Ratib Al Athos : Teks Arab dan Latin PDF serta Manfaatnya

Dzikir mengingat Allah merupakan amalan ibadah yang ringan dilakukan namun berat ganjaran pahalanya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Ada banyak bentuk dzikir yang biasa diamalkan oleh masyarakat secara luas, salah satunya adalah ratib al athos atau yang biasa ditulis sebagai ratib al athas.

Ratib al athos adalah bentuk dzikir yang banyak dibaca di pesantren-pesantren tanah air bersama dengan ratib al hadad. Banyak ulama yang menyarankan kaum muslimin untuk membaca ratib ini agar dapat dekat dengan Allah. Selain itu, membaca ratib secara rutin juga bisa memberi ketenangan pada jiwa.

Ada banyak keutamaan ratib al athos yang diajarkan oleh para ulama salaf dan ulama muktabar. Ratib ini disebut dapat menjadi wasilah bagi terkabulnya doa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Apalagi ratib ini memang dikumpulkan dari ayat Al Qur’an dan juga hadis shahih Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Apa yang Dimaksud dengan Ratib?

Apa yang Dimaksud dengan Ratib

Pengertian ratib adalah penjagaan secara rutin yang dilakukan dalam rangka melindungi segala sesuatu  maupun penjagaan terhadap seseorang. Ratib secara bahasa berasal dari akar kata rotaba, yartubu, rutuban yang bermakna diam, kokoh dan tetap.

Ratib berbeda dengan ratiban. Ratiban merupakan kegiatan atau acara yang dilakukan dalam rangka pembacaan ratib. Ada berbagai jenis bacaan dzikir ratib yang disusun oleh ulama ahlus sunnah wal aswaja.

Ratib al athos salah satu jenis ratib yang cukup termasyhur dan banyak diamalkan di lembaga pendidikan Islam tanah air, masjid, surau, pengajian dan lainnya.

Ulama besar ‘Alwi al Haddad menjelaskan makna ratib sebagai kumpulan berbagai ayat-ayat Al Qur’an berupa doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca serta untaian kalimat dzikir yang dikumpulkan dari hadis Rasulullah shalallahu alahi wa sallam.

Ratib biasa dibaca atau diwiridkan berulang-ulang karena merupakan salah satu bentuk ibadah agar mendekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Banyak ulama dan kaum muslimin yang yakin bahwa rutin membaca dzikir ratib al athos akan mendatangkan banyak hikmah dan kebaikan bagi kesehatan jiwa.

Sejarah Ratib Al Athos

Sejarah Ratib Al Athos

Apa itu dzikir ratib al athos? Sebelum membahas isi dzikir atau doa wirid yang biasa dibaca oleh kaum muslimin tersebut, ada baiknya kita melihat sejarah singkat penulisan hingga awal mula diamalkannya bacaan doa dzikir satu ini.

Pembuat ratib al athos adalah seorang ulama besar bernama Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas. Beliau mengumpulkan wirid (awrad) dari ayat-ayat Al Quran dan hadist yang memang dianjurkan untuk digunakan sebagai doa atau memiliki keutamaan luar biasa untuk dibaca secara rutin.

Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas merupakan seorang ulama luar biasa yang lahir di Masyad, Hadramaut, Yaman di tahun 1572 M atau 992 H. Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas meninggal dunia pada tahun 1652 M atau 1072 H.

Keilmuan beliau dan keshalehan Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas yang luar bisanya membuatnya mendapat julukan azizu al manal wa fathu babi al wishal yang artinya adalah anugerah serta keagungan dan pembuka pintu tujuan atau maksud.

Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas adalah guru dari banyak ulama besar pada masanya seperti Habib Abdullah bin ‘Alawi al Haddad yang juga membuat ratib termasyhur hingga hari ini, yakni ratib al haddad.

Murid beliau yang lain adalah Syekh ‘Ali bin ‘Abdullah Bara’as yang menulis kitab syarah ratib al athos berjudul Tanbih al Ghafil wa Taraqqi al Washil.

Meskipun dikenal memiliki keilmuan yang luar biasa luas dan juga wara’ (hati-hati dalam berbagai urusan), beliau adalah pribadi yang khumul serta tidak begitu menonjolkan dirinya.

Oleh karena itu tidak heran jika karya Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas yang bisa ditemukan dan digunakan hingga hari ini hanyalah kumpulan dzikir dan doa ratib al athos.

Karya berupa kumpulan doa dan wirid yang ditulis oleh Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas adalah amalan induk dari keluarga bermarga al Atthas yang rutin dibaca secara turun-temurun. Bahkan bacaan ini akan diijazahkan oleh para habaib ke daerah yang menjadi tempat mereka berdakwah.

Salah satu kisah yang terkenal dari sejarah awal mula ratib al athos ini adalah ketika Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas  didatangi oleh sekelompok orang. Orang-orang tersebut mengeluh kepada Habib Umar mengenai kesulitan hidup yang mereka hadapi.

Selanjutnya Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas menganjurkan kepada mereka agar rutin membaca ratib al athos serta berdzikir membaca bacaan tauhid “La ilaha illa Allah“. Orang-orang tersebut kemudian pulang dan mengamalkan dzikir yang diajarkan oleh Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas.

Alhamdulillah, atas izin Allah, orang tersebut pun berangsur-angsur diberikan kelapangan rezeki oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Kumpulan Dzikir dan Doa di Dalam Ratib Al Athos

Kumpulan Dzikir dan Doa di Dalam Ratib Al Athos

Apabila Anda ingin mencoba untuk mengamalkan dzikir yang disusun oleh Habib Umar bin Abdurrahman al Atthas, pada artikel ini sudah dituliskan secara lengkap ratib al athos Arab. Dzikir di bawah terdiri dari ayat Quran, sholawat, asmaul husna, istighfar dan doa.

اَلْفَاتِحَةُ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ, اَعُوذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ…) الخرسُوْرَةُ الْفَاتِحَة

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini