Barbie Down Syndrome sebagai Boneka Pertama

Primaradio.co.idBarbie Down Syndrome sebagai boneka pertama yang mewakili seseorang mengalami Down Syndrome. Bekerja sama dengan National Down Syndrome Society untuk membuat boneka Barbie baru ini di Amerika Serikat.

Baca juga : Apa Itu Teknologi Quantum? Berikut Ulasan Lengkapnya

Model dan mantan bintang sampul Glamour UK yaitu Ellie Goldstein membagikan pesan melalui Instagram-nya tentang boneka Barbie pertama yang mewakili seseorang dengan gejala tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa anak-anak akan bermain dengan boneka dan belajar tentang perbedaan antar manusia. Menurutnya, keberagaman itu penting untuk dipahami.

Mengenal Apa Itu Barbie Down Syndrome

Barbie Down Syndrome

Pembuat mainan multinasional Amerika Mattel telah mengumumkan perilisan Barbie pertamanya dengan Down Sindrom untuk mewakili lebih banyak gadis kecil di seluruh dunia. 

Boneka terbaru merek tersebut akan tersedia untuk pre-order. Model Inggris Ellie Goldstein, yang hidup dengan Down Syndrome juga telah bekerja dengan Gucci, Vogue, dan Adidas.

Merayakan kedatangan boneka baru itu dan mengaku senang ketika melihat mainan itu. Barbie ini dirilis sebagai bagian dari koleksi lengkap Fashionista merek tersebut.

Wajah serta perawakan Barbie Down Syndrome lebih besar dari mainan cantik lainnya untuk mewakili bentuk tubuh banyak wanita penderita Down Syndrome.

Wajahnya lebih terlihat bulat juga memiliki telinga sedikit kecil, hidung lebih rata, dan mata bentuk almond. Telapak tangannya memiliki satu garis, merupakan ciri yang dapat dikaitkan dengan Down Syndrome.

Boneka tersebut mengenakan gaun biru dan kuning dengan pola kupu-kupu, warna yang diasosiasikan dengan kesadaran Down Syndrome.

Kalung pinknya terdiri dari tiga sudut menghadap ke atas, mewakili tiga salinan dari kromosom ke-21. Materi genetik ini menyebabkan sifat-sifat yang terkait dengan kondisi tersebut. 

Symbol dari The Lucky Few adalah Chevron yang terlihat seperti anak panah kecil sudah mewakili orang-orang dari boneka Barbie Down Syndrome tersebut.

Boneka Ini Menggunakan Aksesoris Seperti Dikenakan Down Syndrome

Barbie Down Syndrome

Mattel tidak pernah melewatkan kesempatan dan memilih sepatu Barbie kalian sama pentingnya. Mainan ini memakai ankle brace (alias AFO) warna pink yang serasi dengan aksesoris lainnya.

AFO terutama digunakan di AS untuk anak-anak dengan kondisi tersebut, dan meski tidak semua orang pada sindrom ini memakainya, Mattel memutuskan untuk membawa perlengkapan adaptif untuk dipakai sebagai aksesori bonekanya.

Koleksi Fashionista tahun ini juga termasuk Barbie dengan kawat gigi dan Ken dengan kaki palsu. Barbie memainkan peran penting dalam pengalaman pertama seorang anak sebagai lini boneka paling beragam di pasar.

Telah berkomitmen untuk melakukan bagian untuk membantu memerangi stigma masyarakat melalui Barbie Down Syndrome. Tujuannya adalah memberi semua anak kesempatan untuk melihat diri mereka dalam boneka tersebut.

Sambil mendorong anak-anak untuk bermain bersama boneka tersebut yang tidak sama seperti diri mereka sendiri. Boneka tersebut dipercaya bahwa bermain Bersama boneka di luar pengalaman hidup seorang anak dapat memberikan pemahaman.

Bisa membangun empati jauh lebih besar, serta mengarah pada dunia lebih bisa diterima. Mereka dengan bangga memperkenalkan mainan untuk pengidap gejala tersebut untuk mencerminkan dunia di sekitar.

Barbie Lahir dengan Down Syndrome tapi Masih Terlihat Cantik

Barbie adalah boneka dari brand perusahaan mainan terkenal Amerika Mattel Inc, pada 9 Maret 1959 diluncurkan untuk pertama kali. Barbie Down Syndrome, penciptaan boneka dikreditkan ke pengusaha Amerika Ruth Handler.

Dikemas secara indah juga rapi, mainan tersebut telah banyak dikritik sejak diluncurkan. Kritik terhadap mainan satu ini berpusat pada kekhawatiran bahwa mereka akan melihat mainan tersebut sebagai panutan dan menirunya.

Salah satu kritik paling umum adalah dia mempromosikan gagasan yang tidak realistis tentang citra tubuh wanita.

Ini tidak sepele, tetapi ada bahaya bahwa para gadis akan mencoba meniru segalanya dan melakukan segalanya untuk menurunkan berat badan.

Proporsi tubuh pada boneka Barbie Down Syndrome telah dikaitkan dengan beberapa gangguan makan pada anak-anak, seperti anoreksia (takut makan serta berat badan bertambah).

Seberapa ramping mainan perempuan ini? Menurut perhitungan, boneka standar berukuran 29 cm atau setara dengan 1,75 m dalam skala 1:6. 

Sedangkan lingkar dada diperkirakan mencapai 91 cm, pinggang 46 cm, dan pinggul 84 cm. Menurut sebuah studi oleh Rumah Sakit Pusat Universitas di Helsinki, Finlandia, dalam statistik seperti itu.

Mainan tersebut dianggap lebih kurus dibandingkan dengan perempuan pada tinggi 1,75 m, diperkirakan juga kekurangan 17-22% lemak tubuh yang dibutuhkan untuk seorang perempuan.

Fakta Menarik dari Boneka Down Syndrom

Fakta menarik tentang boneka Barbie Down Syndrome ini adalah agar anak perempuan dapat melihat diri mereka dalam boneka, berikut beberapa fakta diantaranya ialah:

  1. Kolaborasi dengan US NDSS dan Ellie Goldstein

Mattel melakukan kerjasama dengan model Down Syndrome yaitu Ellie Goldstein serta National Down Syndrome Society (NDSS) Amerika Serikat. 

Mattel melakukan banyak perdebatan dan mendapat bimbingan dari NDSS untuk membuat mainan satu ini yang bisa mewakili orang dengan Down Syndrome.

Mainan ini sebagai pengingat bahwa seseorang tidak boleh memandang remeh kekuatan representasi. Ini adalah langkah maju yang besar untuk inklusi juga momen telah di rayakan.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini