Sejarah Masjid Dome of The Rock di Palestina

Primaradio.co.id –  Masjid Dome of The Rock atau Kubah Emas merupakan salah satu tujuan wisata turis mancanegara yang datang ke Palestina. Tidak hanya karena memiliki bangunan megah dan kubah yang indah, masjidnya juga memiliki sejarah sangat panjang.

Baca Juga : 5 Fakta Menarik Masjid di Jerman yang Wajib Diketahui

Masjidnya sendiri sudah berdiri sejak tahun 691 Masehi sehingga menjadi bangunan Islam tertua di dunia. Dalam kubahnya terdapat batu Ash-Shakhrah yang merupakan tempat suci bagi umat Yahudi dan Islam.

Cukup banyak orang yang mengira bahwa masjid Dome of The Rock sama dengan Masjidil Aqsa, padahal keduanya berbeda. Masjidil Aqsa merupakan nama keseluruhan kompleks, sementara Kubah Emas adalah salah satu bangunan kompleksnya.

Kubah Emas memiliki bentuk Oktagonal atau persegi delapan, sementara struktur bangunannya merupakan arsitektur khas Bizantium abad ke-7. Setiap tahapan pembangunan masjidnya sekaligus menunjukkan gaya arsitektur yang berbeda-beda.

9 Sejarah Masjid Dome of The Rock

Sejarah Masjid Dome of The Rock

Menjadi bangunan Islam paling tua, tidak mengherankan jika masjid ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Berikut adalah peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi dan menjadi sejarah penting kalian ketahui.

Pra-Islam

Kompleks Al-Aqsa juga terkenal dengan sebutan Bukit Bait bagi umat Yahudi, merupakan lokasi Bait Suci kedua. Romawi menghancurkan bangunannya tahun 70 M, lalu menjadi kuil pemujaan Dewa Jupiter tahun 135 M.

Pada masa Kaisar Konstantinus Agung, Kristen menjadi agama resmi Romawi sehingga terjadi peruntuhan kuil Dewa Jupiter. Tahun 320, Kaisar Konstantinus Agung membangun Gereja Makam Kudus.

Tahun 610, Kekaisaran Sasania Persia mengalahkan Romawi dan merebut Palestina, kemudian membangun kembali Bait Suci. Lima tahun setelahnya, Romawi mengambil alih Palestina, umat Kristen menghancurkan Bait Suci dan menjadikannya tempat pembuangan sampah.

Isra’ Mi’raj

Sebelum adanya bangunan masjid Dome of The Rock, Nabi Muhammad SAW menggunakan batu fondasi sebagai pijakan untuk naik ke langit. Batu tersebut menjadi kiblat bagi umat Yahudi dan Islam sebelum berpindah ke arah Ka’bah.

Isra’ Mi’raj sendiri terjadi ketika periode akhir kenabuan di Makkah sebelum Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah. Menurut mayoritas ulama, peristiwa besar ini terjadi tahun pertama hijrah, yaitu antara 620-621 M.

Al-Mubarakfuri menyebutkan bahwa terdapat 6 pendapat berbeda mengenai waktu terjadinya Isra’ Mi’raj. Meskipun demikian, masih belum pasti waktu dan tanggal terjadinya peristiwa naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit.

Masa Kekhalifahan

Masjid Dome of The Rock tidak terlepas dari peristiwa penaklukan kepemimpinan Yerusalem oleh umat Islam tahun 638 Masehi saat masa Khalifah Umar bin Khattab. Dalam Perjanjian Umariyah, tidak ada pertumpahan darah oleh tentara Islam.

Pada saat itu, Sophronius menemani Umar menuju Gereja Makam Kudus dan memberikan izin untuk shalat di dalamnya. Umar menolak dan lebih memilih beribadah di Masjid Al Aqsa yang saat itu masih berupa puing-puing.

Pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah ini, pembangunan besar-besaran terjadi di kompleks Masjidil Al-Aqsa. Pemerintah juga memerintahkan pendirian bangunan untuk menaungi batu fondasi, kemudian menamakannya Kubah Shakhrah.

Pembangunan Awal

Masa pemerintah Khalifah Abdul Malik dan putranya yaitu Al-Walid melakukan pembangunan masjid Dome of The Rock pada tahun 687. Biaya pembangunannya bahkan mencapai tujuh kali pemasukan pajak tahunan mesin.

Terdapat penambahan pada bagian dalam kubahnya berupa kaligrafi Kufi, sedangkan arsitektur dan mozaiknya mengikuti pola gereja Romawi. Tercatat bahwa pembangunannya selesai tahun 70 H atau 691-691 M.

Masa Abbasiyah dan Fatimiyah

Pada awalnya bangunan ini berupa kubah terbuka tanpa adanya dinding, hingga terjadi pembangunan kembali saat masa Abbasiyah. Lokasi kubah Shakhrah kemudian mulai memiliki dinding penutup.

Bangunan ini sempat hancur karena terjadi gempa bumi tahun 808 dan 816, lalu Kubahnya juga ikut rusak karena gempa bumi tahun 1015. Pembangunan ulang masjidnya terjadi tahun 1022-1023, sementara perbaikan mozaik bagian atas dan bangunannya pada 1027-1028.

Perang Salib

Sejarah dari masjid Dome of The Rock juga tidak terlepas dari peristiwa Perang Salib, yaitu kemenangan umat Kristen tahun 1099. Kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen, sementara umat Islam harus berlindung di masjidil Aqsa.

Setelah peristiwa Perang Salib, Kerajaan Kristen Yerusalem berdiri, Masjid Qibli berubah menjadi istana kerajaan bernama templum Salomonis atau Kuil Sulaiman. Sementara itu Kubah Emas berubah menjadi gereja bernama Templum Domini atau Bait Tuhan.

Ayyubiyyah Mamluk

Umat Islam kembali merebut kepemimpinan Yerusalem ketika masa Shalahuddin pada hari Jumat, 2 Oktober 1187. Kompleks Al-Aqsa, termasuk masjid Dome of The Rock kembali seperti sedia kala yaitu untuk beribadah bagi umat Islam.

Lambang salib yang berada di atas Kubah Shakhrah kemudian berganti menjadi bulan sabit emas. Keponakan Salahuddin al-Malik al-Mu’azzam Isa juga melakukan perbaikan lainnya di kompleks Al-Aqsa serta menambahkan serambi muka di bangunan Al-Qibli.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini