Membuka Franchise Bisa Jadi Ide Bisnis Kekinian

Dokumen Pendirian 

Franchise
Franchise

Untuk mendirikan franchise ada beberapa dokumen yang diperlukan. Persyaratan tersebut sesuai dengan peraturan menteri perdagangan mengenai penyelenggaraan bisnis waralaba. 

Ada tiga jenis dokumen yang harus terpenuhi yaitu pra-kontrak, administratif, dan teknis. Syarat pra-kontrak meliputi identitas dari pemilik usaha, struktur organisasi, dokumen hukum, audit neraca 2 tahun terakhir, riwayat, jumlah dan daftar usaha. 

Sementara untuk syarat administratif meliputi form permohonan tanda pendaftaran dengan menggunakan cap perusahaan. Pada form permohonan tersebut ada materai dan tanda tangan dari direktur. 

Penunjang syarat administratif berikutnya adalah salinan yang meliputi izin usaha, identitas pemilik, perjanjian, prospektus penawaran, tanda pendaftaran HAKI, akta pendirian dan NPWP. Perlu juga terlampir berkas penggunaan tenaga kerja. 

Syarat lainnya meliputi komposisi bahan baku, surat kuasa pengurusan atau bermaterai serta tanda bukti keanggotaan BPJS. Baik itu kesehatan maupun ketenagakerjaan. 

Sementara untuk syarat teknis meliputi lampiran surat rekomendasi yang berasal dari dinas perdagangan setempat. Syarat lain yaitu sekitar 80% dari bahan harus produksi dalam negeri. 

Syarat teknis terakhir adalah pemilik usaha perlu menjalin kerjasama dengan pengusaha skala kecil maupun menengah. Hal ini sesuai dengan tujuan dari keberadaan franchise sebagai usaha jaringan pemasaran yang luas. 

Punya Standar Operasional Jelas

Franchise
Franchise

Langkah berikutnya agar mendapatkan izin franchise yaitu dengan memiliki SOP secara jelas. SOP merupakan dokumen pendukung atau acuan dalam membantu masing-masing orang melaksanakan tugasnya. 

Dengan adanya SOP, standar serta kualitas dari usaha akan sama dan terjamin. Baik itu dari segi produk maupun pelayanan pada konsumen. Bukan hanya SOP jelas, namun praktik dari prosedur tersebut juga harus mudah dan tidak memberatkan. 

Ada beberapa tahapan dalam penentuan standar prosedural pembentukan tim untuk membuat, pembagian tugas, dokumentasi kegiatan, dan penyusunan alur kerja. Selain itu, instruksi dan formulir pendukung juga perlu. 

Setelah standar operasional dibuat selanjutnya adalah tahap implementasi dan evaluasi maupun perbaikan. Dengan standar secara sederhana, semua elemen terlibat dalam bisnis akan mudah menjalankannya. 

Baca juga: Cara Beli Kacamata Pakai BPJS dengan Cukup Mudah

Kemunculan kemitraan usaha atau waralaba terus berkembang selama beberapa tahun belakang. Tidak hanya di kota besar, keberadaannya bahkan bisa masuk hingga pinggiran suatu wilayah. 

Untuk bisa mendirikannya, ada syarat perizinan yang harus terpenuhi. Syarat tersebut cenderung mengutamakan agar pemilik bisnis bisa memiliki produk unik dan beda dari yang lain. Usaha franchise bisa jadi suatu yang menguntungkan dengan jalinan kerjasama luas. 

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini