca juga : Ayat Alkitab tentang Bersyukur sebagai Pengingat

Seluruh penjuru kota Yerusalem menggunakan sumber air ini dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu sumber air suci ini penting untuk upacara-upacara di Bait Allah. Dalam kitab suci menyebut beberapa kali mengenai kolam ini menandakan banyak fakta menarik di dalamnya.

Melihat ukurannya besar kurang lebih 1 hektar, kemungkinan ribuan orang pernah berkumpul di tempat ini. Beberapa kisah berkaitan dengan Yesus juga menjadi pembahasan dalam Yohanes 9 Kitab Perjanjian Baru, dimana Yesus menunjukkan mukjizat-Nya. 

Kolam Siloam Menurut Alkitab

Kolam Siloam Menurut Alkitab

Alkitab menyebut beberapa kali mengenai Kolam Siloam. Bagi pemeluk agama Nasrani terdapat nilai spiritual khusus sebab merupakan tempat Yesus melakukan mukjizat. Injil menyebutkan bahwa Yesus melihat orang buta sejak lahir.

Para murid-Nya kemudian menanyakan: “Rabi, siapakah yang telah berbuat dosa, orang ini atau orang tuanya sehingga dirinya terlahir buta?” Yesus menjelaskan butanya bukan dari akibat dosa orang tersebut maupun orang tuanya.

Yesus mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah yang harus terjadi dalam diri orang tersebut. “Aku harus mengerjakan apa yang jadi pekerjaan Allah sebab Dia telah mengutus Aku. Selama aku berada dalam dunia maka akulah terang dunia”.

Setelah mengatakan hal tersebut, Yesus kemudian meludah ke arah tanah lalu mengaduknya dan mengoleskan pada kedua mata orang buta tadi. Yesus lalu memerintahkan “Pergilah! basuh dirimu di Kolam Siloam”. 

Orang buta tersebut mengikuti perkataan Yesus dan langsung membasuh diri. Setelah kembali, orang buta sejak lahir tersebut sudah dalam keadaan membuka mata dan dapat melihat dunia. 

Mengetahui Sejarah Kolam Siloam

Kata Siloam berarti “yang diutus”. Terdapat sebuah terowongan yang menghubungkan kolam ini dengan sumber air Gihon. Dua orang pemuda pada tahun 1880 pernah menemukan sebuah prasasti.

Menurut penemuan prasasti tersebut terungkap bahwa terjadi penggalian terowongan pada kedua ujungnya. Pembuatan terowongan terjadi tidak lama sebelum tahun 701 SM. Yaitu pada saat Sanherib mengepung kota Yerusalem.

Pembangunan terowongan tersebut merupakan salah satu bagian dari sistem pertahanan kota. Selain terowongan, terdapat juga sebuah menara yang pada saat itu ambruk. Menara yang mendatangkan petaka tersebut juga menjadi kubu pertahanan. 

Pembangunan terowongan bernama Hizkia tersirat dalam Kitab Yesaya pasal 22:6. Kitab ini mengatakan bahwa untuk “mengumpulkan air kolam bawah”. Tertulis dalam bagian lain Alkitab bahwa raja Hizkia “Membuat kolam dan saluran kemudian mengalirkan air ke dalam kota.”

Sementara Yesaya 8:6, menyebutkan bahwa air dari Kolam Siloam mengalir dengan lambat. Siloam sendiri berasal dari bahasa Yunani, sementara asal katanya adalah Syiloah dari bahasa Ibrani. 

Dalam perkembangannya ada upaya untuk remodeling atau perbaikan substansial pada kolam sekitarnya. Perbaikan tersebut atas perintah Ratu Aelia Eudocia masa kekaisaran Bizantium abad ke-5 Masehi.

Namun setelahnya tidak lagi digunakan dan hanya menjadi puing-puing yang masih ada hingga sekarang. Terdapat tembok mengelilingi puing-puing tersebut pada semua sisi. Kecuali pada sisi gerbang menuju terowongan Hizkia yang atasnya melengkung.

Tahun ini Departemen Purbakala Israel, City of David Foundation serta Departemen Taman nasional Israel mengumumkan pembukaan Kolam Siloam. Nantinya situs penting bagi orang Kristen dan Yahudi tersebut terbuka untuk umum.

Fakta Mengenai Kolam Siloam

Situs kebanggaan kota Yerusalem tersebut selain menyimpan sejarah panjang bernilai spiritual juga memiliki fakta menarik. Bukan hanya berisi air sebagai sumber penghidupan, namun lebih dari itu.

  1. Tempat Bersuci Peziarah

Pada 2.000 tahun lalu, para peziarah Yahudi mensucikan diri di situs ini sebelum memasuki Second Temple atau Bait Suci kedua. Hal ini menurut pendeta berkebangsaan Amerika, John Hagee, founder sekaligus ketua Christian united for Israel. 

  1. Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat sejak Ribuan Tahun Lalu

Pembangunannya sejak 2.700 tahun lalu pada awalnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Israel. Sumbernya berasal dari mata air Gihon yang seluruhnya tersimpan melalui terowongan bawah tanah. 

  1. Pernah Mengalami Renovasi

Memiliki peran krusial, kola mini pernah mengalami renovasi serta pelebaran. Renovasi terjadi pada 2.000 tahun lalu yaitu periode akhir Second Temple. 

  1. Mengalami Beberapa Kali Ekskavasi

Sepanjang sejarah perkembangan Kolam Siloam para arkeolog sempat melakukan ekskavasi. Tahun 1890, arkeolog Britania-Amerika pimpinan F.J Bliss dan A.C Dickey melakukan ekskavasi dan berhasil mengungkap pijakan kolam. 

Tahun 1960, Kathleen Kenyon, arkeolog Britania Raya juga melakukan ekskavasi pada situs tersebut. Kemudian tahun 2004, Jerusalem Gihon Water Company juga melakukan pekerjaan infrastruktur untuk mengungkap pijakan kaki.

  1. Terbuka untuk Turis

Turis sudah boleh mengunjungi situs ini dengan memulai perjalanan dari titik paling selatan Kota Silwan. Perjalanan akan berakhir di Tembok Ratapan (Western Wall). Selain melihat situs bersejarah, Turis juga bisa melihat langsung proses ekskavasi.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini