Jenis penyakit menular disebabkan oleh agen penyebab tertentu, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Contoh penyakit menular meliputi flu, tuberkulosis, demam berdarah cara penularannya bisa melalui udara, air, kontak langsung, atau vektor seperti nyamuk.
Baca juga: Gejala Penyakit Liver yang Perlu Diperhatikan Khusus
Penyakit menular menyebar melalui berbagai cara umum melibatkan kontak langsung antara individu, tetesan udara dari batuk atau bersin. Sentuhan dengan permukaan terkontaminasi, atau melalui vektor seperti nyamuk membawa parasit penyebab penyakit.
Mengenal Ragam Jenis Penyakit Menular dan Penyebab Terjadinya Penularan
Jenis penyakit dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis individu yang terkena. Beberapa sembuh dengan sendirinya, sementara yang lain dapat menjadi kronis atau bahkan fatal.
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menular melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Orang yang menghirup udara terkontaminasi tersebut dapat menjadi terinfeksi.
Jenis penyakit menular pada TBC bervariasi, mulai dari batuk kronis, demam, penurunan berat badan, hingga keringat malam. Diagnosis biasanya melibatkan pemeriksaan dahak, tes darah, dan pemeriksaan pencitraan seperti sinar-X dada.
Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) adalah vaksin membantu melindungi individu dari infeksi TBC. Vaksin ini sering diberikan pada anak-anak di berbagai negara meskipun BCG tidak memberikan perlindungan sepenuhnya.
Tuberkulosis disembuhkan dengan pengobatan antibiotik yang tepat dan lengkap. Pengobatan TBC biasanya melibatkan beberapa jenis antibiotik dan memerlukan kepatuhan tinggi dari penderita untuk menghindari resistensi obat.
Deteksi dini sangat penting untuk pengobatan yang berhasil. Semakin cepat TBC dideteksi, semakin baik hasil pengobatannya penderita mendapat pengobatan dini juga dapat mengurangi risiko penularan kepada orang lain.
World Health Organization (WHO) berperan penting dalam mengatasi masalah TBC secara global. WHO memberikan pedoman dan dukungan untuk program pencegahan, deteksi dini, pengobatan TBC di berbagai negara.
Demam yang disebabkan oleh virus dengue gigitan nyamuk Aedes aegypti
Jenis penyakit menular demam berdarah disebabkan oleh virus dengue termasuk dalam keluarga Flaviviridae. Virus ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ketika nyamuk menggigit orang terinfeksi, virus masuk ke dalam tubuh menyebabkan infeksi.
Gejala demam berdarah dapat bervariasi, mulai dari demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam, hingga pendarahan internal. Demam berdarah berkembang menjadi sindrom syok dengue, merupakan kondisi medis darurat.
Setelah terinfeksi oleh satu jenis virus dengue, tubuhnya akan mengembangkan kekebalan terhadap virus tersebut seumur hidup. Namun, kekebalan tersebut hanya berlaku untuk jenis virus yang sama masih bisa terinfeksi oleh tiga jenis virus dengue lainnya.
Jenis penyakit menular dengan pencegahan demam berdarah melibatkan upaya untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, tindakan pencegahan individu melibatkan penggunaan kelambu, penggunaan repelan nyamuk.
Masyarakat memainkan peran penting pencegahan demam berdarah dengan mengurangi tempat-tempat sarang nyamuk. Penderita demam berdarah perlu segera mencari perawatan medis, terutama jika mengalami gejala berat seperti perdarahan sindrom syok dengue.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) memengaruhi saluran pernapasan
Jenis penyakit menular ISPA mencakup berbagai jenis infeksi memengaruhi saluran pernapasan, termasuk flu, pilek, bronkitis, pneumonia. Infeksi menyerang saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan atau saluran pernapasan bawah bronkus dan paru-paru.
Infeksi pernapasan akut disebabkan oleh berbagai agen infeksi, seperti virus, bakteri, dan kadang-kadang jamur. Virus seperti influenza, rhinovirus, dan adenovirus adalah penyebab umum ISPA, sementara bakteri seperti Streptococcus pneumonia menyebabkan infeksi pneumonia.
Infeksi pada saluran pernapasan atas dapat menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan. Di sisi lain, infeksi pada saluran pernapasan bawah dapat menyebabkan gejala lebih serius seperti batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada.
Anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena ISPA. Anak-anak umumnya memiliki sistem kekebalan belum sepenuhnya berkembang, sedangkan orang lanjut usia memiliki daya tahan tubuh menurun.
Pencegahan ISPA melibatkan kebiasaan hidup sehat, seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga kebersihan lingkungan. Vaksinasi juga membantu mencegah beberapa jenis ISPA, seperti vaksin influenza dan vaksin pneumonia.
