Apa Alasannya BI Hilangkan 3 Angka Nol di Uang Baru

Salah satu berita yang cukup viral pada Agustus tahun 2022 lalu adalah mengenai BI hilangkan 3 angka nol di uang baru. Penghilangan tersebut ternyata menimbulkan berbagai spekulasi pada media, sehingga beritanya cukup masif kala itu.

Baca juga: Kecanggihan Satelit Satria 1 Menjadi Kebanggaan Indonesia!

Salah satu dugaan yang muncul adalah karena akan adanya redenominasi pada mata uang di Indonesia kala itu. Karena hal itulah, beberapa pihak kemudian menaruh perhatian lebih pada isu tersebut.

Jika kalian penasaran mengenai informasi tentang BI hilangkan 3 angka nol di uang baru tersebut, silakan simak ulasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini!

Peluncuran Uang Kertas Baru Rupiah oleh BI

Bank Indonesia (BI) pada tahun 2022 lalu resmi mulai mengeluarkan uang baru atau rupiah kertas tahun emisi 2022. Uang baru tersebut terdiri atas pecahan terendah Rp. 1000 sampai pecahan tertinggi Rp. 100 ribu.

Perubahan mengenai BI hilangkan 3 angka nol di uang baru memang tidak akan terlihat langsung menggunakan mata telanjang pada visual uang di masyarakat. Namun, perbedaan tersebut bisa kalian lihat ketika melakukan tindakan penerawangan pada pecahan itu.

Ketika melakukan tindakan terawang, maka terlihat bahwa 3 angka nol di bagian paling akhir pecahan sudah tidak ada lagi. Misalnya saja saat menerawang uang pecahan Rp. 100 ribu, maka kalian hanya akan melihat wajah Soekarno, Moh. Hatta, serta angka Rp. 100.

BI hilangkan 3 angka nol di uang baru tersebut juga berlaku pada pecahan rupiah lainnya, yaitu Rp. 1000, Rp. 2000, Rp. 5000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, serta Rp. 50.000.

Karena perubahan tersebut, maka ketika kalian sedang melakukan terawang untuk memastikan keaslian uang, jangan langsung beranggapan bahwa alat tukar yang sedang beredar adalah palsu.

Setelah melihat penjelasan mengenai perilisan tersebut, kalian tentu bertanya-tanya mengenai alasan Bank Indonesia melakukan hal ini.

Penyebab BI Hilangkan 3 Angka Nol di Uang Baru 

Marlison Hakim selaku Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI menyampaikan bahwa keputusan BI hilangkan 3 angka nol di uang baru adalah kesengajaan, karena bank sentral hendak mengubah sistem pengamanan rupiah tahun emisi 2022 tersebut.

Salah satu unsur pengaman pada rupiah di tahun emisi 2022 tersebut ialah adanya electrotype berupa varian dari watermark (tanda air). Sedangkan, electrotype pada rupiah versi tahun emisi sebelumnya adalah dengan visual berupa ornamen khas Indonesia.

Pada rupiah dengan tahun emisi 2022 ini, maka electrotype berupa angka yang menjadi lambang atas nilai nominal. Alasan penghilangan 3 angka nol dalam electrotype tersebut adalah atas pertimbangan teknis sekaligus mempermudah setiap orang ketika melakukan identifikasi.

Selain dengan adanya BI hilangkan 3 angka nol di uang baru, perbedaan lain yang akan kalian lihat pada ukuran rupiah di tahun emisi 2022 adalah ukurannya lebih kecil daripada versi terdahulu.

Apabila angka nol tersebut lengkap, maka secara otomatis angka pada rupiah tahun emisi 200 sekarang juga akan lebih kecil, sehingga banyak masyarakat akan kesulitan dalam mengidentifikasinya.

Jadi penyebab teknis atas keputusan BI hilangkan 3 angka nol di uang baru adalah karena keterbatasan ruang sekaligus mempermudah identifikasi.

Kemudahan dalam mengidentifikasi tersebut juga turut berdampak pada penyandang tuna netra. Para penyandang tuna netra bisa lebih mudah mengidentifikasi berbagai pecahan rupiah, sehingga tidak akan kesulitan membedakannya.

Lalu dengan penggunaan teknologi terbaru, maka versi terbaru juga akan lebih aman dan sulit untuk mendapatkan tindakan pemalsuan.

Awal peredarannya, masyarakat yang ingin menukarkannya bisa langsung datang ke kantor BI pusat ataupun ke 46 kantor BI di berbagai wilayah Indonesia. Namun saat ini, penyebarannya sudah termasuk merata, dengan adanya penukaran masal rupiah karena lebaran tahun 2023 lalu.

Hal tersebut kemudian sekaligus membantah dugaan mengenai akan adanya redenominasi oleh Bank Indonesia. Perlu kalian ketahui, informasi BI tersebut ternyata membuat dugaan bahwa adanya persiapan redenominasi atas rupiah. Hal ini juga menimbulkan kehebohan, karena tindakan redenominasi mempunyai pro kontranya tersendiri. 

Berikut Mengenal 2 Redenominasi pada Uang

Berikut Mengenal 2 Redenominasi pada Uang

Seperti penjelasan sebelumnya, keputusan BI hilangkan 3 angka nol di uang baru tersebut mendatangkan dugaan bahwa akan adanya redenominasi. Meski hal tersebut langsung mendapatkan bantahan, tentu istilah redenominasi ini menarik perhatian, bukan?

Nah, redenominasi merupakan suatu kebijakan dalam penyederhanaan nilai mata uang sebuah negara sehingga akan terlihat lebih kecil daripada versi sebelumnya, akan tetapi tidak akan mengurangi nilai tukarnya pada masyarakat.

Jadi kebijakan ini dengan membuat jumlah angka di sebuah mata uang agar berkurang, namun tidak ada perubahan pada nilainya.

Misalnya jika ada redenominasi pada Rp. 1000 dengan mengurangi 3 buah angka nol pada bagian belakang, sehingga berubah menjadi Rp. 1.

Jika melihat angkanya, perubahan Rp. 1000 menjadi Rp. 1 memang terlihat berkurang drastis. Namun dengan redenominasi, kita tetap bisa membeli benda yang sama dengan harga sebelum redenominasi terjadi.

Dengan tujuan utama demi mengurangi jumlah digit pada alat tukar akiba efek krisis ekonomi serta inflasi terdahulu, beberapa manfaat redenominasi di antaranya adalah:

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini