Kenali Penyakit Cacar Monyet di Indonesia, Ini Gejalanya

Penyakit cacar monyet di Indonesia pertama kali muncul pada 20 Agustus 2022. Kemudian, pemerintah melaporkan kembali pada 13 Oktober 2023. Diketahui penyakit ini ditemukan oleh para ilmuwan sejak tahun 1958.

Cacar monyet atau monkeypox merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi virus dari kelompok serupa seperti penyakit cacar. Penyakit ini bisa menular melalui hewan dan juga manusia.

Baca juga: Waspada Gejala Cacar Monyet dan Faktor Penyebabnya

Pasalnya penularannya tidak hanya terjadi dari primata ke manusia, tetapi juga bisa menular melalui paparan hewan lainnya, seperti tikus atau tupai yang telah terinfeksi. Cacar monyet sering ditemukan di negara Afrika Tengah dan Afrika Barat, namun belakangan sudah merebak di negara lainnya.

Kenali Gejala Cacar Monyet di Indonesia yang Perlu Diketahui

cacar monyet di Indonesia

Gejala pada cacar monyet di Indonesia mirip dengan gejala cacar pada umumnya, namun terbilang lebih ringan. Adapun perbedaan gejala cacar dan cacar monyet adalah munculnya kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati) pada penyakit ini.

Gejala Awal

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kemenkes RI, gejala awal yang menandakan kalian tertular virus monkeypox sebagai berikut ini:

  • Badan Demam 
  • Sakit kepala terasa hebat
  • Nyeri pada otot
  • Sakit pada punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening yang dirasakan sekitar leher, ketiak, atau selangkangan
  • Terasa panas dingin
  • Terasa kelelahan dan lemas

Gejala Lanjutan

Pada gejala lanjutan terjadi saat 1-3 hari setelah mengalami gejala awal. Pada fase ini akan timbul ruam atau lesi pada kulit yang biasanya dimulai dari wajah. Selanjutnya akan menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. 

Selanjutnya ruam akan mulai berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahapan sebagai di bawah ini:

  • Makula merupakan lesi akan berubah warna, tetapi masih berbentuk datar.
  • Papula merupakan lesi yang sedikit mulai terangkat.
  • Vesikel merupakan lesi yang semakin berkembang dan membentuk benjolan dengan adanya cairan bening atau nanah di dalamnya.
  • Pustule merupakan cairan di dalam lesi akan berubah menjadi warna kekuningan.

Kemudian, setelah tahap pustula lesi akan menjadi kering hingga mengelupas. Hal tersebut akan berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Sehingga, jika kalian mengalami gejala-gejala tersebut, bisa langsung mencari perawatan medis segera.

Cara Pengobatan Cacar Monyet di Indonesia

cacar monyet di Indonesia

Pasalnya para ahli kesehatan hingga kini belum menemukan obat khusus untuk menangani cacar monyet di Indonesia. Namun, dengan pendekatan perawatan suportif serta tindakan pencegahan yang tepat, bisa membantu mengurangi risiko komplikasi juga penularan.

Para ahli juga terus berusaha untuk menjinakkan penyakit ini dengan mengembangkan vaksin yang disebut Jynneos. Pasalnya vaksin ini tercatat sudah mengatasi penyakit sejenis cacar lainnya pada tahun 1980. 

Selain itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki tiga upaya untuk menanggulangi cacar monyet yaitu, surveilans, terapeutik, dan vaksinasi. Dimana terapeutik akan dilakukan dengan pemberian terapi simtomatis serta persiapan pemenuhan logistik antivirus.

Namun, antivirus tersebut tidak diberikan kepada semua pengidap cacar monyet di Indonesia. Pasien mendapatkan hanya kelompok yang berisiko mengalami atau sudah mengalami gejala berat. Kondisi berat tersebut memiliki lebih dari 100 lesi pada kulit.

Selain itu, adanya gejala lainnya seperti muncul lesi pada bagian vital tubuh yang perlu dilakukan perawatan dengan antivirus. Seperti munculnya lesi pada area mata yang bisa memicu kebutaan atau area tenggorokan bisa menutup jalan pernapasan. Beberapa hal bisa kita usahakan untuk mengurangi komplikasi dan penularan sebagai berikut ini:

  1. Perlu banyak minum air putih untuk menjadi hidrasi pada tubuh.
  2. Bisa minum obat antibiotik yang telah diresepkan dokter untuk mencegah adanya infeksi sekunder di kulit.
  3. Minumlah obat penghilang rasa sakit atau penurun demam untuk mengurangi rasa nyeri.
  4. Hindari untuk menggaruk atau memecahkan ruam kulit, karena bisa meningkatkan risiko infeksi serta bekas luka.
  5. Gunakan sarung tangan dan masker saat merawat seseorang yang telah terinfeksi virus ini.

Cara Pencegahan Cacar Monyet di Indonesia

cacar monyet di Indonesia

Pasalnya Kemenkes RI sudah melakukan upaya pencegahan yang bisa kalian lakukan. Salah satunya untuk tidak melakukan aktivitas seksual dengan pasangan dengan memiliki gejala penyakit ini. Pastikan juga kalian menerapkan praktik seksual yang sehat.

Selain itu, segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala terkait penyakit cacar monyet di Indonesia. Selanjutnya jangan dulu pergi keluar rumah serta hindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus ini. Kalian juga bisa melakukan pencegahan lainnya, seperti berikut:

  1. Hindari melakukan bepergian menuju daerah yang menjadi salah satu penyebaran virus ini
  2. Lakukan rutin mencuci tangan dengan air mengalir dengan sabun. Bisa juga dengan menggunakan hand sanitizer.
  3. Hindari mendekati hewan pengerat atau primata liar.
  4. Hindari untuk mengonsumsi daging hewan mentah.
  5. Hindari berbagi atau menggunakan barang pribadi bersama dengan penderita penyakit cacar monyet.
  6. Jagalah jarak aman dengan penderita virus ini.
  7. Dapatkan vaksin, karena diyakini bisa mencegah penyakit cacar monyet sebesar 85 persen.

Kemudian, pastikan kalian menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat dengan mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, konsumsi vitamin dan suplemen tambahan untuk menjaga imun. Lakukan konsultasi dengan dokter terkait pencegahan serta penanganan terbaiknya.

Adanya Vaksinasi Prioritas Cacar Monyet di Indonesia

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini