Kenali Penyebab dan Dampak Inflasi Perlu Dipahami

Penyebab dan dampak inflasi saat ini perlu kalian pahami dengan jelas. Inflation sendiri merupakan kenaikan harga secara terus-menerus, sehingga mengakibatkan turun daya beli masyarakat.

Baca juga: Pengertian Ekonomi Perempuan, Tujuan, Faktor, dan Indikator

Inflation ini telah mengguncang Indonesia sekitar tahun 1965. Oleh karena itu, adanya kebijakan darurat untuk bisa menyelamatkan perekonomian yang dilaksanakan secara cepat.

Pahami Penyebab dan Dampak Inflasi

Meski inflation sangat merugikan, namun ada pihak yang kita untungkan. Misalnya saja seperti eksportir atau penjual, debitur, serta masyarakat yang berpenghasilan tinggi.

Sedangkan importir, pembeli, kreditur, serta masyarakat berpendapatan rendah dan tetap merupakan pihak yang dirugikan dalam kasus ini. Berikut penjelasan tentang penyebab dan dampak inflasi, antara lain:

Tujuan dari Inflasi

Inflation merupakan kenaikan harga yang sifatnya umum dan terus-menerus. Setidaknya saat ini ada tiga jenis inflation, yakni kecepatan, tingkat keparahan, serta sumber inflasi, berikut penjelasannya:

• Berdasarkan Laju Kecepatan 

Inflasi lunak atau wild inflation merupakan inflation yang tingkatnya kurang dari 5% per tahun. Sedangkan, inflasi cepat atau galloping inflation termasuk ke dalam inflation dengan laju sekitar 5% atau lebih per tahun.

Inflation meroket atau skyrocketing berkecepatan lebih besar dari 10% per tahun.

• Berdasarkan Tingkat Keparahan

Inflation ringan kurang dari sekitar 10%/tahun. Artinya penyebab dan dampak inflasi tersebut terlalu mengganggu aktivitas perekonomian suatu negara dan dapat kita kendalikan.

Sedangkan, inflasi moderat hanya berkisar antara 10 hingga 30%/tahun. Artinya belum berbahaya, namun telah mengurangi kesejahteraan masyarakat yang memiliki pendapatan tetap.

Inflasi yang tinggi ini terjadi antara 30 sampai 100 persen setiap tahunnya. Penyebab dan dampak inflasi, akan mengganggu perekonomian karena masyarakat cenderung tidak pernah menabung serta lebih memilih menimbun barang.

Inflation paling tinggi terjadi di atas 100% setiap tahunnya. Penyebab dan dampak inflasi ini akan mengganggu aktivitas perekonomian negara serta sulit kita kendalikan.

• Berdasarkan sumber 

Inflation dalam negeri atau domestic inflation terjadi karena adanya penciptaan uang baru serta kebijakan fiskal defisit.  Inflasi luar negeri atau inflasi impor termasuk ke dalam impor barang atau jasa dari negara yang telah mengalami inflation.

Penyebab inflasi

Inflation ini sebenarnya tidak terjadi tanpa alasan. Berikut beberapa penyebab dan dampak inflasi perlu kalian ketahui, antara lain: 

• Meningkatkannya permintaan berupa penawaran atau inflasi tarikan permintaan. Artinya inflasi terjadi karena adanya permintaan agregat terhadap barang serta jasa meningkat.
• Meningkatkannya biaya produksi atau menekan biaya inflation. 
• Meningkatnya biaya produksi yang dapat menyebabkan kenaikan dari harga barang yang kita tawarkan.
• Kenaikan jumlah uang yang telah beredar di masyarakat.
• Berkurangnya jumlah barang di pasar. Barang yang ada dalam jumlah kecil tentunya akan terpengaruhi oleh permintaan yang tinggi. Jadi akan menyebabkan harga semakin naik.  
• Inflation yang asalnya dari luar negeri atau inflasi impor.
• Inflation domestik atau inflasi internal berarti pengeluaran pemerintah semakin meningkat atau terjadi defisit anggaran.

Dampak Inflation 

Penyebab dan dampak inflasi akan mempengaruhi perekonomian negara serta pendapatan masyarakat, berikut penjelasannya:

• Pertumbuhan ekonomi negara dapat terhambat akibat kurangnya investasi serta minat menabung.
• Masyarakat yang berpendapatan rendah tidak mampu membayar harga komoditas tinggi.
• Upaya menurunkan harga untuk bisa inflation tentu menimbulkan pengangguran.
• Masyarakat lebih memilih menyimpan aset daripada uang.  Nilai uang akan menurun karena kenaikan harga komoditas.
• Masyarakat yang memiliki pendapatan tidak tetap tentu akan mengalami penurunan atau kemunduran sehingga memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan.
• Masyarakat berpendapatan tetap juga akan menderita kerugian. Hal ini tentunya karena gajinya tidak dapat kalian sesuaikan dengan kenaikan harga.
• Perkembangan dunia usaha tentunya akan lebih terhambat.

Cara Mengatasi Inflation 

Indonesia biasanya akan mengendalikan inflation melalui berbagai cara, baik itu kebijakan moneter, fiskal, non-moneter, serta non-fiskal, berikut penjelasannya:

• Kebijakan Moneter 

Kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral sebagai pemegang otoritas moneter. Hal ini bertujuan untuk bisa langsung mengendalikan jumlah uang telah beredar mencapai stabilitas perekonomian. 

Adapun penyebab dan dampak inflasi pada kebijakan moneter yang perlu kalian ketahui, antara lain:

• Kebijakan diskonto dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kenaikan suku bunga tentunya dapat mengurangi jumlah uang yang beredar, sedangkan penurunan suku bunga mampu meningkatkan jumlah uang beredar.
• Kebijakan pasar terbuka tentunya akan melibatkan pembelian atau penjualan sekuritas pada tingkat bunga tertentu. Membeli surat berharga berarti juga akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar. 
• Kebijakan cadangan kas bisa langsung menentukan jumlah minimum cadangan kas di bank umum. Tujuannya agar seluruh kredit yang kita salurkan kepada masyarakat dapat terkendali sehingga mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan perkreditan yang selektif dapat kalian lakukan dengan memberikan 5C yaitu karakter, kapasitas, agunan, modal serta kondisi. Tujuannya untuk bisa langsung membatasi ketersediaan kartu kredit bagi masyarakat umum.
• Kebijakan dorongan moral melalui pengumuman, pidato, surat edaran berupa mengajak serta melarang bank umum, agen moneter, melepaskan pinjaman serta tabungan.

• Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal terlaksana oleh pemerintah untuk bisa mengatur pendapatan serta pengeluaran negara. Terdapat tiga alat yang pemerintah terapkan, antara lain: