Ketahui Perbedaan MRT dan LRT, Kekurangan serta Kelebihannya

Menggunakan kendaraan umum menjadi pilihan bagi banyak orang, termasuk memilih MRT dan LRT. Keduanya mempunyai perbedaan MRT dan LRT yang cukup mencolok, termasuk tingkat kecepatannya.

Baca juga: Pengertian Singkat Distributed Cloud Beserta Cara Kerjanya

Bagi kalian yang tinggal sekitaran Jabodetabek pastinya sudah tidak asing lagi dengan LRT juga MRT. Seperti negara-negara lainnya, Jakarta menyuguhkan kendaraan umum untuk memudahkan kegiatan warga di kota tersebut.

Keduanya merupakan kendaraan umum berbentuk kereta, kita ketahui sebagai kendaraan cepat dan bisa menghemat lebih banyak waktu jika kalian bandingkan dengan berkendara sendiri.

Jakarta menjadi kota paling macet di Indonesia, untuk bisa menghemat waktu terutama saat bekerja dengan cara menaiki kendaraan umum satu ini. Namun, ada perbedaan MRT dan LRT perlu kita ketahui. Sebelumnya mari ketahui atau kenali terlebih dahulu.

Mengenal MRT dan LRT

Masih banyak orang keliru kepanjangan dari keduanya, atau bahkan suka terbalik mengucapkannya karena tidak tahu dengan pasti. Maka dari itu penting bagi kalian untuk mengetahui maksud dari singkatan-singkatan serta perbedaan MRT dan LRT.

Mengenal MRT

Untuk MRT sendiri, merupakan kepanjangan dari Moda Raya Terpadu, sedangkan Mass Rapid Transit adalah nama dari perusahaan yang membuatnya. Seringkali kita salah mengartikannya.

Mengutip dari situs resmi MRT Jakarta, perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Yang mana mayoritas dari pemilik sahamnya adalah Pemprov DKI Jakarta.

PT. Mass Rapid Transit berdiri sejak tanggal 17 Juni 2008 tujuannya untuk membangun sarana serta prasarana nya. Juga termasuk pengoperasian dan perawatan, pengoperasian dan perawatan, serta sarana dan prasarana dari Moda Raya Terpadu. 

Di dalamnya mencakup pengembangan, pengelolaan properti atau bisnis, serta Depo kawasan sekitarnya. Sebenarnya untuk pembangunanya sudah pemerintah rencanakan sejak tahun 1985.

Tetapi, saat itu belum ada kesepakatan bahwa proyek tersebut merupakan proyek nasional. Kemudian pada tahun 2005, presiden menegaskan bahwa proyek tersebut adalah proyek nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat serta Pemprov DKI Jakarta.

Pemerintah pertama kali membangun jalurnya dari terminal Lebak Bulus sampai ke Bundaran HI. Dengan panjang jalurnya kurang lebih 16 KM, jalur fase I mempunyai 13 stasiun dengan 1 depot.

Mengenal LRT

LRT kepanjangan dari Lintas Raya Terpadu atau juga Light Rail Transit, merupakan sistem KA penumpang yang beroperasi pada daerah perkotaan dengan konstruksi ringan, serta bisa berjalan dengan trem.

Berbagai belahan negara Eropa seringkali menggunakan jenis kendaraan umum satu ini. Kini sudah mengalami progres lebih jauh, lebih tampak modern. Seperti adanya proses pengoperasian secara otomatis tanpa masinis.

Bisa beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan lantainya lebih bawah atau sering disebut low floor supaya penumpang lebih mudah turunnya. Dan untuk tampilan dari LRT ini, tampilannya lebih langsing jika kita bandingkan dengan KA umum.

Mempunyai dua jenis rel lintasan, rel pertama merupakan trek yang diaplikasikan di jalan raya. Sedangkan trek kedua merupakan trek khusus untuk lintasan keretanya. Kehadirannya sangat membantu sekali, terutama bagi kita yang sering menggunakan kendaraan umum untuk bepergian.

Setelah mengenal keduanya sedikit lebih jauh, mari kita simak juga perbedaan MRT dan LRT sehingga bisa menilai mana yang terbaik antara keduanya.

4 Perbedaan MRT dan LRT

Mengetahui perbedaan antara keduanya, tentu sangat membantu kita untuk memberikan penilaian secara objektif. Mana kendaraan yang lebih baik, atau lebih nyaman kita gunakan selama melakukan perjalanan.

Karena jika kalian amati sekilas, keduanya mempunyai lintasan rel sama tapi jika kita amati lebih jauh ada perbedaan MRT dan LRT.

Kecepatan

Dari segi kecepatannya, Moda Raya Terpadu lebih cepat dari LRT. Untuk kawasan Jakarta sendiri kecepatan dari Lintas Raya Terpadu laju rata-ratanya ialah kisaran 50 km/jam serta bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 90 km/jam.

Sedangkan untuk kereta MRT kecepatannya bisa melaju hingga kecepatan 100 km/jam pada daerah elevated. Serta bisa mencapai 80 km/jam di lokasi underground atau bawah tanah. Bisa kita simpulkan dari segi kecepatan Moda Raya Terpadu lebih cepat dibandingkan LRT.

Batas Operasional

Yang menjadi  perbedaan MRT dan LRT cukup mencolok terlihat dari jam operasional, serta jangkauan batasan kereta tersebut. Kendaraan Moda Raya Terpadu jangkauan wilayahnya jauh lebih luas dari Lintas Raya Terpadu.

LRT biasanya hanya menjangkau wilayah tertentu saja, misalnya batas-batas kota tertentu. Tidak seperti MRT yang lebih luas.

Dengan perbedaan tersebut, kalian bisa menggunakan Moda Raya Terpadu untuk menjangkau wilayah tertentu, dan menggunakan L untuk berkunjung ke batas kota tertentu.

Lintasan dan Rute Perjalanannya

MRT biasa menggunakan perlintasan bawah tanah juga lintasan layang, dengan kemampuan tersebut memungkinkan sekali menjangkau wilayah lebih jauh.

Sedangkan Lintas Raya Terpadu jalurnya hanya menggunakan lintasan layang agar bisa menghindari masalah dengan perlintasan satu bidang. Untuk rute perjalanannya, LRT memiliki jalur lebih sedikit dibandingkan MRT.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini