Sejarah Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Terkenal di Aceh

primaradio.co.id – Para pembaca pasti tahu tentang keberadaan Masjid Raya Baiturrahman yang berada di Aceh, tapi tahukah Anda sejarah Masjid Raya Baiturrahman tersebut? Ternyata berdiri masjid tersebut memiliki sejarah cukup mengesankan.

Baca juga : 4 Masjid Bersejarah di Maluku Paling Populer dan Masyhur Sejak Lama

Masjid Raya Baiturrahman ini merupakan salah satu tempat yang masih berdiri kokoh pada saat bencana tsunami Aceh di tahun 2004 silam. Tentunya, ada banyak misteri mengenai hal tersebut mengapa bangunan ini bisa bertahan dari gelombang tersebut.

Masjid Raya Baiturrahman sampai sekarang masih menjadi salah satu lokasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh. Meskipun, masjid ini sudah berdiri cukup lama, ternyata masjid ini juga masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah.

Kebanyakan para wisatawan yang berkunjung ke kota Aceh, tidak hanya berkunjung untuk melakukan ibadah saja, melainkan mencari tahu tentang simbol perjuangan masyarakat Aceh. Tentu ada banyak kisah-kisah mengesankan dari sejarah tersebut.

Perawatan masjid ini juga cukup baik, sehingga bangunan tampak terus diperbarui, tidak heran yang berkunjung bukan orang-orang dari dalam negeri saja, melainkan banyak dari luar negeri. Salah satunya adalah para wisatawan dari negeri Jiran.

Para masyarakat dari dari negeri Jiran tersebut rasanya merasa kurang liburannya ke Indonesia, tanpa datang ke Masjid Raya tersebut. Jangan kaget apabila Anda berkunjung ada banyak wisatawan asing terus berdatangan ke lokasi tersebut.

Wajar kalau kota Aceh sendiri disebutkan sebagai Serambi Mekah, di mana kota tersebut memiliki nuansa Islami. Tentu saja hal tersebut berhubungan dengan sejarah dari Masjid tersebut, khusus perjuangan dari para umat Islam di masa lalu.

Sejarah Masjid Raya Baiturrahman yang Bertempatan di Aceh

Sejarah Masjid Raya Baiturrahman yang Bertempatan di Aceh

Berdirinya ikonik dari kota Aceh ini tentunya memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sejak invasi yang dilakukan Belanda pada zaman dahulu. Tidak heran kalau masjid ini merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia.

  1. Arsitek

Arsitek yang berperan dalam pembangunan Masjid Raya Baiturrahman ini adalah arsitek yang berada dari negeri Belanda bernama Gerrit Bruins. Dalam desainnya, ia terinspirasi dengan gaya dari arsitektur Mughal Revivalism.

  1. Material Bangunan

Pada saat terjadinya perang di kawasan Kesultanan Aceh, simbol perjuangan masyarakat Aceh ini ternyata sempat mengalami kebakaran. Oleh sebab itu, material bangunannya ada sedikit perubahan, namun tidak mengubah desain awalnya.

Pasca terjadinya kebakaran yang terjadi pada masjid Baiturrahman tersebut, Belanda berupaya untuk memperbaikinya. Sedangkan perbaikan yang dilakukan oleh kolonial Belanda saat ini terjadi pada tahun 1879.

  1. Gaya Desain

Gaya desain seperti ini juga ternyata diadaptasi oleh arsitek Inggris, dimana hal tersebut terjadi di abad ke-19 atau sekitar tahun 1800-an. Oleh sebab itu, Anda ketika berkunjung di suatu tempat, ada banyak kemiripan dari segi desain.

Misalnya saja di negara India, Bangladesh, Malaysia, Pakistan, dan Srilanka bangunan serupa banyak ditemukan di negara-negara tersebut. Anda bisa membandingkan sendiri kemiripan antara masjid tersebut dengan bangunan seperti Taj Mahal.

Ada khas yang mungkin dapat ditandai dari yaitu sangat dekat dengan khas Mughal untuk bagian kubah dan menaranya. Sedangkan masjid Raya Baiturrahman ini memiliki 8 menara, 7 kubah, dan dilengkapi dengan 32 tiang penyangga.

Masa Pembangunan Masjid Perjuangan Masyarakat Aceh

Masa Pembangunan Masjid Perjuangan Masyarakat Aceh

Dibangunnya masjid ini ternyata memakan waktu yang terbilang cukup singkat, meskipun bangunannya sendiri sangat besar. Bahkan keberadaan masjid tersebut dapat bertahan lama hingga saat ini.

Masa pembangunan pasca kebakaran, masjid yang dikatakan sebagai simbol perjuangan masyarakat Aceh ini memakan waktu sekitar dua tahun. Sedangkan tahun penyelesaian Masjid dari kebakaran yang terjadi tersebut yaitu pada tahun 1881 silam.

Sementara untuk pembangunan awal dari masjid tersebut yaitu sudah ada sejak tahun 1612, tentu sudah cukup lama terhitung dari tahun saat ini. Namun, lebih menariknya, masjid tersebut masih sangat terawat, sehingga terlihat tampak baru dibangun.

Hal yang membuat luar biasa dari pembangunan masjid dengan waktu singkat tersebut yaitu mampu menampung 30.000 jamaah. Tentu ada tidak bisa membayangkan bukan kalau jamaah tersebut sampai berkumpul, pasti begitu ramai berada di dalamnya.

Lokasi dari Masjid Raya Baiturrahman ini terletak di pusat kota Bandar Aceh, di mana masjid tersebut ternyata tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah dan wisata saja. Melainkan dijadikan sebagai pusat pendidikan serta ilmu agama Islam.

Semenjak berdirinya masjid yang sudah berlangsung sangat lama tersebut, masih sering dalam beberapa kali melakukan renovasi serta perluasan area di sekitarnya. Namun, untuk wujudnya sendiri tidak berubah.

Masjid Raya Baiturrahman Masih Kerap Digunakan Warga 

Masjid Raya Baiturrahman Masih Kerap Digunakan Warga 

Meskipun ada sumber ilmu dari sejarah Masjid Raya Baiturrahman dan sebagai lokasi wisata di tanah rencong, ternyata warga setempat masih sering menggunakan sebagai tempat ibadah. Apalagi pada saat bulan Ramadhan.

Selain itu, kompleks yang masih satu wilayah dengan simbol perjuangan masyarakat Aceh ini juga dijadikan sebagai ruang belajar dan mengajar. Anda bisa sedikit mempelajari tentang bagaimana caranya menjadi tahfiz Alquran di komplek tersebut.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini